ʜᴀᴄʜɪ 八

85 18 5
                                    

Suara gema langkah kaki terdengar begitu nyaring di kasil BloodB , setiap ketukan sepatu yang menuruni tangga itu membuat nyawa yang masih berkumpul seakan ingin melarikan diri . Tanpa melihat secara langsung sang pemilik kastilpun , jiwa yang haus akan belas kasih itu sudah tahu bahwa tempat ini adalah perbatasan hidup mati

Raga yang dikumpulkan dalam satu ruangan luas tersebut tidaklah baik-baik saja . Perasaan takut menyeruak begitu saja ketika sosok berparas tampan namun dengan tatapan dingin itu berada di tengah mereka yang didudukkan melingkar mengelilingi ruangan . Meski penerangan yang minim karena hanya ada lentera kuno , tapi mereka dapat dengan jelas melihat sosok mengerikan yang mendiami kastil ini . Dia adalah King , sang penguasa yang tak memiliki belas kasih pada mangsanya

" Masih sangat muda . Kau mendapatkan yang lumayan Hyuk "

Hyuk yang sejak tadi mengikuti King pun membungkukkan badannya
" Terima kasih pujiannya master . Maaf jika belum sesuai keinginan anda "

" Tidak masalah untuk saat ini . Ngomong-ngomong , berapa yang Rose butuhkan ? "

" 3 tuan "

" Baiklah , aku akan berusaha tidak merusak "

" Ini demi istri anda Tuan "

" Kau memberiku perintah ?! "

" Tidak master . Maafkan saya "

" Keluar " ucapan dingin itu menjadi awal dari neraka bagi jiwa dan raga para tawanan

Bersamaan dengan keluarnya Hyuk dari ruangan itu , para penjaga kastil masuk untuk menyalakan lentera yang lebih terang

" Begini lebih baik . Aku tidak suka bekerja saat cahaya redup . Kalian tahu kenapa ? karena dengan cahaya terang , aku bisa menyaksikan setiap kerja kerasku malam ini "

Ya , para tahanan melihat dengan jelas seringai keji dari King namun mereka tidak bisa berteriak . Bukan karena takut namun tidak bisa , mulut mereka telah disumpal robekan kain dari pakaian mereka sendiri

King terlihat menatap satu persatu tawanannya , para gadis muda kira-kira 20 tahun berjumlah 10 orang  . Bukan hanya muda tapi yang jelas mereka masih perawan , cantik dan bertubuh mungil menawan dengan kulit putih . King menyeringai puas , sangat puas . Andai anaknya sudah bisa membantai , pastilah menjadi kesenangan tambahan bagi Hanbin

Ia merogoh sesuatu dari saku celana hitamnya
" Disini ada dua kartu , 0 dan X . Aku akan memberi kalian kebebasan dalam memilih . Bukankah aku baik ?? Hahaha "

King membawa diri berjongkok didepan seorang gadis yang menatapnya penuh permohonan hidup
" Pilihlah "

Gadis itu akan memilih namun sosok didepannya mencengkaram rambut panjang itu hingga wajahnya menatap langit-langit ruangan . King memperlihatkan dua kartu itu dengan terbalik hingga gadis itu tidak tahu yang mana 0 dan X

" Jangan diam saja . Pilihlah Jalang !! "

Gadis itu memberikan sedikit perlawanan agar sekiranya orang yang menarik rambutnya itu tahu bahwa ia tidak bisa bicara saat ini pun tidak bisa mengambil kartu yang ia pilih karena tangannya terikat  . Namun ternyata langkah yang ia pilih salah , karena tindakan itu hanya berujung pada memancing amarah King

Hanbin membuang kartu itu dibawah kakinya , tangan kanannya tetap menarik kuat rambut tahanannya lalu tangan kiri yang tadi memegang kartu ia gunakan untuk menarik pistol kesayangannya dari tempatnya dan Dor

Satu tembakan melesat tepat pada leher putih korbannya , tak ada lagi perlawanan dari raga yang kini hanyalah mayat

" Huaaa ini menyenangkan hahaha "
Tawa mengerikan itu membuat tubuh 9 gadis lainnya bergetar ketakutan

UNTOUCHABLE   [  sʜᴀᴅᴏᴡ 2  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang