sᴀɴ 三

118 23 24
                                    

Perjalanan hanya memakan waktu kurang lebih sepuluh menit hingga kini mereka telah berada didekat rumah Hanbin , namun sesuatu menghambat perjalanan pulang tersebut

Hyuk hampir menabrak seorang wanita yang mungkin usianya antara dua puluh atau dua puluh satu tahun , dengan pakaian sedikit berantakan dan tidak mengenakan alas kaki . Wanita itu menerobos jalanan begitu saja , meminta tumpangan pada siapapun yang lewat tanpa peduli siapa . Beberapa mobil yang lewat terlihat tidak menghiraukan wanita tersebut , bahkan Hanbin sendiri pun memberi perintah pada mobilnya untuk terus laju tetapi satu detik sebelum badan mobil mulus itu menyentuh mangsanya , Hanbin memberikan perintah untuk berhenti

"Hyuk , aku lapar"

Tanpa menunggu lagi , Hyuk segera keluar dan sedikit berbicara pada wanita bersurai hitam sebahu tersebut . Dalam mobil Hanbin yang melihat hyuk beberapa kali terlihat memberikan bujukan atau apalah sebutannya . Oh ini membosankan

Pintu kemudian dibuka dari luar , Hyuk mungkin meminta wanita itu untuk duduk di depan . Hanbin tidak mempermasalahkan , lagi pula disisinya tidak boleh ditempati wanita lain selain istri dan anaknya

Wanita tersebut sedikit berbalik dan menundukkan kepala singkat sebagai ucapan salam antara orang asing , Hanbin hanya melihatnya dengan datar .

"wanita polos . Tapi lumayan untuk pencuci mulut"

"Maaf jika saya merepotkan tuan , saya tidak tahu lagi harus pulang dengan cara apa . Sejak dua jam lalu , saya sudah berusaha mencegat mobil agar ada yang memberi saya tumpangan tapi nihil . Saya sangat bersyukur anda mau membantu saya"

"lari dari apa?" tanya Hanbin langsung pada intinya . Mobil sudah berjalan dan dia harus segera menentukan lokasi sebelum tiba di rumahnya

"Kakak saya seorang pecandu . Dia sedang menderita karena tidak memiliki uang untuk membeli , karenanya dia meminta saya untuk memberinya uang"

"Biar ku tebak , kau ingin lari tapi dia menangkapmu . Setelahnya dia berusaha memperkosamu"

Mulut Hyuk memang tidak pernah tamat dari bangku sekolah dasar , tapi siapa peduli toh dunia memang seperti itu . Jika kau lemah maka kau akan menjadi sampah sedang jika kau terlalu banyak bermulut manis , hasilnya adalah penghianatan .
" Bagaimana anda tahu ?" tanya wanita itu terkejut

"Hanya menebak"

Hanbin jengah dan ia lapar
"Tumpangan dariku tidaklah gratis nona"

Wanita itu tidak terkejut , ia sudah menduganya . Mobil mewah , pakaian mahal dan cara berbicara angkuh adalah ciri umum orang kaya
"apa balasannya?"

Smirik Hanbin membuat bulu kuduk wanita itu meremang
"tubuhmu"

"saya bukan pelacur"

Hanbin tertawa begitu keras
"Kau mengira semua bisa dibayar dengan sex ? Dengan tubuh kurus dan pantat ratamu itu??jangan bercanda!!"

Senyum mengejek muncul di wajah wanita itu seakan mengatakan ia tak takut apapun meski nyatanya ia sangat takut saat ini hingga tanpa sadar menggigit kukunya

"aku dengar para orang kaya selalu haus akan sex meski bereka telah memiliki istri"Sarkasnya berani

Hal tersebut tidak luput dari perhatian Hanbin
"kalau begitu mau mencobanya manis ?"

Wanita itu hanya mengangguk tanpa suara . Ia ragu namun ia juga tak mungkin menolak , sekedar balas budi . Itulah yang wanita tersebut pikirkan , benar-benar polos

"Hyuk langsung menuju tempat biasa" perintah Hanbin tentu segera di laksanakan oleh bawahannya itu .

Jalanan sepi yang jarang dilalui kendaraan membuat suasana malam semakin mencekam . Wanita yang ingin meloloskan diri dari hawa nafsu keluarganya , hanya bisa bergiding ngeri ketika membayangkan hal-hal gaib yang bisa saja muncul . Itu menakutkan , bahkan ia tidak menyadari bahwa orang-orang yang membawanya lebih menakutkan dari pada hantu atau apun mahluk tak kasat mata itu

UNTOUCHABLE   [  sʜᴀᴅᴏᴡ 2  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang