end'🐧

39 8 1
                                    

Yang terindah...

Tiada nyata semua yang terjadi. Namun, Sugawara Koushi masih mengharapkan gadis pujaan hatinya kembali datang.

Hatinya semakin mendalam menyelami cinta yang tlah tembus dari jantung. Pacuannya begitu berdetak hebat, tiap detik, menit. hari...

dan kini telah berbulan-bulan lamanya...

dan bertahun-tahun.

Tak pernah luput seharipun berdo'a akan harapan yang mendalam dari lubuk hati yang terdalam.

Percayalah, hatinya masih mengharapkan Kiyounara Nuichi kembali...

"Daichi, tega sekali Kau lebih dulu menikah daripadaku!" Tangan menepuk punggung si empu nama, agak kesal namun senang jauh mendominasi sebab sang sahabat telah mendapatkan gadis yang cocok diajak menempuh masa depan bersama-sama.

"Makanya Kau cepatlah menyusul," katanya. Sedang Asahi yang melihat pemandangan kedua sahabatnya tersebut terkekeh. Yah, diantara anak kelas hanya Sugawara Koushi yang belum memiliki tambatan hati.

Sapa dan perbincangan banyak terjadi, hingga lelah menguasai. Lantas Sugawara memilih memisahkan diri, mencari udara segar atau lebih tepatnya ruang yang terbuka.

Bangku taman menjadi objek yang akan terduduki, acara masih berlangsung maka samar musik acara terdengar. Sugawara memang mengambil tempat yang agak jauh, memberinya waktu menyendiri lebih nikmat entah untuk apa.

Sugawara mendesah pasrah, di detik ini Ia merasa ragu akan kembalinya gadis pujaan hati. Haruskah Ia lepas? Dan mencari yang pasti?

Mata dipejamkan. Jelas Kiyounara Nuichi tidak akan kembali padanya sebab telah berlalu begitu banyak waktu. Walaupun kembali, apa gadisnya akan ingat padanya?

Sugawara lelah menunggu---

"Hai."

"Hm?" Mata dibuka sebab penasaran siapa yang memanggil.

Yang memanggil mengambil duduk disamping Sugawara, masih samar Sugawara lihat oleh karena itu Ia hanya memperhatikan.

cup

Ada gelenyar aneh kala rasa kenyal menyentuh pipi bahkan kini terasa menghangat---

"Koushi, ini aku..." saat itulah pandangan dapat dengan jelas menampilkan figur yang telah lama Ia rindukan.

"Ichi, Ichi. Ichi!" Namanya terus disebut lirih, dipeluknya sang figur begitu erat. Tak ingin kembali kehilangan, Sugawara benar-benar tak ingin kehilangan lagi.

"Aku kembali."

Kiyounara Nuichi membalas pelukan, kehangatan yang begitu Ia rindukan dapat Ia rasa kembali. Senang tentu saja, bahkan liquid yang mengandung lipid telah lolos mengalir di pipi.

"Aku kembali Koushi..."









[epilog|kembali]

[true ending; END🐧]

Saya merasa NGEkk. sekian:')

Terima kasih telah membaca, KRITIK dan SARAN SANGAT DIBUTUHKAN

TERIMA KASIH^^/

Incontrare Project ft. Sugawara Koushi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang