A | Intro : Aden Sylvia Gera

4.8K 170 26
                                    

10 tahun yang lalu.

'Kegelapan' mampu melindungi kebenaran yang tersembunyi. 'Kegelapanpun' mampu membuat seseorang suci menjadi pendosa dan memanggil keluar insan yang tercela. Semua orang menjadi buta dan kehilangan kendali, maka disanalah orang-orang yang sengsara dan lemah memulai penderitaan.

" Bagaimana, Gerald? Saya diberikan oleh seorang pemburu Transylvania, Rumania. Dia adalah budak yang 'baik', bahkan mau melaksanakan perintah seperti membantai satu kota hanya demi memenuhi keinginan mu. " Kata seorang pria dengan semangat. " Ini anak yang sangat unik, dia tidak punya pikiran dan benar-benar seperti 'binatang'. Kata pemburu yang memberinya, seluruh warga dari desa dia berasal telah dibantai habis-habisan dan lucunya budak ini mau diperintah untuk membantu, HAHA! " Bos mafia berbadan atletis itu terbahak-bahak.

" Itu luar biasa, Bos. Saya tak menyangka. Hah? Rumania? Kenapa Anda repot-repot kesana hanya untuk mengambil anak ini? Tapi, sepertinya dia bakal menjadi wanita yang cantik saat dewasa. " Kata seseorang lain sambil melihat anak yang sedari tadi hanya diam dengan tatapan mata kosong. Tentu saja, anak itu sakit. Dia tidak diberi makan dan tidak pernah keluar dari kotak kayu selama perjalanan laut ke Indonesia.

" Untuk apa menunggu sampai ia dewasa? Bunuh saja setelah kau puas menidurinya. Mengurus anak yatim hanya buang-buang waktu, mereka memang ditakdirkan untuk dibuang dan tidak diinginkan. Baiklah, dia milik mu sekarang. Selanjutnya jika kerja mu benar saya akan beri yang lain. " Pria sebaya Gerald itu menekan kepala bocah yang dia dapatkan di pasar budak sampai dahinya membentur lantai. " Hewan sial!!! Beri hormat pada tuan mu, dasar bodoh! "

" Tidak apa-apa memperlakukannya kasar seperti itu, Bos? " Gerald tertawa meleceh.

" Kenapa kau khawatir? " Pak Bos menarik rambut gimbal bocah itu dan membuatnya terduduk lantas menyepak sisi kepalanya. Kemudian melepaskan resleting memaksa Aden mengulum dimensi kejantanannya. " Hebat, dia punya mulut yang bagus. Ayo lakukan dengan baik atau kau aku bunuh! " Katanya sambil membuat isyarat. Bocah itu langsung menuruti dan melakukannya dengan benar seperti dia sudah ahli dalam melakukan oral seks. " Bagus, bagus, anak pintar. " Beliau membelai rambut anak itu.

Gerald yang merupakan bawahan hanya bisa melihat. " Apa dia masih perawan? "

" Anda bisa mencobanya nanti. Aah... saya keluar. " Sang Bos mendorong lebih dalam kelaminnya, lalu menyemburkan air mani di dalam mulut Aden yang segera menarik kepalanya memuntahkan cairan putih itu.

" Wah, keluar di dalam. Oh ya Bos, kenapa pupil matanya merah? Apa itu penyakit? "

" Bukan, anak ini adalah vampir dan itulah kenapa dia bersikap seperti ini. Derajatnya hanya 'sebatas binatang' namun bertubuh manusia. Maka... " Pria tua itu menendang punggung Aden, lalu marah seperti singa, " 'Hewan' sialan! Siapa yang suruh menarik mulut mu!? " Dan memijak-mijak jari gadis kecil itu seperti puntung rokok. " Saya ada ide, jika kau berniat 'memelihara' pastikan budak ini mau diperintah melakukan misi. Vampir pasti bisa terbang dan membunuh dengan taringnya. Lagipula anak dibawah 18 tahun sangat rentan dipenjara seumur hidup atau dihukum mati, ini kesempatan bagus menjadikan dia 'senjata' bagi mu. "

" Jadi itu alasan Anda membelinya? "

" Tidak juga, saya baru terpikir. Ingat, Ger, tidak perlu repot-repot menyekolahkannya kecuali mengajari ia Bahasa Indonesia. Dia hanya budak, hidup budak hanya berguna jika mampu melaksanakan semua perintah 'tuannya'. " Sang Bos melirik Aden dengan matanya yang tajam, " Jangan biarkan dia memiliki teman atau berinteraksi dengan orang asing. Itu akan jadi masalah karena dia mungkin akan membocorkan rahasia kita. Atau... kita harus mencuci otaknya. "

Di malam yang sama kedua pejabat mafia itu memperkosa gadis belia yang bahkan belum berumur 5 tahun (catatan author: sebenarnya part ini ada sambungannya, cuma ku hapus karena aku gak tega, lol)

◆●◆

'Cinta' itu tidak ada.

'Cinta' seharusnya tidak pernah ada.

Jika 'cinta' tidak ada, maka rasa 'kesedihan' tidak akan ada. Begitulah yang seharusnya.

Aku dibenci orang, aku tak diinginkan, aku tak punya tempat untuk pulang dan teman untuk tertawa. Orang-orang menyetarakan aku dengan binatang, sementara yang lain berkata aku harus bertobat. Kenapa harus bertobat? Aku telah terjebak dalam neraka sejak kecil. Semakin dewasa aku menyukai cara pikir binatang yang sederhana, 'kami' tidak perlu basa-basi dalam bertindak atau berpura-pura baik sebelum melukai orang.

Hari berganti, detik yang berlalu hanyalah proses pemusnah nurani bagi ku. Akhirnya kewarasan, ingatan, tujuan, perasaan cinta dan belas kasihan hilang. Kini yang bisa ku pikirkan hanya cara membunuh seseorang untuk balas dendam dan kesenangan diri.

Setelah malam itu aku rasa bayangan 'diri ku sendiri bukanlah aku'. Walaupun kami memiliki warna rambut, wajah dan tubuh yang sama tetapi tetap saja aku merasa ia adalah orang lain sebab dia 'terlihat baik' serta banyak bicara dibandingkan diri ku. Kami bertemu untuk yang pertama ketika bermimpi di malam setelah aku diperkosa.

Namanya Ioana Claudhea Dragavei.

Ioana muncul tidak terduga setiap saat diri ku terefleksi pada benda yang menyerupai kaca. Ia berkata dalam mimpi itu sebelum aku terbangun: ' Kamu lebih baik mati saja, Aden Sylvia. ' Ekspresinya terlihat kecewa. Ioana menambahkan, dia akan 'membawa temannya masuk ke tubuh ku lantas mati'.

Benarkah aku tertidur di 'malam terburuk' itu? Oh iya, aku lupa bahwa aku sudah gila.

+++----------------------------------------------+++

Hai dengan Hadise, author-nya.

Mengingatkan lagi, ini adalah cerita +21 yang penuh kekerasan, eksploitasi, GxG, bully, narasi seksual dan pemerkosaan. Cerita didesain se-sekular mungkin, jadi tidak akan ada adegan religi, istilah dan patokan nilai dari keagamaan manapun.

Karena pemeran utamanya mengalami gangguan kejiwaan, cerita ini akan jadi agak membingungkan dan unusual (?). Dari opening-nya saja aku harap kalian paham maksud dari 'membingungkan'.

Terima kasih, sama-sama.

Perkenalan protagonis :

Vernanda Hiashi Zaffrendra (15)Sekelas Aden di akselerasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vernanda Hiashi Zaffrendra (15)
Sekelas Aden di akselerasi. Mantan tukang bully, cewek dingin, tegas, pentolan ekskul basket, kelihatannya tomboy, like-able bagi siswi lesbian. Tidak pernah bicara (kecuali saat bullying) pada Aden sebelum semeja.

Aden Sylvia Gera (???)
'Budak spesial' dihadiahkan untuk seorang pejabat mafia. Sangat pendiam, tak punya teman, selalu di-bully. Vampir, lemah siang hari, kejam di malam. Mengidap gangguan identitas disosiatif aka kepribadian ganda.

'NOT STRAİGHT' CLASSMATE (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang