Bab 4

6 2 0
                                    

"Go Mayno Go Mayno Go !!!! Yeeeee Semangatttttt" sorakan meriah dari siswa perempuan memadati lapangan basket, tampak jelas terlihat betapa banyak fans Mayno yang kini menatap Mayno dengan tatapan bergairah. Bagaimana tidak saat ini Mayno sedang mendribel bolas basket dengan tatapan mata yang seksi dan keringat bercucuran yang menambah keseksiannya. Sebenernya rata rata anak tim basket yang saat ini ada dilapangan tersebut masuk kalangan good looking, tapi entah kenapa mata para siswi hanya tertuju ke Mayno. Karena hari ini bukan jadwal khusus latihan mereka tak ada yang menggunakan seragam basket, Mayno hanya menggunakan kaos putih polos dan celana seragam abu kotak kotaknya. Mayno sedang menunggu operan bola dari teman setimnya yang saat ini mendribel bola, sambil mengibas-ngibas kaos yang digunakannya yang memperlihatkan sedikit otot perutnya, melihat hal tersebut para siswi memekik berseru dengan keras, suaranya memenuhi seluruh lapangan basket. Diujung barisan penonton yang dipenuhi siswi tersebut duduk 2 siswi yang tampak tidak menikmati suasana tersebut. Yaa Hyeona dan Yuri ikut menonton latihan basket Mayno. Yuri sebenernya ingin pergi ke perpustakaan sesuai saran wali kelas, tapi Hyeona memaksa untuk menemaninya menonton latihan Mayno, alhasil Yuri terperangkap dalam situasi ricuh yang membuat telinganya pecah. Berbeda dengan barisan penonton siswi lainnya, mereka berdua hanya duduk kaku menonton latihan terebut, terlihat jelas tidak menikmati. Hyeona awalnya saat senang mendapat ajakan menonton latihan langsung dari Mayno, diperjalan ke lapangan wajahnya berseri-seri tak sabar melihat aksi Mayno. Tapi setelah beberapa menit menonton ia mulai kesal dengan suara pekikan wanita wanita gatal yang ada di sampingnya. Ia pikir, ajakan Mayno itu istimewa, tak akan ada yang menonton latihan tersebut selain dirinya, tapi Hyeona lupa kalau saat itu semua kelas sedang jam bebas jadi tak mungkin ia menjadi satu satunya penonton.

"Priitttt priittttt" suara peluit berbunyi, salah satu siswa yang berperan menjadi wasit membunyikan peluit mengakhiri pertandingan latihan tersebut. Semua pemain basket bubar, tampak jelas mereka kelelahan, sebagian langsung melepas baju kaosnya karena kegerahan dan ada yang hanya sebatas mengelap membersihkan keringat diwajahnya dengan lap handuk. Mayno saat itu masih duduk ditengah lapangan sambil meminum sebotol air mineral dan mengobrol dengan beberapa teman setimnya. Hyeona dan Yuri masih duduk di bangku penonton, Yuri sibuk memainkan Hpnya tak peduli latihan masih berlangsung atau sudah berakhir. Berbeda dengan Hyeona, saat ini pandangannya tidak beralih dari Mayno, setelah sekian lama ia menonton Mayno bermain basket seraca diam diam layaknya penonton bayaran yang hanya meramaikan pertandingan, kini ia menonton pertandingannya karena undangan dari Mayno, meskipun bukan hanya ia satu satunya penonton, hyeona tetap bersyukur. Mayno dan teman temannya bangun, dan bersiap untuk kembali ke kelas, dengan membawa selembar kain lap dan sebotol air mineral Mayno menghampiri Hyeona yang saat itu juga bersiap untuk kembali ke kelas.

"Heyyy, jadi juga nonton latihan basketku, aku kira kalian bakal ke perpus"sapa Mayno dengan tawaan kecil

"Iyaa emang harusnya ke perpus, tapi si hyeon-AAAAAAa" teriak Yuri kesakitan, baru saja kakinya diinjak oleh Hyeona sebagai isyarat untuk tutup mulut, jangan sampai Yuri keceplosan bilang kalau Hyeona yang memaksanya menonton latihan Mayno. Sungguh tidak tau malu.

"Ahh iya kak, tadi perpus rame banget, tempat duduknya full, jadi kita kesini aja nonton latihan basket kakak" sahut Hyeona segera sebelum Yuri membuka mulutnya lagi.

Yuri hanya menatap intens kearah Hyeona, "setahu gue mau gimana juga perpus ga bakal pernah full" batin Yuri kesal, tapi ia hanya diam saja tak ikut bergabung dalam pembicaraan mereka.

"Gimana latihannya, kayak pertandingan asli kan? seru? Tanya Mayno membuka topik pembicaraan

"Seru banget kak, penontonnya juga heboh jadi bikin suasana makin meriah" sahut Hyeona dengan senyuman palsu

Yuri yang mendengar ucapan Hyeona hanya melirik sinis, "seru pala lu, telinga gue masih berdenging ni gara gara pekikan cewek cewek gila tu". Batinnya, tapi ia tak berbicara ia hanya sok sibuk memainkan hpnya, ia tak ingin kakinya menjadi korban mulut embernya lagi.

-The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang