7

10 1 0
                                    


~~~~~~~~~~~~~~•••••~~~~~~~~~~~~~~~

"Haii kau datang lagi?"

"Tentu, bagaima bisa aku melupakan janji temu ku dengan gadis cantik ini"

"Euwghhh gombalan mu sangat murahan!"

"Aku tidak gombal, itu kenyataannya, bagaimana bisa tuhan menciptakan manusia se cantik,manis, dan se menggemaskan dirimu hmm?" Pemuda itu masih saja mengeluarkan kata-kata manisnya untuk gadis yang ada di depannya ini,

"Jangan seperti itu, kau tampak seperti pedofil yang mengincar seorang gadis"
Tawa gadis itu  menjadi pemandangan yg sangat indah untuk laki-laki yang ada di hadapannya,

"Owhhh, kita hanya berbeda 2 tahun bagaimana bisa kau menyebutku pedofil hmm?" Pemuda itu masih menggenggam tangan gadis itu lembut,

"Tapi memang terlihat seperti itu, lihat saja dari pakaian mu, kau memakai kemeja dan aku masih menggunakan seragam SMA, orang lain akan mengira kau pedofil hahaha"

"Auhhhhh, kau tega sekali, sepertinya kau perlu di beri hukuman yaa, mari kita lihat siapa yang akan meminta ampunan" pemuda itu beranjak dari duduknya ingin menangkap gadis usil yang sangat ia cintai itu,

Belum sempat ia menangkap, gadis itu lebih dulu berlari menghindar, dan acara kejar-kejaran tak terelakan lagi,

"Hai gadis nakal tunggu aku, awas saja jika sampai kau tertangkap!"

"Ayo tangkap aku wleeee" gadis itu semakin semangat berlari sampil menjulurkan lidahnya mengejek pemuda yang tak bisa mengejarnya,

"Lilaaa!!!! Awasss!!! Lilaaaaaa!!!

" Lilaaaaaaaa!!! Dekkk bangun dek!" Tawan menepuki pipi gadis yang masih nyaman dengan dunia mimpi itu,

"Hahhh! Aduhhhh kak, kenapa kau merecoki mimpiku!" Lila bangun dengan raut kesal yang sangat ketara di wajahnya,

"Auhhhh memang tak ada terimakasih nya, aku sudah membangunkan mu dengan lembut karena aku masih ingat kau habis tiba-tiba pingasan kemarin,jika tidak aku sudah mengguyurmu dengan air satu ember!" Tawan segera beranjak dari duduknya

"Cepat bangun, aku sudah membuat sarapan, jika dalam 15 menit kau tak sampai di meja makan juga, aku akan meniggalkan mu, dan selamat ber jalan kaki" dengan bgtu Tawan beranjak dari kamar Lila,

"Huhhhh dasar kakak menyebalkan, baru saja kemarin dia sangat lembut, kenapa sekarang sudah kembali menjadi menyebalkan, dasar aneh"

Lila pun mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi unutk bersiap, karena kakaknya yang menyebalkan itu tidak akan main-main dengan kata-katanya yang akan meninggalkannya,

~~~~~~~~~~~~~~~

Di tempat lain, di kamar yang gelap dengan pencahayaan yang temaram seseorang sedang memandangi beberapa foto yang tertempel di dinding kamarnya, beberapa dari foto itu sudah ia tandai dengan tanda X menggunakan spidol merah,

"Aku sangat menginginkan mu"
Masih memandangi foto yang tercetak paling besar

"Tapi kenapa sangat susah untuk mendekati mu hmm?"

"Bahkan di saat aku sudah berada di sekitarmu sekian tahun lamanya"

"TAPI KAU TAK PERNAH MELIHATKU!!"

"Baiklah sayang, jika kau yg memintaku untuk menunjukkan diriku, aku akan tunjukkan bahwa hanya aku yang peduli terhadap mu"

Pemuda itupun beranjak dari kamarnya dan keluar dari makar itu dengan seragam kampusnya yang sudah rapi, dan mengembalikan kondisi wajahnya seperti biasa, menjadi orang yang baik,tentu saja.

~~~~~~~~~~

"Selamat pagi teman-teman tersayngkuuuu"

Suara siapa lagi kalau bukan suara off.

Gun,top,Mike dan Lila hanya melihat tanpa mau memberikan balasan pada sapaan pemuda tersebut,

"Auhhhh kalian kenapa mendiamiku?"

"Iyaa, kami bahkan lupa jika memiliki teman bernama off, jika saja sampai hari ini kau tak menghampiri kami" sarkas gun,

Iyaa memang sudah beberapa hari ini off tidak pernah ikut berkumpul, ia sibuk menghadiri ajakan makan siang para gadis yang mau saja di bodohi oleh pemuda itu dengan iming-iming akan di jadikan pacar, gadis-gadis haus belaian itu akan suka rela mengajak off menginap di apartemen mereka, memang sudah gila.

"Auuuu kalian cemburu yaa?" Ledek off ke keempat temannya

"Tetu saja tidak off, karena sudah ada Lila, jadi kehadiranmu sudah hampir kami lupakan" jawab Mike

"Ohhhooo mulutmu sangat tajam Mike"

"Sudah-sudah senior akan datang aku tak ingin menambah masalah hanya karena keributan kalian, aku malah meladeni mereka lagi" Lila menengahi,

"Auhhh ada apa Lila?top bertanya,

"Iya kemarin saat akan menunggu kakakku, aku tak sengaja pingsan, tapi di saat akau bangun, aku sudah ada di ruang kesehatan, dan saat aku keluar aku kaget karena kakakku yang sedang menghajar kak arthit" jelas Lila

"Ommmo ommmo kau pingsan? Mana yang luka? Mana? Mana? Kenapa kau tak memberi tahu kami?" Siapa lagi itu kalau bukan top yg sedari tadi fokus ke game yang ada di handphone nya tiba-tiba bereaksi sangat berlebihan,

"Jangan lebay, Lila baik-baik saja, buktinya dia ada bersama kita, benar kan? Jawab gun dengan dengusannya

"Iyaa top, aku baik-baik saja"

"Memang kau pingsan dimana? Dan apa hubungannya dengan kakakmu yang menghajar kak arthit? Tanya off

"Di depan gerbang kampus saat akan menunggu kakakku yang akan menjemput,tapi setelah kakakku menghajar kak arthit, dia mengatakan aku tidak boleh dekat-dekat dengannya"

"Kalau begitu, bagaimana jika saat kau menunggu kakakmu kita akan ikut menunggu juga, jadi ada kita yang menjaga mu" ucap Mike menyahuti ucapan Lila

"Wahhhhh ide bagus! Jadi aku bisa bertemu kakakmu juga" jawab off dengan cengirannya,

"Maaf-maaf saja off, fyi Kaka ku laki-laki sama sepertimu" jawab Lila dengan mukanya yang menahan tawa,

Sontak gun,top dan Mike tak kuasa ikut tertawa melihat gurat kecewa yang sangat jelas terlihat di wajah off,

Lila pun akan beranjak berdiri tapi tangannya di tahan oleh gun,

"Kau akan kemana? Kakak senior sebentar lagi akan datang,"

"Aku akan ke toilet sebentar"jawab Lila

"Ingin aku antar?" Sahut off yang tentu saja mendapat gelengan keras dari Lila, sudah di pastikan off tidak serta Merta akan menemani Lila, ia hanya ingin kabur dan hunting gadis-gadis yang akan mengajaknya menginap lagi,

"Tidak terimakasih tuan off, kau bisa duduk manis di sini, menunggu para senior, aku tau isi kepalamu saat ini, sekali-kali bersihkan isi kepala mu dari pikiran-pikiran mu yang kotor itu, bye!"

Sontak ketiga teman mereka terwata puas dengan kata-kata Lila yang berhasil membuat off hilang kata-kata

Yahhh di antara tawa itu ada satu smirk yang tak mereka sadari.












TBC....

#jangan lupa vote ya♥️

A CUP OFF COFFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang