Happy reading
Budaya kan vote+komen setiap chapter !
━━━━━━━━━━━━
Hari ini kelas rain sedang ada jamkos sampai pulang sekolah.
Gadis itu memutuskan untuk naik ke rooftop sekolahnya, sudah lama ia tidak ke sana. Tadi nya ia berniat bolos saja, sudah lama juga sifat nakal nya tidak muncul, kalo di ingat-ingat rain memang sangat nakal waktu baru masuk SMA , apalagi ia sering berhadapan dengan OSIS, bahkan tiada hari tanpa bertengkar dengan zeyu.ceklek
"tumben bolos"
ia kenal dengan suara itu. Lantas rain merubah posisinya menghadap ke sang pemilik suara, tepat di sampingnya.
"ck, ganggu bgt sih lo, ko di mana-mana ada lo sih" ujar rain ketus lalu merubah posisinya menghadap ke depan memandangi indahnya kota jakarta yang padat
"seneng aja ganggu lo" balas zeyu, Tadinya ia berniat mencari angin di sini, ia malas berada di dalam kelas. Bukan karena mapel melainkan karena 2 curut itu tengah mongoceh di kelasnya, siapa lagi kalo bukan shuyang dan mingrui. Siapa sangka ternyata ia bertemu rain.
lama mereka saling terdiam, sibuk dengan pikiran nya masing-masing, hingga rain membuka pembicaraan duluan "btw yg kmrn thx" ujar nya masih asyik memandangi pemandangan indah di depanya.
zeyu menyertikan keningnya "yang kemarin? Yang mana?" owh zeyu ingat, tapi ia ingin berpura-pura lupa, ia ingin sedikit menjahili gadis itu.
rain berdecak sebal "ck, makanya jangan banyak makan michin lo, kan jadi amnesia mendadak" cibir rain
zeyu menjitak kepala rain "sembarangan lo kutil anoa!"
"auwh shhh sakit kunyuk" rain membalas jitakan zeyu dengan menabok tangan kanan nya.
zeyu bergidik ngeri, ia rasa rain saat ini sedang pms kenapa anak ini sensian sekali.
"makasih buat yang kemarin" ujar rain lagi, hanya kali ini lebih ketus dari yang tadi. Rain sudah di ceritakan semua oleh bi nining, ia memang mengingat saat zeyu bertemu dengan nya di jalanan, tapi saat pingsan ia tidak mengingat apa-apa lagi, bangun-bangun ia sudah berada di dalam kamar dengan kondisi sakit.
zeyu tersenyum sinis "yeuw gengsian sih lo!"
- - - - -
"ra lo mau nebeng gak?"
rain yang sedang sibuk membereskan alat tulisnya untuk di masukan ke dalam tas, mengalihkan perhtian nya ke chia yang berada di ambang pintu kelasnya
"lo duluan aja habis ini gw mau ke luar dulu"
"emm okeh, kalo gitu gw duluan ya bubay bebs"
rain hanya berdehem, ia masih asyik membereskan peralatan tulisnya. Oh astaga rain baru teringat kemarin ia meminjam buku di perpus dan berjanji akan mengembalikan nya hari ini , buru-buru ia ke perpus sebelum di kunci oleh guru piket , lokasi perpus dari kelas rain memang tidak jauh tapi harus melewati kolam renang yang beradi di samping gedung kelasnya.
Dan untung saja ia tidak terlambat mengembalikannya, kalau tidak sudah di pastikan rain akan kena hukum besok.
byurr
rain tercebur di kolam. Ia di dorong oleh seseorang, rain panik ia tidak bisa berenang sama sekali. Ia juga tidak bisa melihat orang yang mendorong nya ke kolom.
"mampus, ini buat lo yang udah ngata-ngatain gw" ujar nya tersenyum devil lalu berlalu begitu saja.
Siapa pun tolong rain, rain berusaha sekuat tenaga untuk naik ke permukaan namun usaha nya tersebut membuat dirinya mulai tenggelam, di sini juga jarang orang yang berlalu-lalang, ia menangis dalam diam. Ia takut.
Saat rain sudah mulai pasrah tidak lagi berusaha untuk naik, rain memejamkan matanya. Hingga badanya seperti di tarik paksa ke atas oleh seseorang, rain membuka matanya perlahan, samar-samar ia melihat , matanya perih karena air kolam yang bercampur kaporit, membuat nya semakin kesusahan.
Zeyu. lama mereka saling bertatapan dengan kondisi rain yang sudah melemah hingga gadis itu mulai memejamkan matanya lagi, buru-buru zeyu membawa rain ke atas, ia takut terjadi apa-apa dengannya
" rain! bangun!" zeyu menepuk-nepuk pelan pipi rain. Ia sangat khwatir dengan gadis itu, belakangan ini anak itu senang sekali membuat zeyu khwatir, zeyu juga tidak mengerti kenapa ia bisa se-khwatir itu dengan rain.
zeyu terus melakukan cpr , gadis itu belum kunjung sadar zeyu semakin panik, tidak ada pilihan lain. Pria itu mulai mendekatkan bibir nya ke bibir rain, ia ragu sebenarnya namun tidak ada pilihan lain, se senti lagi bibir mereka bertemu hingga....
"uhuk uhuk"
zeyu memejamkan matanya , air dari dalam mulut rain muncret begitu saja di depan mukanya, sabar zey sabar!
rain mengerjapkan matanya , tubuh nya lemas muka nya juga pucat pasih , kepala nya pening luar biasa
Zeyu menghela nafas berat , ia kemudian memposisikan tangan nya di tenguk leher dan bawah lutut rain menggendong gadis itu
rain tersentak kaget, refleks tangan nya menggulung pada lejer jenjang zeyu, memerhatikan wajah zeyu lamat-lamat dari dekat, dengan rambut yang basah seperti itu membuat zeyu lebih cool dan ganteng.
"liatnya biasa aja kali, gw tau gw ganteng"
Rain memalingkan wajah nya ke samping percaya lah pipinya sudah merah merona sekarang, ia malu, rain tertangkap basah oleh sang empu.
rasanya ia ingin melompat saja dari gendongan zeyu. Namun tidak bisa mengingat kondisinya saat ini.
- - - -
zeyu sudah sampai di rumah rain, zeyu terpaksa menggedong tubuh nya, gadis itu ketiduran di mobil zeyu.
saat zeyu sudah membaringkan rain di dalam kamarnya, tiba-tiba saja ada wanita paruh baya yang muncul dari balik pintu, wanita itu tersenyum ramah kepada zeyu, zeyu terkagum-kagum dengan penampilan wanita tersebut, ia sangat cantik , mirip rain juga, seperti nya itu mama nya rain.
"pacarnya rain ya nak?" ujar akari mendekat ke zeyu.
"e-ekh bukan tante saya temannya" zeyu tersenyum kikuk, sudah berapa kali ia di kira berpacaran dengan gadis itu.
akari hanya tersenyum, ia lalu memerhatikan wajah anak nya lamat-lamat, la kelihatan pucat, mungkin telah terjadi sesuatu dengan sang anak.
"nama kamu siapa sayang?" tanya akari lagi tak lupa dengan senyum manis ny.
"zeyu tante"
"zeyu ya nama nya ganteng sesuai orang nya" Zeyu tersenyum malu"tante ingin minta tolong boleh?"
"apa tante"
Akari mengalihkan pandanganya ke rain dan menatap intens ke zeyu "tante minta tolong jagaiin rain, selama ini dia selalu sendiri, tante merasa tidak becus, tante selalu sibuk dengan pekerjaan" mata akari berkaca-kaca, zeyu yang melihatnya mendekat ke arah akari. "gak tante, zeyu tau ini semua demi kebaikannya rain, zeyu akan berusaha tante"
Akari tersenyum manis, ia lalu menghapus bercak-bercak air matanya
"makasih nak"TBC
━━━━━━━━━━━━
Vote+komen, sama dengan kamu menghargai karya orang
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || ft. yzy [ REVISI ]
Teen Fictionkenapa tuhan mempertemukan kalau akhirnya akan berakhir seperti ini? #rat #1 shuyang [16O521] #1 boystory [17O521] #1 zeyu [2OO521] #5 zihao [16O521] #6 xinlong [16O521] #7 hanyu [16O521] #9 Mingrui [16O521] #60 jyp [22O521]