3. Chapter Three

2.8K 415 94
                                    

Update ahhh...

Biar yang kangen terobati 😂😂

Wkkwkw

Jisoo melirik jam dinding nya, sudah jam 11 siang dan sekarang perut nya sudah sangat kelaparan.

Tentu saja ia ingin keluar dari kamarnya dan mengisi perut nya yang kosong. Tapi Jisoo takut.

Ia takut apabila bertemu dengan sosok Jennie.

"Aku lapar sekali. Apa dia akan keluar nanti nya?"

Setelah perdebatan semalam, Jisoo menjadi malas dan juga takut untuk melihat sosok Jennie.

"Dia pasti sangat marah." Gumam nya. Jisoo membuka sedikit pintu kamarnya. Mengintip kearah luar. Kosong.

"Aishh.. kenapa si Kai tidak membangun kan ku? Apa dia tidak datang ke rumah ini?"

"Ahh sudah lah. Aku harus makan. Terserah kalau si pelakor itu datang. Aku tidak perduli." Jisoo akhir nya keluar.

Tapi tampak nya sebenarnya ia sangat takut. Terbukti dari tangannya yang menutup pintu sangat pelan. Agar tidak menimbulkan suara.

Setelah nya, Jisoo menuruni tangga secara perlahan.

"Ahh akhir nya." Gumam nya lega. Jisoo kemudian memasuki dapur dan langsung membuka kulkas.

Menenggak air dingin langsung dari dalam botol nya.

"Tapi dimana dia?" Jisoo menoleh sekilas kebelakang. Pintu kamar Jennie masih tertutup rapat.

"Sayang sekali. Dia sangat cantik tapi hanya sebatas simpanan? Dasar bodohh"

Ekor matanya menatap sepiring nasi goreng yang di tata rapi di atas meja. Wajah nya berseri, cepat-cepat Jisoo duduk di bangku.

"Hahahh rezeki orang cantik. ck..ck...ck..." Jisoo sontak menyendokkan nasi kedalam mulutnya.

"Daebak.. ini sangat enak. Hahhaa.. ternyata si pelakor pandai memasak. Cocok kalau dia mendaftar menjadi pembantu ku."

Saat tengah asik melahap sarapan pagi nya, kunyahan Jisoo berhenti begitu mendengar suara pintu yang tertutup.

"Ya Tuhan.. apa dia turun."

Tanpa pikir panjang, Jisoo menunduk. Masuk dan bersembunyi di bawah meja.

Tap..Tap..Tap...

Jisoo menahan nafas nya begitu suara langkah itu semakin mendekat.

Ia tahu itu pasti Jennie. Dan sosok itu lah alasan ia bersembunyi seperti seorang pencuri sekarang.

Jisoo takut, malu, dan juga gengsi kalau harus bertemu dengan Jennie.

"Kenapa kulkas nya terbuka?"

Jisoo menggigit bibir bawahnya merutuki kebodohan nya.

"Ya Tuhan.. berantakan sekali meja ini. Pasti tikus memakan nasi goreng ini lagi. Bagus lah, supaya dia mati sekalian."

Jisoo menutup mulutnya. "Apa nasi goreng itu beracun?" Sontak ia berusaha memuntahkan nasi yang baru saja ia telan.

"Sudah cukup. Tikus itu akan mati dengan memakan setengah nya saja. Jadi sisa nya lebih baik kau buang Jennie."

Jisoo bisa melihat betis yang putih itu bergerak menjauh dari meja dan mendekati tempat sampah.

Srettt...

Wanita SimpananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang