Ijin

68 44 14
                                    

"lo gamau mampir dulu?" tanya Gauri turun dari motor Adnan

"engga deh next time aja gue mau balik di tungguin temen temen gue soalnya"

"oh gitu, yauda hati hati ya adan" ucap Gauri tersenyum

Adnan mencubit pipi kanan Gauri "iyaaa riri"

"is sakit tauu" rengek Gauri "udah sana"

"ngusir nihhh"

"iya ngusir" ucap Gauri cengegesan "makasih ya udah traktir gue makan eskrim"

"iyaa sama sama maaf gue tadi ngerjain lo sampe nangis"

"iya gapapa"

"eh tapi lo lucu kalo lagi nangis, mirip kaya badut ancol haha" Adnan tertawa mengingat kejadian tadi

"ihhhh ngeledek udah sana ahh" usir Gauri

"iyaiyaaa yauda gue balik ya lo hati hati di rumah nanti ada hantu"

"engga kan hantu nya lo" Gauri terkekeh

"masa ganteng gini di bilang hantu" Adnan meletakkan jari telunjuknya di pipi

"is gelii, udah sana dadah" Gauri melambaikan tangan nya pada Adnan

Adnan tersenyum, lalu memakai helm nya dan pergi meninggalkan Gauri

Gauri membuka gerbang rumah nya ia melihat ada mobil Papahnya

"apa Papah udah pulang? Tumben banget biasanya pulang malem" ujar Gauri dalam hati.

ia juga tidak melihat mobil Pak Dono mungkin masih di bengkel. Gauri berjalan membuka pintu dan di dalam rumah hening.

"Assalamualaikum, pah papah" salam Gauri sedikit teriak

"pah papah"

Bi Mumu pembantu rumah Gauri datang menghampiri Gauri "maaf non tuan ada di ruang kerja, mungkin lagi kerja"

"oh gitu bi, yaudah Gauri masuk ke kamar dulu mau ganti baju"

"baik non" Bi Mumu tersenyum dan kembali ke dapur

Gauri menaiki satu persatu anak tangga di rumah nya. Gauri membuka pintu kamar nya, langsung terlentang di kasur tercinta nya

"apa gue tanya sama papah aja ya soal perlombaaan matematik itu?"

"gue ganti baju dulu deh abis itu gue temuin papah" Gauri langsung bergegas ganti baju.

10 menit Gauri berganti pakaian kini ia turun dari kamar menghampiri Bi Mumu yang ada di dapur.

"bi papah masih di ruang kerja?"

"masih non dari tadi bibi belum liat tuan keluar"

Gauri hanya mengangguk "eh tunggu bi ini kopi buat papah kan?"

Bi Mumu yang sedang membawa kopi "iya non ini buat tuan"

"yaudah biar Gauri aja yang kasih ya bi?" ucap Gauri mengambil nampan berisikan kopi itu

Bi Mumu hanya tersenyum, Gauri pun pergi menuju ruang kerja Pak Malik (papah Gauri) .

Tok tok tok

"masuk" ujar Malik

"pah ini Gauri bawain kopi" ujar Gauri menaruh kopi di meja papahnya

"hm" jawab Malik tanpa menoleh ke Gauri

Gauri gugup bagaimana berbicara tentang perlombaan itu pada papahnya

"pah Gauri mau nanya boleh?" tanya Gauri gugup

Kisah DymaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang