Hah..
Entah sudah helaan nafas keberapa kali nya yang Jisoo keluar kan. Ia benar-benar bingung harus bersikap seperti apa. Pasal nya ini sudah genap dua minggu ia dan Jennie tidak berinteraksi sama sekali.
Hah...
Lagi, ia benar-benar kacau saat ini.
"Aisshh,, kau seperti seorang presiden yang stress memikirkan nasib negara dan masyarakat nya saja. Makan lah." Lisa datang dengan nampan berisi tiga mangkok ramen di tangannya.
"Ya, dia kan memang akan mencalonkan diri tahun depan. Dan kau harus menjadi pendukung tetap nya." Ungkap Chaeyoung ikut menimpali.
"Aku tidak ingin pulang."
"Ya sudah jangan pulang kalau begitu." Balas Lisa enteng sembari mulai mencicipi makanan. "Aishh Daebakk,, ramen Korea memang tidak ada dua nya." Ungkap nya lagi.
"Sebenarnya apa masalah mu Jisoo-ya?" Chaeyoung yang asik dengan makanan nya mulai tertarik dengan permasalahan teman nya itu.
"Aku merindukan nya, Hah.."
"Merindukan siapa? Ahh atau jangan-jangan sunbae yang kemarin itu kan?"
Jisoo mengangkat wajahnya. Mulai mengaduk ramen yang sebenarnya nya tidak menggugah selera nya lagi.
"Apa yang akan kau lakukan jika merindukan orang yang kau anggap musuh mu sendiri?"
"Tunggu dulu. Apa maksudmu ini adalah dia?" Todong Lisa, yang hanya dibalas anggukan oleh Jisoo.
"Oh my God, Kim Jisoo, seriously?" Chaeyoung tampak nya lebih tertarik pada Jisoo daripada makanan nya.
"Kalau menurut ku bukan kah itu bagus? Kalian bukan anak-anak lagi Jisoo-ya. Apa kau ingin tinggal serumah tapi tidak saling bertegur sapa? Stupid." Lagi-lagi Lisa dengan kewarasan nya membombardir Jisoo.
"Tapi masalah nya adalah--"
"Kau mengatai nya pelacur lagi, begitu?"
Jisoo hanya mampu mengangguk membenarkan statement Chaeyoung.
"Tapi aku sudah berniat untuk meminta maaf. Tapi dia sama sekali enggan untuk melihat ku."
"Well, niat tanpa action sama dengan omong kosong." Imbuh Chaeng.
"YAKK!!! Aishhh,, kau benar-benar bodoh? Apa kau menyuap pemilik kampus ini agar menerima mu menjadi mahasiswa di sini?" Teriak Lisa sangat keras, dan sukses membuat mereka menjadi perhatian orang-orang sekarang.
"Kau-- Ya Tuhan,, kita ke rumah mu nanti. Aku yakin pasti ada yang salah dengan otak mu."
"M-Mwo?" Kaget Jisoo mendengar perkataan Lisa.
"Apa kau tuli? Aishhh,, kita ke rumah mu nanti. Aku penasaran bagaimana sosok Jennie itu sampai kau tega berkata kasar seperti itu. Ya Tuhan, Jisoo. Kau juga wanita. Bagaimana perasaan mu jika ada orang ya g mengatai mu pelacur."
"Iya aku tahu aku salah--"
"Sudah tau salah tapi kau gengsi meminta maaf? Kim Jisoo, jangan membuat ku malu memiliki teman seperti mu. Kau mengerti?" Chaeyoung sengaja mengintimidasi nya sembari menyuapi nya Ramen yang sudah dingin dan bengkak itu.
"Baik lah." Lirih Jisoo pelan.
"Tunggu dulu. Kalian bilang apa tadi?"
"Tidak ada. Kami tidak bilang apa-apa." Sangkal Lisa, karena tahu Jisoo pasti menolak usul nya.
"Ya Tuhan, dia pasti akan membunuh ku kalau tau aku datang bersama kalian. Yang benar saja."
"Kalau begitu kami akan datang setelah kau sampai di rumah. Berpura-pura tidak tahu. Mudah kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Simpanan
FanfictionKim Jisoo dan Kim Jong In adalah dua bersaudara yang sudah sejak lama terpisah. Jong In menetap di Seoul sedangkan Jisoo tinggal bersama ayah nya di Gyeongju. Dan tiba lah saat Jisoo akan memasuki universitas tinggi, Kim Jisoo memilih untuk melanju...