Setelah tujuh hari kedua pemuda itu telah mendapat banyak dukungan dan pengikut. Sekitar 100 orang sekiranya telah dipimpin oleh mereka melalui suatu media yang sangat sederhana namun kuat secara bersamaan yaitu pers. Satu diantaranya berasal dari Excecutif Of Alexandria, yang mana badan yang memegang setiap kegiatan yang ada di Alexandria. Mereka hanya sepuluh orang saja namun memiliki kekuasaan besar terhadap Alexandria. Dialah Leo juru kunci yang berhasil digugah pikirannya untuk melakukan pemberontakan yang mulia ini. Dia adalalah panglima perang yang sesungguhnya. Badannya tinggi dan besar. Tidak ada yang berani berurusan dengan dia. Dia berkuasa penuh atas keamanan Alexandria. Yang lainnya ada Andreas dia adalah jurnalis yang cerdik di Alexandria. Dia bertanggung jawab penuh atas media-media pers yang ada di Alexandria. Mulai dari radio, koran mingguan, hingga papan informasi. Dengan keberadaan mereka rencana mereka akan lebih mudah untuk dilaksakan. Prinsipnya semakin banyak semakin baik.
Setelah mereka memegang kendali terhadap pers. Koran-koran banyak disusupi tulisan-tulisan yang tidak sejalan dengan prinsip Genuss. Salah satu yang paling fenomenal adalah artikel yang ditulis oleh seorang tanpa nama berjudul ‘Genuss has chain the Pearlth’. Hal ini tentu saja terdengar ke telinga para Dominus. Banyak siswa Alexandria yang mulai merasa tercerahkan sebab tulisan itu. Demokrasi mulai berjalan kembali setelah sekian lama hanya menjadi sebuah istilah fromal di Alexandria. Pecut demokrasi disingkirkan dan dia dibiarkan berlari sendiri.
Petinggi Genuss menganggap ini adalah ulah sekelompk hama yang harus diberantas. Mereka mulai menjegal pers dan mulai menginterogasi para terduga tidak bersalah yang berada di pers. Di kolom berikutnya Rerum dan Lectan meletakan artikel lain yang jauh lebih menggeramkan para Dominus. Teks selembar itu telah membongkar proyek nepotisme petinggi Gneuss. Hal itu dimuat dalam teks berjudul ‘The Pandora Box has spill out the stuff ’. Kedamaian palsu yang selama ini terus berdiri akhirnya runtuh bersama runtuhnya rahasia besar petinggi Genuss.
Berita ini tidak hanya berkembangbiak di Alexandria. Berita ini dengan cepat dikopi dan disebarkan keluar Alexandria bahkan oleh bukan anggota Antigenuss. Ini menjadi bencana yang sangat besar yang tidak terbantahkan oleh para dominus.
Teks kedua menjadi skakmat yang telak bagi para Dominus atas. Menyadari lawannya tidak dapat diremehkan. Para Dominus berhenti mencari dan menangkapi sekelompok yang mereka sebut Antigenuss itu. Mereka mengadakan rapat besar dan membangun rencana baru.
“Yang terhormat hadirin para Dominus yang Agung. Kita semua telah mengetahui bahwa beberapa pemberontakan telah terjadi di Pearlth satu bulan terakhir. Itu bermula di Alexandria. Intitusi terbaik kita di Pearlth. Beberapa artikel yang membahayakan keberadaan kita semua telah gagal di hentikan dikarenakan penyebarannya yang terlalu cepat dan penulisnya yang tidak diketahui. Oleh karena itu kita harus ememikirkan cara lain yang dapat mengatasi permasalahan ini.”
Dominus Evan adalah seorang jurnalis yang pandai bertutur kata. Oleh karena itulah dia menjadi satu-satunya Dominus yang tidak memiliki hubungan darah dengan yang lainnya.
“Saya mengerti Dominus Evan, oleh karenanya saya akan disini akan memberikan soslusi atas permasalahan tersebut.”
Dominus Hermoth adalah ahli strategi yang cerdik. Dia merupakan keponakan langsung dari sang Dominus Agung Zolzula. Dia sedang bersenang-senang disaat seperti ini. Dia cukup mengharapkan tahta Dominus Agung. Dia selalu bersaing deangan anak Zolzula yang dianggap tidak kompeten.
“Katakan lah Dominus Hermoth.”
Sang Dominus agung agaknya sedikit mengkawatirkan keberadaan Hermoth yang selalu mengancam keberhasilan anaknya, Arash. Tapi disisi lain keberadaan Hermoth seringkali sangat dibutuhkan. Misalnya disituasi seperti ini.
“Yang mulia Dominus Agung, kita tidak mungkin menghentikan gelombang air yang sangat besar dengan tangan kita. Kita harus membalasnya dengan gelombang lain yang lebih besar.”
“Apa maksudmu Dominus Hermoth.”
Dominus Arash adalah anak sang agung. Tapi dia selalu di injak-injak oleh pamannya Hermoth.
“Kau masih saja sebodoh itu keponakanku. Maksudku adalah kita harus membuat tulisan yang akan membalikan argumentasi mereka.”
“Apa rencanamu Hermoth?”
Zolzula sebenarnya sedikit sebal kepada Hermoth yang selalu merendahkan anaknya. Ia menjadi begitu tidak sabar terhadap Hermot.
“Yang mulia Zolzula, maksudku adalah kita harus membuat masyarakat berpikir apa yang dilakukan oleh mereka adalah pemberontakan yang membahayakan Negeri oleh karenanya kita tidak boleh termakan olehnya. Kita telah lama menggenggam masyarakat dengan Genuss, oleh karenanya Genuss telah menjadi kebiasaan. Dengan begitu akan mudah bagi kita untuk bertindak sebagai tokoh baik. Sesuatu yang berulang akan menjadi jati diri kita”
“Aku rasa aku mengerti maksudmu Dominus Hermoth.”
Ketujuh dominus setuju dengan ide brilian itu. Mereka mulai membuat rencana panjang terhadap perang antara Genuss dan Antigenussnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pearlth Planet. [End]
FantasySebuah novel fantasi filsafat. Mencoba mensimulasikan dunia yang buta.