02. Diakui

8.5K 751 29
                                    

.

.

.

.

Author POV.

Duke sedang duduk gelisah sambil memikirkan sesuatu, sejak kembali dari ruang makan, dia terus merenungkan perkataan pelayan putrinya, putrinya....apakah ia pernah memperlakukan Charoline seperti putrinya sendiri. Duke akhirnya sadar perbuatannya selama ini, dia selalu mengabaikannya, dia yang membawa Charoline kekediamanya, namun ia sendiri juga yang menelantarkannya.

Dia berdiri dari duduknya dan pergi menemui Charoline untuk meminta  maaf.

.

.

Di dalam kamar Charoline menyantap makananya dengan tenang, sebenarnya May penasaran apa yang menyebabkan nonanya ini berubah, namun ia pendam, dia lebih memilih menghormati apapun keputusan nona kecilnya.

Author POV End.

.

Aku tahu May penasaran padaku, aku juga tahu bahwa ada seseorang dibalik pintu yang mengintipku, ohoo...aku tidak sebodoh itu ferguso. 

"Kau tahu May, aku sudah muak dengan ini semua, aku diterlantarkan disini, bukankah ini sama saja saat aku dijalanan, dulu kukira saat Duke mengambilku dari jalanan aku akan mendapat kebahagian seperti keluarga lainnya, sejak usia ku 6 tahun pernahkan Duke berbicara padaku? Tidak may...tidak, saat aku selalu mencoba mendekat, mereka menolak, oleh karena itu aku pikir aku akan mulai menjauh dari mereka" Ucapku panjang kali lebar, 'Pegel juga nih mulut abis ngomong panjang'.

Braakk....

Pintu kamarku terbuka dengan kasar, kulihat Duke berjalan tergesa karahku, dia duduk berhadapan didepanku. Duke menatapku, kulihat dari matanya penuh akan sirat penyesalan. " Charoline Martines, kau putriku." Ucapnya penuh keseriusan.

"Maafkan saya Duke, saya tahu saya hanya penganggu, bukankah sebaiknya saya meningalkan kediaman ini?" Dia menatapku seolah tidak suka dengan ucapanku.  

"Tidak!Kau putriku, selamanya putriku, maafkan sikapku selama ini, aku sadar aku salah,aku yang membawamu kemari, tapi aku juga yang menelantarkan mu, kau pasti kesulitan selama ini, aku minta maaf." hm?....sejak kapan Duke menjadi perhatian seperti ini, kurasa ini sudah agak melenceng dari plot sebenarnya.

"Temui akau jika kau membutuhkanku, dan jangan panggil aku Duke, aku ayahmu, panggil aku ayah" Dia berkata sambil beranjak dari duduknya, kemudian dia menatapku intens.

"Baiklah.....Du-.ehemm...A-ayah" Duke menatap marah padaku saat aku hampir kelepasan memanggilnya Duke.

Duke pergi meninggalkanku,'Haaahh......' Akhirnya aku bisa bernafas lega, tadi itu sangat menegangkan, aku takut jika salah ucap dan membuatku dicurigai.

"May, keluarlah aku ingin sendiri" Aku menyuruh May untuk keluar.

Aku mulai menjelajahi kamar Charoline, kamarnya sangat megah, sungguh berbeda dengan milikku dulu, aku berhenti di ruang pakaian. Aku melihat ada meja ditengah ruangan, kubuka rak yang ada dimeja itu, terdapat sebuah kotak didalamnya.

Karena aku orangnya kepo an, jadi kubuka kotak tersebut, dan melihat ada sebuah belati didalamnya, sangat cantik. "Bukankah dinovel disebutkan bahwa Charoline tidak bisa menggunakan senjata,lalu kenapa disini ada belati" Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri.

 "Bukankah dinovel disebutkan bahwa Charoline tidak bisa menggunakan senjata,lalu kenapa disini ada belati" Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
F*ck!!I am AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang