5. Night

6K 666 20
                                    

.

.

.

Aku menemui Duke dan dia menyetujui mendatangkan guru untukku, kemudian aku kembali kekamar, dan memutuskan utuk mandi, tentu May sudah stand by di kamarku, May membantuku mandi, selesai mandi aku duduk di sofa kamar.

"May keluarlah, aku ingin isitrahat." May menuruti ucapanku, dia pergi dari kamarku, aku menunggunya sampai dia benar-benar pergi. Setelah benar-benar tidak mendengar langkahnya lagi,aku pergi ke ruang pakaian, mengambil celana hitam, baju hitam, boot hitam, dan jubah hitam, tidak lupa aku mengambil Steampunk belt bag . 'Gw ngrasa mirip pencuri, pake ginian' Pikirku.

Aku mengambil belati  milik Charoline, dan juga mengambil gelang yang tadi siang kubeli, akau memperhatikannya dengan seksama, aku merasa ada sesuatu di gelang ini, kucoba menyentuh permata di tengah gelang.

Ada cahaya yang keluar dari permata itu, terlalu silau sehingga aku menutup mata. Aku membuka mataku perlahan, aku melihat sebuah cambuk ditanganku. 'Lah gelang tadi mana?' aku bertanya-tanya dalam hati.

Aku memperhatikan cambuk itu, ini mengeluarkan cahaya samar berwarna ungu, 'Jangan bilang kalo gelangnya jadi cambuk!'.

"Oii!" Aku memekik pelan, kucoba melecutkannya, setiap cambukannya mengeluarkan listrik-listrik kecil berwarna ungu.

Jadi bagaimana cara mengembalikannya  menjadi gelang, aku putar-putar cambuk itu, namun  tidak terjadi apa-apa, kucoba menggulungnya,dan buum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi bagaimana cara mengembalikannya  menjadi gelang, aku putar-putar cambuk itu, namun  tidak terjadi apa-apa, kucoba menggulungnya,dan buum.. itu berubah menjadi gelang. 'Wow..impresif' Batinku.Aku memakai gelang itu, dan pergi mengendap-endap keluar lewat jendela.

.

.

.

Aku melangkah waspada menuju kandang kuda untuk membawa Drew, sampai dikandang kuda, aku melihat penjaga kudanya masih belum meninggalkan kandang. Aku berjalan mengendap di belakangnya.

Duukk...

Aku memukul tengkuknya, dia pingsan dan aku menyeretnya ke belakang kandang. Aku masuk kandang dan menghampiri Drew,kukira dia sudah tertidur, ternyata belum.

"Drew!" Aku memanggilnya pelan, takut kuda lain ikut bangun.

"Master!" Dia terlihat antusias melihat kedatanganku, aku segera memakaikan pelana untuknya, dan menuntunnya keluar lewat pintu belakang.

Aku menaikinya, sebenarnya aku agak kesusahan karena dia terlalu tinggi, seakan paham aku kesusahan dia sedikit menurunkan tubuhnya.

Hup..

Akhirnya aku bisa naik juga, "Drew, menuju kota."Aku memegang tali kekangnya, dan Drew segera berlari.

.

.

.

.

Author POV.

F*ck!!I am AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang