Lapangan Basket

66 35 16
                                    

Hari ini mendadak ada ulangan Fisika, ulangan yang lumayan sulit bagi Anak IPA 2 bagaimana tidak selain di sajikan dengan soal yang membingungkan akan ada juga acara itung itungan.

"ri ayo pulang gc gc! Otak gue panas nih gara gara ulangan tadi" ujar Disa mengibaskan tangannya

"sabar sa! Lo ga liat gue lagi beresin buku" kesal Gauri

Disa ikut membantu Gauri yang memasukkan buku bukunya "lama lo kaya keong! Kepala gue mau pecah nih gara gara itung itungan itu!"

"lebay lo" Gauri menggendong tasnya "ayo"

Gauri dan Disa keluar dari kelas 12 IPA 2 dan berjalan di lorong.

"sa menurut lo si cotus itu gimana orangnya?" tanya Gauri di samping Disa

"cotus? " bingung Disa lalu ia ingat "ohh Gavin? Anak IPA 1?"

"hmm" Gauri mengangguk

"menurut gue si baik orangnya ganteng pake banget lagi!" seru Disa "kenapa emang lo suka sama dia"

Gauri gelagapan "engga! Sembarangan lo kalo ngomong"

"gausah bohongin gue kali, gue kenal lo ga sehari dua hari" ucap disa "lagian kalo lu suka sama dia gue si dukung aja asal lo siap di ketusin terus" Disa tertawa

"ih parah lo ya dasar temen dajal"

Disa menghentikan tawanya "eh tapi lo beneran suka sama dia?"

"gue belum tau pasti sih tapi gue ngerasa deg deg kan aja kalo deket dia"

"deket? Emangnya lo pernah deket deket dia?"

"iya tapi kejadian itu ga di sengaja si gue ga sengaja nabrak dada dia dan akhirnya kita jatoh berdua ke lantai"

"gue bisa liat dia deket banget gue aja sempet syok apalagi dia natap gue"

Disa menghentikan jalannya dan menghadap Gauri "serius? lo serius?" heboh Disa

"iyaa serius" ujar Gauri polos

"astaga Gauri gue ganyangka lo bisa sedeket itu sama dia? Bahkan jatoh bareng di tatap juga aaaa kaya di pilm pilm gitu! aaaaa jadi pengenn" seru Disa

"apasih mulai dah lebaynya"

"gue bukan lebay ri, tapi lo beruntung karena cuma lo cewe yang bisa sedeket itu sama Gavin"

"yakin loo?"

Disa mengangguk "banget" lalu Disa melanjutkan jalannya

Gauri hanya diam tiba tiba Disa menyenggol bahunya

"tuh orangnya" ucap Disa menunjuk Gavin di samping lapangan basket

Gavin adalah anak basket.

Gauri melihat Gavin sedang duduk di samping lapangan basket dan ia terpesona, bagaimana tidak Gavin memakai baju basket dengan bandana yang terpasang di kepalanya

Ia mengelap keringatnya, meminum air dengan beberapa tenggukan dan membasahi rambutnya dengan air yang di pengangnya lalu ia merapihkan rambutnya ke belakang secara manly.

"ganteng banget" gumam Gauri yang bisa di dengar dengan Disa

"apa?" bingung Disa "ga salah denger gue lo ngomong dia ganteng?"

Gauri tersadar "eh engga gue ga ngomong dia ganteng" ngeles Gauri

"bohong! Orang tadi gue denger, kuping gue masih normal yaa"

"yaudah seterah lo, udah ayo" ajak Gauri

Saat Gauri dan Disa ingin berjalan lagi tiba tiba

"AWASS!!"

Kisah DymaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang