Soobin yang baru saja keluar dari kantor guru sangat terkejut melihat kegaduhan yang terjadi di lorong kelas, beberapa anak berkumpul membentuk lingkaran seperti sedang mengelilingi sesuatu. Beberapa siswa mulai berdatangan menambah lingkaran manusia itu menjadi penuh sesak, diantara banyaknya orang ada satu yang berlari ke arahnya.
"Bang Soob, tolong itu bang Yeonjun berantem sama Changbin!" Ucap Beomgyu dengan panik, sebelumnya ingin ke kantor guru untuk melaporkan perkelahian antara kakaknya dan Changbin.
Soobin terkejut, bertengkar dengan Changbin berarti mencari masalah dengan kepala sekolah. Tanpa pikir panjang Soobin segera pergi ke keramaian itu, membelah barisan orang-orang menonton dan akhirnya melihat Yeonjun yang berada di atas Changbin dan memukulinya dengan brutal. Ada Hyunjin dan Jeno disana, jelas kualahan memisahkan mereka.
"YEONJUN!"
Soobin segera menarik Yeonjun, dengan sedikit kesusahan Soobin akhirnya berhasil menjauhkan Yeonjun dari Changbin. Namun sekarang malah Changbin yang menyerang Yeonjun, dengan Yeonjun yang dipegangi Soobin membuat Changbin menjadi mudah menyerangnya. Dibandingkan memisahkan, ini seperti membantu Changbin memukuli Yeonjun.
Soobin yang menyadari bahwa yang dia lakukan salah langsung mendorong Yeonjun ke arah Hyunjin, dengan sigap Hyunjin menangkapnya. Changbin masih ingin menyerang Yeonjun, namun digagalkan oleh satu pukulan dari Soobin yang langsung membuatnya terkapar di lantai.
Changbin pingsan, membuat semua yang melihat begitu tercengang, termasuk Yeonjun. Tidak pernah dia melihat Soobin menyakiti orang lain, dan juga terkejut dengan betapa kuatnya kekuatan tangan Soobin. Hyunjin ngeri, Jeno merinding dan memantapkan hati untuk tidak pernah berurusan dengan pria tinggi itu.
"Sialan lo!", Soobin mengumpat, marah karena orang lain berani memukul orang yang dia sayangi.
Lingkaran yang tadinya ramai sekarang menjadi semakin ramai karena kejadian langka ini, dan dari jauh sudah terdengar suara Pak Lee yang berteriak marah. Diikuti oleh Beomgyu yang melaporkan kejadian ini padanya.
"Lo gapapa?", tanya Soobin memegang pundak temannya.
Yeonjun tidak menanggapi, hanya memberikan tatapan acuh kepada Soobin.
"Kalian anak nakal!", Pak Lee datang di antara mereka, membuat kerumunan membubarkan diri agar tidak terseret dalam masalah. Terlihat dari raut wajah Pak Lee terkejut melihat Changbin terkapar di lantai, kemudian melotot ke arah Hyunjin, Jeno, Taehyun, Yeonjun dan Soobin yang masih berdiri di tempat kejadian.
"Apa-apaan ini?!", teriaknya.
"Saya yang mukul dia, Pak", Soobin menatap ke arah Pak Lee dengan berani membuat guru itu terkejut. Bibirnya berkedut, wajahnya memerah karena marah. Baru kali ini dia merasa ditantang oleh muridnya sendiri. Beomgyu yang ada di belakang Pak Lee juga terkejut, sangat jarang melihat Soobin berkelahi apalagi sampai membuat orang lain terkapar tak sadarkan diri.
"Berarti kamu yang harus tanggung jawab, ikut bapak ke kantor sekarang.", Perintahnya, Soobin menurut saja sedangkan tiga orang sisanya hanya bisa menganga. Pak Lee lebih dulu memanggil tim medis sekolah untuk mengurus Changbin sebelum akhirnya pergi bersama Soobin di belakangnya.
"Soobin kesambet apaan sih? Serem banget sampe berdiri bulu gue", ucap Jeno.
"Bulu apaan yang berdiri?", tanya Taehyun.
"Bulu kuduk lah tolol, lo pikir bulu pedang gue?", jawab Jeno nyolot. Padahal Taehyun hanya ingin bercanda.
"Lo ngapa masih disini, Jun? Bantuin Soobin lah, jelas-jelas lo yang berantem sama tu anak", Hyunjin menyadarkan Yeonjun, tetapi Yeonjun hanya mengedikkan bahu tak peduli.
"Emang bener dia yang bikin Changbin pingsan kan?", ucap Yeonjun.
"Dih ga inget lo, siapa yang kek orang kesurupan mukulin Changbin tadi?"
Yeonjun menatap tidak suka ke arah Hyunjin.
"Ngapa lo malah liatin gue begitu? Salah gue ngomong gitu? Engga kan?", Hyunjin nyolot.
"Dah bacot deh jin, biarin lah dia dihukum toh gue ngga minta bantuan dia kan?" Jawab Yeonjun santai.
"Dih, anak dakjal lo! Jelas-jelas bang Soobin baik mau nolongin lo, malah ngga ada rasa bersalahnya lo bikin orang disalahin padahal niatnya cuma nolongin!", teriak Beomgyu pada Yeonjun.
"Kalo gue anak dakjal, berati lo juga anak dakjal ya bocah". Balas Yeonjun, masih dengan tampang tak berdosanya.
"Dih apaan sih lo Jun, emang bener kan daritadi lo yang cari masalah sama Changbin". Sekarang Jeno sudah ikutan nimbrung.
"Tanggung jawab lo, laki bukan?", ejek Taehyun.
Sekarang Yeonjun benar-benar tersudutkan, tidak ada yang membelanya.
"Bacot banget sih lo pada?! Iya nih, gue kesana! Temen setan, malah belain orang lain daripada gue!"
Yeonjun pergi meninggalkan keempat orang tersebut dengan mendumal, juga dengan langkah kaki yang dihentakan tidak suka. Membuat empat orang yang tersisa, memandangnya dengan gelengan kepala.
Yeonjun memasuki ruang guru, melihat Soobin yang sedang berhadapan dengan Pak Lee kemudian menghampirinya.
"Kenapa kesini?", tanya Pak Lee.
"Saya juga harus bertanggung jawab, karena yang bertengkar sama Changbin itu saya pak"
Soobin menatap Yeonjun, namun yang ditatap tidak peduli dan menatap lurus ke arah Pak Lee.
"Kenapa kamu bertengkar dengan Changbin? Kamu ngga lupa kan, dia siapa?" Tanya Pak Lee dengan tegas.
"Ya gimana saya bisa lupa? Saya kan korban ketidak adilannya sekolah ini, yang salah tetap di bela karena hubungan istimewanya sama kepala sekolah", jawab Yeonjun dengan nada menyindir.
Pak Lee menggeleng tidak percaya mendengar jawaban Yeonjun. "Yeonjun, bapak tahu kamu masih kesal. Tapi tolong jaga sikap kamu, ini semua demi kamu juga." Kemudian Pak Lee beralih pada Soobin, "Kamu juga, kamu itu sebentar lagi ada olimpiade. Kalau kamu cari masalah begini, sudah pasti kamu gagal mewakilkan sekolah!"
"Ngga masalah pak, lagi pula di sekolah ini bukan cuma saya yang pinter", jawab Soobin.
Yeonjun sedikit terkejut, Soobin merelakan olimpiadenya demi membantunya. Membuat sedikit perasaan bersalah di hati Yeonjun.
"Tapi ini kesempatan bagus, kamu bisa memperbanyak penghargaan yang bisa mempermudah kamu masuk perguruan tinggi!", bentak Pak Lee.
"Belum tentu saya bisa memenangkan olimpiade itu, Pak. Dari awal saya udah bilang, bapak jangan terlalu berharap sama saya"
Pak Lee mendengus kesal, dia pasrah saja jika memang itu kemauan muridnya.
"Terserah kamu, bapak pasrah aja deh", Pak Lee mengibaskan tangannya, menyerah untuk meyakinkan Soobin.
"Sekarang karena kalian sudah bikin masalah, kalian harus dapat hukuman. Kalian tenang saja, hukuman dari bapak ngga akan berat. Ini hanya formalitas agar kepala sekolah tidak menghukum kalian lagi, bapak yang akan membujuknya."
Yeonjun tersenyum lega, tidak biasanya Pak Lee berbaik hati padanya. Sedangkan Soobin, tidak ada ekspresi di wajahnya.
TBC
Wah wah wah wahhhh aku lagi kehujanan ide, semoga bisa dinikmati ya chapter ini😂
Chapter selanjutnya masih tahap penulisan, semangatin aku dong😠
Btw, aku ulang tahun dong sekarang👉👈😳
KAMU SEDANG MEMBACA
[Boy]friend, Soobin×Yeonjun
FanficDua hal yang akan terjadi jika Soobin mengungkapkan perasaannya: 1. Soobin akan memiliki sahabat sekaligus cinta matinya 2. Soobin akan kehilangan sahabat sekaligus cinta matinya. Apapun yang akan dia dapatkan, itu lebih baik dibandingkan mati penas...