15. And it Happens

1.5K 210 26
                                    

Jakey;Ji, sibuk nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jakey;
Ji, sibuk nggak?

Ke rumah ya, aku kangen.

Aku tunggu, okey. See you!

Jira tersenyum-senyum sendiri saat membaca pesan dari Jake. Jira bahkan tidak percaya kalau dia bisa salting meski hanya membaca pesan dari pemuda itu. Apalagi akhir-akhir ini dia jadi gampang kangen kalau sehari nggak ketemu Jake.

“Ji, mau ke mana?”

Suara seseorang menginterupsi pergerakannya. Jira yang baru turun dari lantai atas rumah Sunghoon beralih menatap Jay yang tengah menyantap sarapan sendirian.

Ya, semalam Jira menginap di rumah Sunghoon dan tidur bersama bundanya pemuda itu.

“Mau ketemu Jake.” balasnya seraya menuang segelas susu lalu ia tenggak sampai habis. “Sunghoon kemana? Kok lo sarapan sendirian?”

Jay yang tadinya bengong memperhatikan cara Jira minum, reflek terkejut, “Ah— dia lagi ada perlu sama temennya, by the way harus banget sepagi ini ketemunya?”

Jira mengangguk pasti, “Udah beberapa hari ini kita nggak ketemu, mungkin— Jakenya juga udah kangen banget sama gue, haha.”

Entah mengapa dada Jay terasa sesak saat tau Jira sebahagia ini bersama pria lain. Dari wajahnya yang bersinar, sudut bibirnya yang melengkung sempurna menandakan bahwa ia sangat bahagia dan merasa paling beruntung menjadi wanita yang Jake cintai satu-satunya.

Karena sejujurnya, sejak pertama kali Jay mengenal Jira ada sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya. Ia tahu pertemuannya dengan gadis itu memanglah singkat, tetapi hampir satu hari menghabiskan waktu bersama gadis itu dan Sunghoon kemarin, ia jadi paham sedikit demi sedikit seluk beluk Jirana Cheryl.

“Gue anter, ya? Kan, kemarin lo sendiri yang bilang kalau lo nggak bisa pergi sendirian.” tawar Jay, berusaha keras memberi uluran tangan.

Jira tersenyum, dan Jay salting. Melihat Jira senyum saja hati Jay mendadak berbunga-bunga.

Ia menanti jawaban gadis itu, berharap agar Jira mau menerima tawarannya. Hitung-hitung Jay ingin menikmati waktu bersama Jira, sebelum gadis itu akhirnya kembali ke dalam pelukan pacarnya.

Thank's Jay, tapi gue bisa sendiri, kok. Kalau sampe Jake tahu takut lo jadi sasaran empuknya.” tukas Jira, ia merasa sedikit tak enak saat menjelaskan.

Sementara Jay paham apa yang gadis itu maksud. Dari sini Jay dapat menilai, kalau Jake adalah sosok pacar yang posesif dan tidak ingin apa yang menjadi miliknya di ambil orang lain.

Ya, lagipula Jay juga nggak bermaksud ngerebut Jira, kok.

“Oke, gue paham. Take care, ya. Kalau ada apa-apa kabarin gue atau— Sunghoon.” Jay tersenyum tipis, tangannya reflek mengusap surai panjang Jira yang menjuntai bebas.

Love(sick) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang