Atap

20 3 5
                                    

Gavin menatap bingung pada seorang cewek yang sedang memeluknya,

"Kaya ga asing?!" ujar Gavin dalam hati.

"Lo siapa?" tanya Gavin.

Cewek itu melepas pelukannya "Ini gue Vin"

"Siapa?"

"Sabahat Lo waktu SMP! Masa lupa si sama gue!?"

"Vea?" tanya Gavin.

Cewek itu mengangguk "Iya gue Vea"

Betul, cewek itu adalah Vea Ananda, cewek yang ceria dan sangat menawan itu adalah sahabat Gavin. Semenjak Lulus SMP, Vea dan Gavin berbeda sekolah, Vea ingin sekali satu sekolah dengan Gavin namun Orang Tua nya harus pindah ke Bandung karena pekerjaan Ayahnya.

Gavin memegang bahu Vea dengan wajah yang Gembira"Lo ko bisa ada di sini?"

Mata Gauri mengikuti arah tangan Gavin yang memegang bahu Vea, Gauri juga melihat wajah Gavin yang sangat senang bertemu dengan Vea.

"Giliran ketemu sama gue aja muka nya ga seseneng itu!" Gauri mendengus kesal.

"Papah gue pindah tugas lagi di Jakarta"

"Terus lo sekolah disini?"

"Iyaa! Gue pengen satu sekolah lagi sama lo, mangkannya gue pilih sekolah ini"

"Lo tau darimana gue sekolah disini?"

"Grey, dua hari lalu gue ngechat Grey dan nanya kalian sekolah dimana. Karena kan dimana ada Grey dan Varo disana pasti ada lo"

Gavin tersenyum tipis "ck, bisa aja lo"

"Ehemm Ehemm!" Gauri berdehem, Gavin dan Vea pun tersadar bahwa ada orang lain selain mereka.

"Ini siapa? Cewek lo?" tanya Vea pada Gavin.

"Iy--" Gauri ingin menjawab, namun ucapannya langsung di potong Gavin.

"Bukan!"

"Ohh, gue pikir cewek lo"

Vea mengulurkan tangannya "Kenalin, Gue Vea Ananda"

"Gue Gauri Grady" Gauri membalas uluran tangan Vea.

Vea dan Gauri tersenyum "satu kelas sama Gavin?"

"Engga, kita beda kelas"

"Ohh gitu, senang bertemu lo Gauri"

Gauri tersenyum "Hehe, iya"

"Vin, anter gue ke Ruang Guru yu! Gue kan belum tau tempat nya dimana" Vea beralih ke Gavin.

"Oke" ujar Gavin " Gue duluan ya Ri, lo bisa ke kelas sendiri kan?"

"Hah?! Iya gue bisa sendiri"

"Bagus," Gavin langsung mengajak Vea pergi "Ayo Ve"

"Ayo" Vea menggandeng tangan kanan Gavin "Kita duluan ya Ri, sampe ketemu nanti"

Gauri hanya mengangguk dan tersenyum "Oke"

Gavin dan Vea pergi, Gauri yang melihatnya pun merasa cemburu.

"Kenapa harus gandeng gandengan si?! Kaya mau nyebrang aja!" ujar Gauri menghentakan kakinya seperti anak kecil, lalu pergi dari parkiran.

Adnan melihat Gauri yang berjalan kesal, ia pun menghampiri Gauri.

"Woi Ri!" Adnan mengejutkan Gauri

"Ngagetin aja lo setan!"

"Santai kali! Ngegas aja"

Kisah DymaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang