10/25: Pelatihan Hari Kelima: Kunjungan Nekoma

72 23 25
                                    

Sementara Karasuno menikmati tidur mereka, Nekoma juga mengadakan kegiatan serupa, malam itu saat mereka selesai menyimak persiapan keberangkatan ke Karasuno, anggota Nekoma membubarkan diri bersiap untuk tidur.

Sekolah mereka memiliki ruangan khusus di mana ruangan itu dijadikan tempat tidur untuk para anggota voli Nekoma, jam sembilan malam menjelang, bagi mereka itu adalah waktu yang terlalu cepat untuk tidur.

Mereka lebih memilih untuk berlatih di lapangan khusus pelatihan mereka usai mendapat ijin dari sang manajer, sama halnya dengan Kuro, merasa belum mengantuk, ia tanpa keberatan menerima ajakan teman-temannya untuk latihan.

"Aku akan ikut, bagaimana kalau ku ajak Kenma sekalian?" tanya Kuro.

"Baiklah, ku tunggu di lapangan dengan yang lain," jawab Fukunaga santai kemudian berbalik badan menuju lapangan.

🏐🏫🏐🏫🏐

"Oy Kenma, ayo ikut denganku," ajak Kuro begitu ia tiba di dalam ruangan pengistirahatan.

Di dalam sana sunyi, Kuro sempat berpikir jika Kenma mungkin sudah tahu tentang pelatihan malam dan sedang menyusul dirinya ke lapangan.

'Sunyi, apa mungkin Kenma sudah menyusulku?' gumam Kuro sambil mengelus dagunya.

Dor! Dor!

Tiba-tiba terdengar suara aneh mirip suara tembakan yang tenggelam dalam kesunyian itu, Kuro membulatkan matanya kaget dan celingak-celinguk ke segala sudut ruang mencari asal suara mirip tembakan itu.

Tak mungkin ia berpikir ada teroris datang ke sekolah dan menembak sekolah mereka, Kuro terkekeh ringan begitu ia sempat-sempatnya berpikir semacam itu.

Lalu dalam beberapa detik, ia baru tahu asal suara mirip tembakan itu. 'Aku seperti pernah mendengar suara itu, seperti suara tembakan di sebuah game' pikir Kuro di tengah ruangan.

"Kuro?" Tiba-tiba datang suara seseorang memanggilnya tak jauh dari posisinya berdiri.

Spontan, Kuro menoleh ke asal suara itu dan mendapati Kenma sedang duduk malas dengan di depannya di temani benda kesayangannya. "Oh Kenma, sedang menamatkan game War Simulator ya?" tebak Kuro sambil menolehkan pandangannya ke arah Kenma.

"Iya, aku masih di tahap tiga puluh, masih ada dua puluh tahap lagi," jawab Kenma kemudian memalingkan wajahnya dari Kuro, ia kembali fokus menamatkan game favoritnya.

Melihat temannya tak bosan bermain game pagi siang sore malam itu, Kuro hanya bernafas kecewa. "Kenma, ayo ikut denganku, yang lain sedang latihan, dan hanya kamu yang lebih memilih meningkatkan skill game daripada skill permainan voli," bujuk Kuro.

Kenma hanya menoleh polos dan bingung ke arah Kuro seakan ia tidak menolak ajakan temannya.

'Tidak hanya tingkahnya yang aneh, jari-jari kakinya juga, tapi entah kenapa aku suka Kenma yang begini' gumam Kuro dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Tidak hanya tingkahnya yang aneh, jari-jari kakinya juga, tapi entah kenapa aku suka Kenma yang begini' gumam Kuro dalam hati.

Jeruk Boncel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang