5

17 2 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~°°°~~~~~~~~~~~~~~

"Ilaaaaaaa, ayolahhh apa kau tak lelah mendiami kami seperti ini?"

Mike masih berusaha membujuk Lila, yahhhh ini sudah 1 Minggu semenjak kejadian di kantin, dan sudah 1 Minggu juga Lila mendiami 4 temannya, top sudah menyerah membujuk gadis itu, Mike dan off sudah menguras tenaga dan kantong mereka untuk membujuk Lila, mereka membujuk dengan segala cara agar gadis itu mau berbicara kembali kepada mereka, off dan Mike sudah membelikan makanan kesukaan Lila, yang pastinya di tolak oleh Lila dan berakhir dengan top yang memakannya, tidak habis akal Mike dan off membelikan make up, baju atau apapun yg biasa Lila suka, yang tentu saja di tolak mentah-mentah oleh gadis itu, sungguh Lila masih kesal dengan teman-teman laknatnya itu, bagaimana dengan gun? Ohhh tentu saja Lila masih mau berbicara dengan gun meskipun agak ketus, setidaknya Lila merasa gun membelanya hari itu, tidak seperti off dan Mike yang seperti menjualnya hanya untuk tanda tangan! Ughhh Lila masih tidak habis pikir, kenapa ia bisa mempunyai temam semenyebalkan mereka! Tentu saja gadis itu tak akan goyah dengan semua sogokan yang ia terima, bahkan off sampai rela memintakan banyak tanda tangan untuk Lila ke seluruh Kakak senior wanita di kampus itu, tapi tetap saja gadis itu bungkam,

Sebenarnya bukan tanpa alasan Lila masih memilih diam, ia hanya suka melihat tampang melas teman-temannya itu, lihat saja sekarang tanpa susah payah buku tanda tangan miliknya sudah hampir penuh, jangan katakan kalau Lila tega atau jahat, karena mereka yang lebih tega ke Lila,

"Baikalah tuan putri kau ingin makan apa? Biar aku yang mengantri untuk mu" lihat bukan? Bahkan seorang off yang mempunyai gengsi yang sangat tinggi mau mengantri membeli makanan untuk Lila! Bagaimana tidak betah Lila berdiam seperti ini jika ia di perlakukan sepeti ratu begini!

"Iyaa jawablah, dan kau ingin minuman apa biar aku yang belikan" Mike pun menyahut dengan tampang memelas, sebenarnya Lila sudah sangat ingin tertawa tapi ia tahan, karena di dalam dirinya ia sudah berjanji akan mendiamkan mereka selama 2 Minggu, hahahaha (Lila tertawa jahat dalam hati)

~~~~~~~~

Kegiatan ospek masih berlangsung seperti sebelumnya, arthit masih galak dan menyebalkan seperti sebelumnya dah yahh, jangan tanyakan lagi Lila masih menjadi bulan-bulananya, kadang Lila merasa nyaman ketika menatap mata tajam itu, tapi entah mengapa ketika berhadapan langsung Lila seperti hilang kendali dan berani melawan lelaki galak itu dan berakhir dengan perdebatan yang sangat sengit.

Hari sudah mulai sore, sinar senja mulai mewarnai langit sore dengan indah, kegiatan ospek sudah selesai dan sekarang Lila sedang berdiri di dekat gerbang kampus menunggu kakaknya yang katanya dalam 20 menit sampai tapi bahkan sekarang sudah hampir 45 menit Lila menunggu batang hidung kakaknya tak ada muncul, kampus mulai sepi hanya tersisa kakak-kakak panitia saja yang sedang mempersiapkan kegiatan esok, Lila sudah lelah berdiri dan ia berniat akan menunggu kakaknya di warung depan kampus, tapi di saat ia akan menyebrang

"Tinnnnnnnnnnnnnn"

Lila medengar suara klakson mobil yang sangat memekakan telinga terdengar sangat nyaring yang seketika membuat tubuhnya terdiam di tempat, tiba-tiba perutnya terasa mual, kepalanya sangat pusing bulir-bulir keringat menetes deras di dahinya tubuhnya bergetar hebat,

ARTHIT POV

"Ughhhhhhhh" aku meregangkan otot-otot di tubuhku, rasa nya sangat pegal, yah ini sudah hampir Minggu ke tiga pelaksanaan ospek di lakukan, rasanya sangat lelah, sebenarnya aku tak ingin ikut serta menjadi panitia seperti ini apalagi menjadi ketuanya, sangat bukan diriku,

Tapi saat aku melihat gadis yang sangat mirip dengan seseorang yang sangat dekat dengan ku di masa lalu, aku merubah niatku dan bertahan di posisi ini,

Gadis itu, entah kenapa rasanya sangat ingin dekat, tapi bagaiman bisa aku mendekatinya jika di hari pertama ospek saja gadis itu sudah sangat membangkang, huhhhh menyebalkan, aku hampir saja mendaratkan tinjuan ku hari itu ke wajah cantik gadis itu, iyaa aku akui bahwa ia cantik, bahkan cantik dan manis, tapi rasanya itu tak ada gunanya di saat ia dengan beraninya merayu ku di depan banyak mahasiswa baru! Sebenarnya tinjuan ku hari itu berhenti di udara bukan karena Dimas yang menghentikan, tapi saat tangan ku hampir mendekati wajahnya seakan tangan ku tiba-tiba kaku, aku pun tak mengerti yasudah lah anggap saja aku ingin bermain-main dengannya.

Iyaa aku akui, aku berdamai dengan keadaan seperti sekarang ini karena gadis itu, gadis manis yang sangat keras kepala,

"Aku pulang" hanya itu kata-kata ku saat selesai membereskan barang-barang ku dan beranjak dari ruang kepanitiaan, aku memang tak terlalu suka banyak berbasa-basi, karena itu aku tak begitu memliki banyak teman dekat, hanya Dimas dan leo yang bertahan dengan sikap ku ini,

Aku pun keluar dari ruangan itu menuju parkiran mobil, saat akan sampai parkiran aku mendengar suara klakson mobil sangat nyaring terdengar, spertinya ada kecelakaan fikir ku, tapi aku tak peduli,
ku lanjutkan langkahku menuju mobil, tapi saat hendak membuka pintu mobil pandangan ku mengarah ke depan gerbang kampus yang sangat ramai, rasa penasaran tak terelakkan lagi, ku langkahkan kakiku menuju sekumpulan orang-orang yang mengerubungi satu titik, saat aku bisa menembus keramaian itu mata ku terbelalak melihat gadis yang akhir-akhir ini memenuhi isi kepala ku sedang terduduk lemah dengan banjir air mata, akupun langsung bergegas membawanya, tapi belum sampai tangan ku meraih gadis itu, tubuhnya sudah lebih dulu di gendong oleh lelaki lain, gadis itu langsung memeluk lelaki itu, "apakah itu kekasihnya?" Fikirku, entahlah tapi aku melihat gadis itu sangat nyaman di dekapan lelaki itu, aku tak terlalu bisa melihat siapa lelaki itu, dengan rasa penasaran yang aku punya ku langkahkan kaki ku mengikuti lelaki yang ternyata membawa gadis itu ke ruang kesehatan yang kebetulan dekat dengan ruang kepanitiaan ku, aku masih memperhatikan lelaki yang sedang membelakangi ku dengan tatapan penuh rasa penasaran, dan saat lelaki itu membalikkan badannya 

"shit! itu Tawan! what a fucking relationship that he have with that girl"






TBC...
#jangan lupa vote♥️

A CUP OFF COFFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang