7'🐧

23 6 3
                                    

Ada masanya dimana seorang Sugawara Koushi merasakan apa itu jatuh cinta. Waktu itu Ia baru lulus SMP, masa libur menjadi masa menyenangkan apalagi kala gadis bermanik ruby muncul dalam kehidupan.

Kala itu senja, sinar jingga kemerahan terbiaskan oleh matahari. Burung gagak bersua diatas udara, saling bersahutan memekakan hati si gadis yang tengah memeluk lutut di sebuah taman kota. Sugawara menyadarinya, lantas dihampiri dan di sapa olehnya, tiada balasan namun Sugawara sadar jika sang gadis tengah menangis saat itu.

"Kamu sendirian? Kamu tidak apa-apa?

Hei..."

Lembut nadanya, membuat si gadis mendongak menatap balik si pemanggil. Saat itulah jantung si lelaki berdegup tak normal, gadis yang Ia lihat begitu menawan. Oh, apa Ia jatuh cinta pada pandang pertama?

_

Beralih tiga hari setelahnya, mereka bertemu lagi namun kini sang hawa tersenyum senang sembari menyapa terlebih dahulu. Masih di tempat yang sama, tamannya jelas sepi sebab senja telah datang, kali ini tiada rona jingga kemerahan yang terbiaskan oleh Sang raja siang, hanya redup dan langit berkanvas biru dengan coretan awan manis perak dan emas.

"Hei! Terima kasih sudah menyapaku waktu itu.

Namamu siapa? Kita belum berkenalan bukan? Aku Kiyounara Nuichi, panggil Ichi saja ya biar lebih akrab!"

Ceria nadanya, gadis itu bersikap jauh berbeda dari pertama bertemu. Dan entah kejujuran dari mana, senyum sang hawa begitu menghangatkan bagi sang adam.

_

Latar berubah dan malam menguasai, kini jembatan yang nampak kokoh menjadi tempat temu. Sugawara merasa aneh, jelas sebab gadis yang mulai muncul dalam kehidupannya tak kunjung jelas datangnya dari mana. Sekejap ada dan setelahnya tiada, waktu sang adam ingin mengantarkan pulang si gadis, si gadis menolak dan berdalih Ia bukan dari dunia itu.

"Panggil aku Koushi, Ichi.

Panggil aku dengan nama kecilku. Dan boleh aku mengenalmu lebih jauh? Ceritakan..."

Respon yang diberi si gadis adalah senyuman lembut pula anggukan yang sama.

"Aku akan cerita, tapi jangan terkejut ya?"

"Eh? Sebegitu hebatnya kah dirimu Ichi? Aku tak sabar mendengar ceritamu!"

"Tapi Ichi juga ingin mendengar cerita tentangmu Koushi!"

"Iya, iya! Aku akan cerita..."

Percayalah, malam itu begitu indah, begitu berwarna, dan begitu menghangatkan.

_

Latar masih sama, jembatan dengan sungai yang mengalirkan sang air dibawahnya. Namun kini senja, sama seperti saat pertama bertemu namun dengan view yang berbeda. Pula pemandangan yang dilihat adalah matahari terbenam, begitu indah dan keduanya menyukainya. Sesi cerita malam itu membuat keduanya semakin dekat, Sugawara tahu gadis itu bukanlah dari dunia yang sama dengannya namun maksud dan tujuan akan kedatangan tak pernah diketahui. Apa hanya untuk membuat hati seorang Sugawara Koushi berbunga? Ah, lelaki itu harap Ia bisa terus bersama gadis yang telah menjatuhkannya dalam jurang cinta.

"Koushi, aku akan pergi jadi lupakan tentangku, oke?"

"M-maksudmu? Kau tak akan pergi selamanya, kah?"

"Aku akan pergi, tapi tak tahu kapan akan kembali---"

"Kumohon jangan!"

Responnya diluar dugaan si gadis. Apa lelaki itu tak ingin Ia pergi? Percaya atau tidak lelaki yang tengah bersikap mempertahannya itu juga telah menjatuhkan hati sang gadis dalam jurang cinta yang sama.

Incontrare Project ft. Sugawara Koushi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang