pdkt

17 6 1
                                    

Now playing: apalah arti menunggu-Raisa

Happy reading guys🖤

"Des, gue mau cerita nih," Tasya sedikit gugup karna bingung apakah ini harus di ceritakan kepada Desy atau malah jangan.

Desy langsung menyahut, "Apa Tass?"

"Tapi gue mau cuman kita berdua yahh," ucapnya pelan. "Lah? Iya deh pulang sekolah kita ke kafe biasa ajah."

"Kaelllll ... " Panggil Lisya yang terlihat sekali dibuat-buat agar seperti cewek manis .

"Apa hah!" Bukannya gimana kael malah risih dengan suara Lisya tapi mau bagaimana ia langsung melirik ke arah Lisya yang sedari tadi memelas padanya.

"Tugas gue catetin." Lisya sesekali menarik lengan baju milik Michael.

"Kemaren nyuruh gue nyari jawaban. gue kasih minta di catetin, Sialan lu emang!" Tutur kael geram.

"Yah ... Yahhh," Bujuk ya lagi.

"Ya udah deh, iya." Senyum Lisya terpancar jelas, akhirnya ia sedikit lega. Baginya Membujuk kael adalah hal mudah.

Lisya merogoh saku roknya untuk mengambil ponsel.

chat calon doi dulu ahk

08.49

Ehk dia on dong:v

Lisya:pagi kak

Rioanggra: Yo..

Langsung di bls ei ya ampun seneng kalau gini terus mah.

Lisya:belum masuk kah?

Rioanggra:kayak ya free deh

Kok stay room ya ampun

Baper gue tuhhh

Lisya:owhhh enak dahh

Rioanggara:kelas lu?

Lisya: kayaknya masuk sih, mungkin telat doang nih guru

Rioanggara:btw lu sekelas sama yang namanya Tasya?

Lisya:iya nih kak
Udah dulu ya kak, udah datang nih guru ya.

Rioanggara:thank, ya udah fight Sya.

Wow makin beraksi ya bun(+_+)

"Sya jangan main hp mulu!" Perintah kael yang semakin kesal melihat Lisya yang sekarang malah asyik menonton tiktok.

"Diem ajh deh El, lu sih gak pernah rasain hati berbunga-bunga gitu," balas Lisya tak terima.

"El, pinjem catatan biologi lu dong!" Ujar Tasya seraya mengarahkan tangan ya. Kael yang mendengar itu mencari ke tasnya dan segera memberikan pada Tasya.

"Lisya!" panggilnya. "Apa sih tas." Jawabnya jengkel menatap Tasya.

"Gak jadi deh."

"Anjirr, pengen ditabok dah." geram Lisya melihat tingkah Tasya. Melihat wajah Lisya yang begitu menggemaskan Kael tersenyum simpul.

"Gemes amat," goda ya.

"Gak tau!"

"Gemes kan Tas?" Tanya Kael pada Tasya, seraya mencubit pipi Lisya.

"Heh! Tangan lu, gak suka ya!" sela Lisya.

"Gak suka gelayyyyy" jawab Tasya dan Kael serempak seraya tertawa.

Line
09.30

Rioanggara:p

Kenapa si tiang nih?

Rioanggara:oi

Wih jarang gini

Terbang dedek tuhh

Lisya: iyaa kenapa ei?

Jawab sesantuy mungkin syaaa

Rioanggara:nanti istirahat ke kelas gue, bisa gak?

Apa lagi ini?

Mimpi apa gue?

Dasar tiang

Lisya:ngapain emang?

Rioanggara:pokoknya datang ajhh

Lisa:Siap

Aaaaaaa

Teriak Lisya dan spontan berdiri.

"Lisya! Kamu ngapain?" Lisya hampir lupa jika ia masih jam pelajaran. Dengan teriakannya tadi membuat Lisya jadi sorotan semua anak kelasnya.

"Oh ... Anu bu, tadi seneng diajarin Kael, trus pas dapet juga jawabannya." Ucapnya.

"Oalah, jangan gitu lagi! Kaget ibu."

"Baik Bu," jawabnya seraya cengengesan.

"Kapan lu bahas soal Bagong?"

"Diem ajh lah lu Dugong!"

"Lah nyolot"

"Lu yang ngegas kampret," ucap Lisya mengacak-acak rambut Kael bukannya marah Kael malah tertawa kecil.

"Rambut gue susah dibagusin ya oi" ujar kael lagi.

"Gak peduli!" Potong lisya seraya mengembung kan pipinya

"Gak peduli!" Potong lisya seraya mengembung kan pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Muka ya lisyaa tuhh 👆👆👆👆

Gimana harinya?
Tunggu update selanjutnya yahhh....
Jangan lupa kasih like dan komen" yaaa





Sekian makasihhh 🖤
Tunggu kelanjutannya....








Rio AnggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang