Sebelumnya, author minta maap karna
kelamaan up, kebanyakan tugas daring capek gais:'Sebagai permintaan maaf, chapter ini author panjangin😄
Okay, enjoy♡´・ᴗ・'♡
-------------------------Minaeri-------------------------
"Pesawat yang cukup lambat. " Keluh RM saat ia melihat Aeri.
"Sabarlah sedikit, aku harus menyamar di puluhan orang orang ini, Demi misi kita."Balas aeri seraya memberi tepukan ringan di bahu RM.
"Hem, bawa kopermu, aku akan mengantarmu pada temanku. " RM telah berjalan lebih dulu, seraya memasang kembali kaca mata hitamnya, agar orang lain tak mudah mengenalinya.
"Cih, asal kau tau aku sangat kelaparan. Kau pikir terbang dengan burung besi itu aku mendapat makanan enak? " Decih aeri di sela sela ia mengangkat kopernya.
RM hanya diam tak menanggapi ocehan Aeri.
🚟🚟🚟
Mereka berhenti di satu restoran kecil yang terletak di pinggiran hutan lebat, terpampang nama "Chicken Noodle Soup" Di depan resto itu. Beberapa pelayan langsung menyambut mereka dan mempersilahkan untuk duduk.
"Masuk lah, dan makan apapun yang kau mau." RM masuk terlebih dahulu dan melempar jaketnya sembarangan, ia terlihat sangat santai dengan kaos putih berlogo Fila di depan dadanya.
Aeri menyusul masuk dan mendudukan pantatnya disalah satu kursi empuk yang ada di pojok ruangan.
"Temanku yang akan bekerjasama dengan mu adalah pemilik resto ini, jadi kau bebas datang dan memilih menu apa saja, ia akan datang dalam 10 detik." Ujar RM sambil menegak sebotol air ditangannya.
Benar saja, dalam 10 detik, seorang pria
Berhoodie hitam dan celana training putih muncul dari pintu dapur dengan santainya.Tak terlihat aura menyeramkan dari pakaiannya. Namun, ketika kalian menatap matanya.
Pandangan kalian tak akan sama lagi.
Wajah putih bersih bak seorang dewa dengan tatapan dingin menghiasi wajah pria yang kini telah berdiri persis di depan Aeri."Perkenalkan dia Min Yonggi, tapi panggil saja Tuan Suga, kau bisa memanggilnya seperti itu." Ujar RM
"Saya Aeri." Aeri mengulurkan tangannya ke arah Suga
"Suga. Mulai hari ini kita adalah partner. Kuharap kau bisa bekerja dengan baik. " Ujarnya singkat sambil membalas uluran tangan Aeri.
Aeri hanya mengangguk tanda persetujuan.
RM terpaksa menginterupsi mereka berdua, baik aeri maupun suga langsung melepaskan jabatan tangan mereka.
"Baiklah, aku akan menjelaskan sedikit tentang tugasmu Aeri, tugasmu sebagai pasukan pembunuh utama, jadi kau yang akan langsung menangani misi yang ditunjuk oleh Suga, kau akan bekerja padanya sesuai dengan kontrak sementara, yakni 1 tahun, fasilitas? jangan diragukan lagi, semuanya hampir sama seperti saat kau bersama kami. " Jelas RM
"Baiklah, terimakasih RM. " Balas Aeri tenang
"Aku akan menikmati bulan madu bersama keluargaku di maldives, jadi selamat tinggal."
Ucapnya sebelum berjalan pergi meninggalkan aeri dan suga. Suga pun bangkit dan menatap aeri singkat seraya mengatakan
"Ikut aku. Akan kutunjukkan kamarmu. "
Mereka berjalan menuju belakang Resto yang disana tersedia sebuah mobil hitam dengan seorang supir yang sudah membukakan pintu untuk mereka.
"Silahkan Tuan Min dan Nona Aeri. " Sapanya
Mereka berdua segera masuk dan memasang seat belt.Selama 10 menit perjalanan tak ada percakapan sama sekali diantara mereka kecuali si sopir yang terus mengoceh pada aeri tentang tempat ini, Sesekali Aeri menanggapi dengan santai.
"Silahkan Nona. " Sang sopir ikut membantu Aeri menurunkan kopernya dan masuk kedalam rumah itu. Disusul Suga yang telah masuk terlebih dahulu.
Tiba-tiba,
Alarm bunyi, ketika Aeri menepakan kakinya keatas lantai pualam yang berwarna putih."Itu sistem keamanan, diamlah selama 5 detik, dan kau akan baik baik saja. " Ujar Suga melalui earphone yang sengaja dipasang di telinga kiri Aeri untuk komunikasi.
'Benar benar seorang mafia' batin Aeri.
Ia sudah menduga sejak awal bahwa pria bermarga Min ini bukan orang sembarangan. Ia adalah seorang mafia setingkat Rm atau bahkan lebih tinggi lagi, yang mampu membunuh sangat senyap tanpa menimbulkan suara sedikitpun.Buktinya, alarm lantai ini, Aeri bahkan tidak menduga bahwa seluruh lantai di rumah inj terhubung dengan sistem keamanan yang ada di IPad milik Suga.
Bagaimana aeri tau jika itu terhubung dengan Ipad suga?Sebenarnya, sejak mereka di mobil tadi, Suga terus memperhatikan Ipad hitam yang memunculkan layar CCTV, dibeberapa sudut ruangan, tanpa sengaja Aeri sempat melihat salah satu CCTV yang menunjukkan sebuah taman yang penuh dengan bunga warna-warni.
Aeri akhirnya bisa masuk kedalam pintu kayu setinggi 3 meter dengan ukiran yang tak pernah ia lihat sebelumya, sangat unik dan autentik.
Tanpa sadar seorang wanita yang tampaknya adalah pengurus rumah ini, telah berdiri dan tersenyum ramah kepadanya.
"Selamat siang Nona Aeri, saya Yi Ling, panggil saja Ling, Jika anda membutuhkan saya, anda dapat memanggil saya kapan saja. " Wanita itu berkata ramah sambil menunduk sopan. Aeri merasa sedikit tidak enak karna untuk pertama kalinya, ia dilayani oleh pelayan. "Terimakasih Bibi Ling, panggil saja Aeri." Balas Aeri dengan senyum yang sedikit dipaksakan.
"Baiklah, Mari saya antar keruangan anda. " Ajaknya
Aeri mengekori wanita itu kesebuah pintu yang di dalamnya terdapat sebuah lorong penuh dengan lampu-lampu cantik,
"Tuan Min, tidak pernah mengijinkan siapun termasuk Ibu tirinya, untuk masuk ke rumah ini, karna beliau sudah membeli seluruh kawasan hutan ini mulai dari restoran yang ada dipinggir hutan hingga taman golf yang ada di ujung hutan. Anda adalah satu satunya orang asing yang diizinkan tinggal disini." Papar Ling.
Aeri tidak terlalu terkejut, ia hanya tak habis pikir dengan Pria itu, bagaimana ia bisa membeli tanah yang bukan di negaranya dan menjadikan aset miliknya sendiri, Ia benar benar bukan mafia biasa, pikirnya.
Bibi Ling membawa Aeri kesebuah pintu bernuansa putih polos, yang terletak di ujung sebuah lorong.
"Ini kamarmu, nona aeri. "
"Aish, sudah kubilang panggil saja Aeri, bibi. " Rajuk Aeri, ia mengerucutkan bibirnya layaknya Seorang anak kecil yang tengah merajuk.Bibi Ling tersenyum hangat dan menganggukkan kepalanya. "Baiklah maafkan bibi, aeri."
Ia nampak seperti seorang ibu yang menuruti keinginan anaknya, membuat Aeri teringat akan masa kecilnya dengan keluarga Kim."Saya pamit Aeri, jika kau butuh sesuatu panggil saja saya. " Ujar Ling sebelum meninggalkan Aeri. Kini Aeri sendirian diruangan yang cukup besar dihuni oleh seorang manusia kecil seperti dirinya.
Lanjoood?
Voment ya gais😊
Love
Author😘Mohon koreksi bila ada kesalahan dalam penulisan ini kaka,
Gomawo🌼💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Mafia • Min Yoongi •
Fiksi PenggemarSeorang wanita tengah berdiri di sebuah jembatan dengan seorang anak balita di dalam gendonganya. Dengan pakaian serampangan, ia menyesap rokok dengan asap yang cukup tebal mengelilingi wanita itu. "Jika bukan karna orang bodoh itu, mungkin aku sud...