2. Chapter Two

2.7K 381 85
                                    

Edisi malam Minggu untuk para Jomblo Ngenes di lapak ini..

PS: ini readers kesayangan pada kemana yaa🤔🤔. Gue move on elu pada ngilang😑😑

Kedua bola mata Jisoo melotot, tak berkedip memperhatikan gadis yang melangkah mendekat kearah mereka. Dress berwarna merah yang dikenakan nya berayun indah, semakin menambah kesan anggun nya.

Bibir merah nya merekah, membentuk sebuah senyuman yang ramah.

Bahkan sampai sosok itu berdiri tepat di depannya, Jisoo masih asik dengan lamunannya. Dengan kekaguman, kebingungan, dan lain nya. Yang hanya bisa dipahami oleh dirinya sendiri.

click..

Lamunan nya buyar saat wanita yang berdiri didepannya itu menjentikkan jarinya.

Jisoo menoleh, menatap heran pada lelaki disampingnya. Pikiran nya melayang bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di sini.

"Hai.."

Jisoo hanya menatap nanar uluran tangan gadis yang berdiri di depannya itu.

"Saya Kim Jennie."

Ia menyambut uluran tangan itu dengan debaran yang benar-benar membingungkan. Jisoo tidak dapat membaca situasi apa saat ini?

"J-Jisoo. Kim Jisoo." Ucap nya pelan.

"Hmm.. Jadi kau adik nya oppa? I see. You look so gorgeous. Like your brother." Ia mengedipkan sebelah matanya menggoda Jisoo.

Yang spontan membuat Jisoo menarik tangan nya dengan kasar.

"Jisoo-ya, ayo oppa akan mengantar mu kekamar mu." Kai hendak meraih koper Jisoo, namun gadis itu merampas nya lebih dulu.

"Kalau begitu aku akan menyiapkan makanan kita."

Kai mengangguk menanggapi ucapan Jennie. Kemudian mengejar sosok Jisoo.

"Seperti nya aku melewatkan sesuatu." Jisoo menyindir nya.

"Apa kau sudah gila?" Jisoo mengerjap tak percaya kearah lelaki itu.

"Aku akan menjelas kan nya nanti. Sebaiknya kita makan dulu, supaya tenaga mu pulih dan kau bisa langsung beristirahat."

"Dan kau bilang istri mu sudah memasak? Siapa yang kau maksud?"

"Ya karena dia akan menjadi istri ku nanti nya Sooya. Sudah lah, nanti akan ku jelaskan pada mu semua nya."

"Tidak ada yang harus kau jelas kan. Aku akan keluar dari rumah ini hari ini juga. Setelah aku mandi nanti nya."

Kai sontak menggeleng. "Apa kau mau appa membunuh ku karena berfikir aku menelantarkan mu?"

"Kalau begitu suruh wanita itu angkat kaki dari rumah ini."

"Sooya, kita akan membicarakan nya nanti. Oppa akan menunggu mu di meja makan. Mandi lah terlebih dulu" Kai mencium sekilas kening Jisoo kemudian beranjak dari kamar baru adik nya itu.

"Hah.." Jisoo hanya mampu menghela nafasnya berat. Ia membuka koper nya dan langsung menuju kamar mandi.

Berbeda dengan Jennie, senyum nya masih tercetak jelas di bibirnya saat ia mempersiapkan peralatan makan mereka.

"Sayang.." Kai yang baru saja turun sontak memeluk tubuh ramping itu dari belakang.

"Kai.. ada adik mu."

"Dia sedang mandi. Maafkan Jisoo ya."

"Bukan salah nya. Ya,, wajar dia syok." Jennie membalikkan badannya, mengusap lembut rambut hitam Kai.

Wanita SimpananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang