7. Dream

5.1K 599 54
                                    

.

.

.

.

Kurasa aku terlalu meremehkan pelajaran bangsawan, hey ini bahkan baru sehari dan aku ingin mati rasanya. Hari mulai petang, aku sudah kembali kekamar, sekarang waktunya makan malam, seperti biasa aku mandi dan bersiap dibantu May.

Aku pergi ke ruang makan untuk makan malam, aku melihat Luke ada disana lagi, 'Apa besok matahari terbit dari barat?, nih anak hari ini beda banget' Aku menatapnya intens, sadar aku menatapnya dia balik menatapku, matanya menyiratkan sesuatu saat menatapku, ???, kurasa aku salah liat, mana mungkin dia menatapku seperti itu.

Aku duduk dan mulai makan.

"Besok kita memiliki tamu penting, raja dan pangeran mahkota akan kesini, kalian-"

"UHUUKK!!!....."

Aku tersedak makanan, dengan sigap Duke memberiku minum, dia menatapku dengan penuh kekhawatiran, tapi itu tidak penting. Tadi dia bilang apa, raja dan pangeran akan kemari, ada urusan apa?.

"Charoline, apa kau baik?" Duke bertanya padaku, terdengar jelas dari suaranya kalau dia khawatir. Luke juga menatapku, aku hanya mengabaikan tatapannya.

"Ya, aku hanya terkejut, ayah."

"Syurkulah" Dia mengelus kepalaku pelan.

"Bolehkah aku kembali?, aku sudah kenyang" Aku sudah tidak nafsu makan mendengar Emilio akan kemari. Ini terlalu cepat, aku belum siap mati.

"Tentu, apa kau sakit? Perlukah ayah memanggil dokter?"

"Itu tidak perlu ayah" Setelah berucap seperti itu aku segera melangkah keluar.

.

.

.

.

Kakiku lebih memilih melangkah ke taman daripada ke kamar, aku duduk di bangku taman ditemani oleh semilir angin, malam ini bulan purnama bersinar terang sekali.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Aku tersentak mendengar sebuah suara yang terdengar familiar, aku berbalik untuk melihatnya.

'!!!!'...'Ngapain dia manggil gw'. Ya dia yang kumaksud adalah Luke, kurasa besok memang akan kiamat. Aku berbalik memunggunignya kembali.

Tap..tap...

Kudengar langkah kakinya berjalan mendekat, 'Abaikan...abaikan, apa dia mau memukul gw, sial, lagi ga bawa senjata lagi.' Walaupun aku tenang diluar, tapi sebenarnya aku sedang gusar.

Puk....

'Laaaah...ngapain lu duduk di samping gw sadako!Pergi sana..hush..hush..' Sontak aku duduk menjauh darinya.

Sreet...

Dia kembali mendekatiku, aku menjauh lagi, dia mendekatiku, begitu terus sampai pantatku terasa panas.

"Sebenarnya apa yang anda inginkan?" Karena kesal aku memutuskan bertanya padanya. Dia hanya diam dan menatapku, 'Tatap aja teros, ampe besok pagi kalo bisa.'.

"Nothing" Balasnya singkat, aku mengeratkan genggaman tanganku 'Ente mau mati yak?'.

"Jika tidak ada yang ingin anda bicarakan, saya akan kembali, selamat malam tuan muda." Aku berdiri dari duduk dan memberi salam pada Luke.

"Tunggu!" Dia bergerak meraih tangaku.

"Ada yang ingin ku bicarakan padamu"

"Hm?"

F*ck!!I am AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang