3 | Rezkiana A. Gardensen

1.2K 80 10
                                    

Sungguh perempuan aneh, setiap datang ke sekolah pasti ada saja bagian dari tubuhnya yang terdapat sayatan, memar atau plester luka. Sementara siswa-siswi di kelas tak lagi peduli karena sejak dulu ia memang tidak mau tersenyum atau bersuara kecuali guru menyuruh sesuatu sehingga akhirnya ia tak lagi dianggap dan cenderung dijauhi. Ketika diajak bicara, Aden hanya menatap dengan dalam tanpa berkedip seperti sedang melihat sesuatu yang lebih menarik dari hati lawan bicaranya. Tapi siapa menduga siswi yang sering tidur di kelas, datang terlambat dan paling urakan adalah ranking satu umum di kelas. Walaupun gayanya urakan, dia tak terlihat tomboy, malah disebut 'hot' karena seragam yang tak dikancing di bagian atas dan mata sayu menambah kesan misterius.

Untuk pertama kali ia terdiam memandang seluruh siswi dari kelasnya yang berjalan bersama ke kolam sementara dia sendirian di belakang mereka. Tak lama diam, Aden disenggol seorang siswi sekelas lain yaitu perempuan yang paling ditakuti di sekolah karena sering melakukan bullying: Rezkia Gardensen. " Aduh maaf, Syl, gue ga lihat lo. Habisnya lo udah gak dianggap di kelas ini lagi sih. " Katanya sok khawatir. Vernanda, sebagku Aden yang baru sekaligus sahabat Rezkia tertawa. " Minggir lo, lonte anjing! "

Dari jauh ibu guru meniup peluitnya. " Hei, Rezkia dan kedua temannya jangan berdiri disana saja, cepat masuk ke kolam. Kalian ada di tim yang sama. " Kata beliau dengan suara keras lalu mengatur para siswi. " Polo Air itu mirip seperti sepak bola dan basket. " Bagi seorang yang multitalent dalam sport seperti Vernanda, memahami tujuan dari olahraga itu hanya butuh waktu singkat. Ia langsung menguasai lapangan dan menjadi striker beberapa kali. Semua terasa normal sampai bola dari lawan tak dapat dijangkau olehnya dan jatuh di depan Aden. Ibu guru memberi aba-aba, " Ayo oper! Jangan hanya diam di sana. " Siswi-siswi lain melihat dia dengan tatapan yang merendahkan, lantas Aden melempar bola dengan rasa gemetar.

" Aduuuh! " Vernanda memegang belakang kepala karena bola yang sebenarnya akan dilempar kepada siswi di dekat Aden malah meleset ke arahnya. Seluruh siswi tertawa, " Oh, jadi ini lucu ya? Ha-ha-ha! " Sindir dia.

Lantas Rezkia melempar bola itu kembali, " Dasar lonte gak guna! " Katanya dengan nada menyindir. Siswi lain menertawakan Aden sehingga ia memundurkan langkah karena ketidak percayaan diri dan tekanan.

Setelah jam Penjas berakhir, seluruh siswa menuju ke kamar ganti. Di sana para gadis terpaksa mandi bersama di sebuah ruang terbuka yang artinya adalah ajang pamer bentuk tubuh sendiri atau memegang milik orang lain. Namun sejak menjadi kakel XII mereka tidak pernah melakukan keisengan itu demi menjaga wibawa di depan junior. " Dan begitulah cara Allant megang tangan gue. " Cerita Rezkia kepada dua sahabatnya, Vernanda dan Putri sambil menuju loker.

" Hahaha, gue yakin tu anak kepelet ma lo. "

" Lo beruntung punya cowok ganteng, kaya, populer, ketos lagi. " Tanggap Putri.  " Kalau lo kapan mau cari pacar, Ver? Atau lo sama si cewek lonte itu, dia pasti perlu belaian. "

" Pale lo, anjing, lo kira gue homo? " Lantas suara teriakan histeris seseorang terdengar di ruangan, mereka bertiga terkejut melihat orang-orang yang berlarian menjauhi loker. Vernanda menahan seorang siswi random yang kebetulan melewati mereka, " Eh, ada apa? " Belum lagi mendapat jawaban anak itu kabur karena di ujung lorong seseorang yang tubuh dan handuknya dipenuhi darah mendekati mereka. " Oh, my God, itu Sylvia. " Dia dan teman-temannya berpandangan.

" Kenapa dia harus datang ke kita, sih? "

" Mampus, lari gak nih? "

Sesuai dugaan, yang dihindari semua siswi itu adalah Aden. Ia menghampiri ketiganya, " TOLONG!!! TOLONG AKU!!! " Dia menjerit parau dan penuh rintihan sambil berusaha meraih mereka dengan tangan yang penuh darah, " SAKIT SEKALI! AKU AKAN MATI! "

Sementara Rezkia dan siswi-siswi yang ada di belakang mereka naik ke bangku, " Ish!!! Jangan sentuh gue, dasar aneh! " Bentaknya sambil mendorong bahu Aden dengan kaki.

" TOLONG!!! AKU AKAN MATI!!! AKU AKAN MATI!!! " Iapun berhasil menyentuh tangan Vernanda sehingga darahnya menempel di sana, " Aku membunuh banyak orang, plis, ampuni aku. " Gumam Aden lalu meraung. Tapi hanya Vernanda yang mendengarnya dan siswi bermata hazel itu mengernyitkan dahi. " TOLONG! AKU DIKUTUK! AKU AKAN DIBUNUH!!! " Ia melihat tangan yang penuh darah itu dan teringat sejenak kejadian saat membantai orang-orang dari desanya, " INI SANGAT MENYAKITKAN!!! TOLONG AKU! "

" Lepaskan aku, cewek sinting! " Vernanda menarik tangannya secara kasar, " Eww... "

" Hahaha, mampus Ver, dia menyentuh lo! " Rezkia memegang tangan Vernanda, " What the fuck, ini... darah menstruasi! " Katanya sehingga siswi di sekitar terdiam, " Pasang ini, bego, bukan dipamerin! " Dia melempar pembalut pada Aden dan tertawa semakin keras. " Ia mengambil ponsel dan merkam semua kejadian ke dalam sosial medianya. Siswia lain kegirangan dan ikut melempar. Vernanda yang semula ikut-ikutan menjadi iba, ia berhenti melempar lalu memanggil guru. " Jangan malu, Syl, lo kan udah biasa telanjang di depan umum. Inilah ranking satu kelas unggulan, dia bahkan tak tau itu menstruasi. " Katanya sambil merekam.

" Hei! Minggir! Minggir semua! Hentikan! " Guru Penjas memecah kerumunan lantas terkejut melihat siswinya yang terduduk di lantai dalam keadaan telanjang dan penuh darah, " Tenang, sayang, ini hal normal bagi kita, perempuan. Kamu baik-baik saja kok. " Tapi Aden tidak mendengar. Ia masih saja berteriak seperti orang gila, " Nak, tenang! "

Vernanda yang gugup mendekati mereka, " Bu Karyati, saya kira dia tidak tau itu yang disebut menstruasi. Dia pikir itu kutukan. "

" Sekarang baru sok pintar!!! Kalian semua keluar dari sini sekarang! " Bentaknya, lalu melembutkan suaranya, " Oke, oke, tenang sayang. Kamu pasti tau menstruasi adalah awal dari kedewasaan perempuan. Semua wanita mengalami itu, jadi bukan kutukan. Kasihan, kamu pasti mengalami hari yang berat karena mereka. " Beliau membelai Aden dengan lembut. Namun hal itu adalah awal dari kebangkitan rasa balas dendam.

Vampir itu mengarahkan matanya ke kaca di ujung lorong, lantas benda itu pecah.

+++----------------------------------------------+++

Halo, ini author. Khusus bab ini berasal dari kisah nyata, aku ingat saat itu masih kelas 5 SD seorang teman ku mengalami menstruasi pertama di kelas. Kami semua gak ada yang tau, maka sekelas mengejek dia dengan bilang dia hamil. Lol, goblok...

Note: Menstruasi biasanya terjadi di usia 9-14, Aden (sepertinya) baru berusia 15.

'NOT STRAİGHT' CLASSMATE (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang