Kebalikan dari bayangan gue bahwa hari terakhir akan ramai, akhir terakhir festival makanan menjadi sepi seakan mengambarkan semangat yang memudar. Alih-alih mendengarkan lagu, para pengunjung lebih memilih mengobrol sambil makan.
Ya, iyalah! Pikir gue cepat.
Grup band gue sendiri tampil di festival makanan bukan konser. Duh.... Kayaknya imajinasi gue terlalu tinggi sampai membayangkan akan ada teriakan orang mengiringi nyanyian gue.
Tanpa sadar gue memijat pelipis gue.
"Shea kenapa?" Itu Juna yang tiba-tiba bertanya. "Lu pusing? Kecapekan?"
Gue menggeleng.
"Bukan karena kecapekan itu." Sahut Bang Iyus, anggota paling serba bisa di grup ini. Kalau urusan vokal dia memang kalah. Bukan karena vokal yang gak bagus, tetapi suara Bang Iyus terlalu lembut dibandingkan anggota yang lain. Tapi dia bisa memainkan berbagai macam alat musik dari drum, gitar, bass, hingga harmonica Dia juga anggota yang paling baik dan sejujurnya, kalau dia gak ada di grup ini gue gak akan mau tampil sama mereka.
Sambil tersenyum Bang Iyus berkata, "Tenang aja, pusing lu entar lagi pasti hilang. Kita bagi-bagi penghasilan sebentar lagi...."
Ah, soal itu.....
Siapa sangka kalau selama dua pekan tampil kita dapat tiga juta. Gue sendiri gak tahu itu dihitung kecil atau besar. Tetapi dengan lima anggota band dan penghasilan dibagi dengan rata, enam ratus ribu cukup untuk menghidupi diri gue sendiri. Itu sudah dengan kos dua pekan.
Gue sudah menghitung-hitung pengeluaran gue agar cukup hingga sebulan kedepan. Grup ini memang sudah punya jadwal tampil lima hari lagi. Sayangnya gue gak akan ikut. Gue memutuskan untuk keluar dari grup ini.
Ada beberapa alasan tentunya..... Itu semua gak jadi masalah kalau saja gue gak dikejar-kejar seseorang di dalam mimpi.
Ah, sialan!
Apa benar kalau gue sebucin itu?
Dari semua orang di dunia ini, gak juga. Tunggu.... Guegak kenal sama semua orang di dunia ini. Intinya, dari orang-orang yang gue kenal kenapa cuman Arka yang muncul? Udah itu sekalinya muncul malah mengucpakan kata-kata sialan lagi.
"Saya kecewa sama kamu..."
"Lu kenapa?"
Gue kembali tersadar ketika Bang Iyus menepuk pundak gue pelan.
"Pergi sama yang lain dulu aja. Gue mau ke panitia acara minta bayaran."
"Gak bareng-bareng aja?" Kata gue dengan cepat.
Terdengar tawa Alex, keyboardist grup, salah satu orang yang sering buat gue ngedumel dalam hati. "Kalau bareng-bareng namanya tawuran, dong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
??????? ????????? ????
Fanfiction----sᴜɴᴡᴏᴏ, ᴄʜᴀᴇʏᴏᴜɴɢ "?????? ???????? ??????? ????? ?????????? ???-???? ???? ??????? ???????? ???? ???????, ??? ????? ?????? ????????? ????????? '?????????' ???? ???????-????????? ???? ????.. ?? ?????, ???? ????????? ????? ???? ??????? ??????, '...