"Ahh...", desahku saat memilin pelan putingku dan bermain sabun mandi setelah melewati hari yang panjang ini. Ku lihat dengan rambut panjangku yang ku usap dan remas agar shampoo bisa sampai ke kulit kepala.
"uhh", benar-benar ku rasakan pijatan lembut tangan, dan guyuran air dingin yang membuatku adem baik tubuh, kepala atau pikiranku yang terlalu panas saat memakai tubuh wanita ini. Senyuman dan kecantikan wajahku begitu menggairahkan apalagi jika diriku ini menyetubuhinya secara langsung. Apa daya aku memakai tubuhnya langsung, yang bisa ku lakukan hanya memilin payudaranya sendiri akibatnya aku malah terangsang sendiri."ahhh... ahhhh", begitu desahku di kamar mandi dan meracau kegelian. Tanpa sadar aku memasukkan botol perawatan miss V pada lubang kenikmatan itu saat mandi. Cukup lama aku di kamar mandi, tak sadar kalau ada kiriman paket datang menghampiriku dan mengetuk pintu kosan. Iya, aku sudah kembali ke dalam kosan milik wanita yang bernama Ryana ini."Permisi", suara ketukan pintu kosan seketika menghentikan permainanku di dalam kamar mandi. Langsung saja ku percepat mandiku, dan langsung mengikat handuk pada dadaku yang terlihat ingin menyembul keluar karena handuk yang ku pakai ga cukup lebar. Ku dengar suara ketukan dan panggilan dari luar kosan."Iya mas", buru-buru ku buka pintu itu meski masih memakai handuk saja. Ku buka pelan pintu, ternyata dari tukang paket dan membawa barang pesanan wanita ini. Langsung saja ku buka lebar pintu kosan. Ku lihat tukang paket yang masih muda ini melihat diriku yang masih mengenakan handuk. Aku tanpa sadar punya niatan untuk menjahilinya terlebih diriku ini sudah diganggu saat masih di kamar mandi. Tanpa terkedip dia melihat tubuhku ini."apa benar ini dengan Mbak Alina Ryana?", tanya tukang paket ini yang terlihat gugup melihatku. Karena berniat iseng, ku langsung tarik tukang paket itu ke dalam kosan dan langsung menutup rapat kosan. Tukang paket itu masih terdiam melihatku atau masih setengah sadar karena tatapan matanya terlihat menghayal yang lain. Ku tahu kalau tukang paket ini sedang menghayal diriku ini."Mas bisa bantu ga...?", terlihat dia masih diam membatu atau menginginkan batang miliknya ku kulum. Terlihat jelas kalau batang kemaluan tukang paket ini sedang dalam posisi on. Ini kesempatanku menjajal tubuh yang wanita cantik ini dengan bermain sebentar dengan tukang paket ini. Dengan posisi membawa paketan yang masih ada dalam genggamannya,"Mas??", ucapku yang mengagetkannya dari lamunannya tadi."Ehh... iya mbak, ini paketannya", sambil dia menyodorkan paketanku yang mungkin dipesan wanita ini kemarin. Langsung saja niat menjahilinya ku mulai, aku mulai mengelus pipinya yang terlihat bersih meski tidak tampan tapi cukup menarik dilihat. Pikiran kotor pun mengalir, ku cium tukang paket ini. "muuaaachh...." tanpa gerak dan hanya pasrah menerima ciuman bibirku. Seandainya tukang paket ini tau siapa yang ada dibalik wajah cantik ini adalah lelaki gendut dan jelek yang bernama Atmojo pasti dia akan muntah. Dan mimpi apa semalam, kenapa ciuman pertamaku adalah laki-laki? Ah, biarkan saja toh saat ini aku menjadi wanita. Perlahan pelan, tukang paket ini membalas ciumanku dengan membuka handuk yang menempel di tubuhku."ouhhh", aku diremas cukup kuat. Bahkan tangannya sampai membuatku berjinjit dan tukang paket ini menjilati daun telingaku. "uuhhh", aku geli tapi nikmat ku rasakan mengalir di dalam tubuhku ini. Tukang paket ini terus mencium leherku ini dan meremas payudara kiriku dengan tangan kanannya dan tangan kirinya memeluk erat tubuhku seperti tidak ingin dilepas."uuhhh", luar biasa pikirku. Sesaat kemudian tukang paket mulai mengangkat tubuhku ke ranjang. Dengan posisi terlentang dan pasrah, aku tahu kalau niat isengku dibalas nafsu yang tak tertahankan olehnya. Tukang paket itu mulai melepas celana jeansnya. "gila", batinku yang seakan menolak perlakuan ini karena niatanku cuma ingin menjahilinya. Rasa takut, was was menghampiriku. Aku belum pernah bercumbu apalagi dengan laki-laki. Ketakutanku benar-benar terjadi, ku lihat batang kemaluannya mengacung ke atas dan terlihat keras. Ukurannya pun jauh melebihi punyaku meski badan tukang paket ini kurus, bisa dibilang kerempeng.Perlahan dia naik ke ranjang, dan menindih tubuhku yang tergeletak. Mimpi apa aku semalam?,batinku sambil melihat batang kemaluan tukang paket ini sudah ada di depan wajahku."emut sayang", sambil digoyangkan moncong mirip jamur ke arah wajah."Udah.... mas... udahh", aku menolak perlakuan ini namun ditanggapi marah tukang paket ini. Plaaaak!!! Tukang paket ini menampar pipiku dan sakit, akhirnya ku emut juga batang ini."Sluuurrpppp", ingin muntah rasanya ketika mulutku dipenuhi batang ini. Tapi apa daya, aku sedang menjadi wanita ini. Sambil terus mengulum, tukang parkir ini terus mengoyangkan batangnya. Setelah akhirnya puas memasukkan batangnya itu, dan nafasku mulai dalam keadaan normal. Ku kira penderitaanku belum berakhir, aku lupa kalau isi batang belum dikeluarkan maka batang masih tetap berdiri.Dengan nafas masih putus-putus, tukang paket itu tanpa aba langsung saja memasukkan batangnya pada miss V wanita... "Awwwww.... Ouhhh", kaget aku saat batang itu masuk ke dalam miss V ini. Rasanya berbeda dengan saat mandi tadi. Cenat cenut rasanya dan rasanya perlahan ku nikmati. Miss V yang sudah basah dari tadi membuat nikmat genjotan ini. Sesekali aku mendesah karena menikmati permainan ini. Setelah 15 menit, crott... crott... dibasahi perutku dengan cairan kental itu."Uuhh...", perlahan dicabut batang itu dari miss V ini. Sekejap saja, tukang paket itu langsung pergi tanpa ucap terima kasih. Ku lihat paketan yang diserahkan padaku. Ternyata dari temannya yang ku lihat di dalam memory milik Ryana kebetulan menjual baju butik, tertulis pengirim bernama Linda Rahmanissa. Aku lupa kalau ada yang lengket di perutku ini. Langsung saja aku ke kamar mandi, dan mandi ulang karena keringat saat main dengan lelaki tak dikenal tadi. Setelah mandi, langsung saja ku coba pakai kiriman paket tadi. Dan ternyata pas dengan tubuhku, tidak longgar atau pun kekecilan.