2. "Perlu bantuan?"

3 0 0
                                    

Bel pulangan akhirnya berbunyi, semua murid yang ada dikelas langsung memasukkan buku-buku mereka, memberi salam pada guru, lalu melaju keluar dari kelas.

Karina sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas merah maroon miliknya. Sedangkan Meira sudah selesai dan tinggal melenggang pergi saja dari kelas, namun Meira adalah orang yang setia kawan, jadi ia menunggu Karina selesai memasukkan bukunya.

"Nah udah." Ucap Karina, lalu ia menenteng tasnya. "Yok pulang." Meira mengangguk dan mereka berdua pergi keluar kelas bersama.

"Eh btw Kar, gw dijemput kakak gw. Jadi, gw tinggal tunggu aja sekitar...." Meira memutus perkataannya lalu melihat alrojinya sejenak. "...6 menit lah." Lanjutnya.

"Ooo, okelah. Kalau gitu gw tunggu lo dijemput sama abang lo yang ganteng itu" Ujar Karina sambil nyengir. "Yelah, ngambil kesempatan dalam kesempatan lu." Cibir Meira.

"Eh btw, gw tadi siang ditolongin sama cowok."

"Oh ya? Ganteng ya?"

"Yaa.. Lumayan lah ya. Gak ganteng banget. Tapi boleh juga."

"Njir, siapa namanya??"

"Ya mana gw tau, gw aja baru lihat itu cowok."

"Keknya murid baru sih, soalnya banyak yang bilang kalau di kelas IPS XII C bakal ada anak baru. Dan kayaknya yang nolongin lu itu si anak baru." Jelas Karina. Meira membalasnya dengan ber"oh"ria.

"Eh, lu emangnya kenapa??! Kok ditolongi?" Tanya Karina sedikit panik.

"Gw tadi pas mau ngejar lu ke kantin, gw kepeleset pas di tangga. Nah pas gw udah mau jatuh, anak baru itu nangkap tangan gw dari belakang. Yaa... Abis itu gw ngucapin makasih karna nolongin gw, dan dia cuman balas iya sambil senyum dikit, habis itu pergi." Jelas Meira.

"Ooo gitu, keknya dia agak dingin sifatnya. Wahh, tipe gw tuh kalau sifat dingin!" Ujar Karina sedikit bersemangat.

"Eh, tu cowok buat gw aja ya Mei." Karina menaik-turunkan alisnya.

"Yadah, ambil aja. Gw kenal aja kaga, jadi ga mungkin gw suka." Ujar Meira santai.

"YESS-! cowok baru!!" Ujar Karina kegirangan. "Segitunya..." Cibir Meira. Namun sepertinya Karina tidak dengar saking senangnya.

Tak lama kemudian, mobil Axel sudah sampai di depan sekolah. Axel pun menurunkan kaca mobil untuk memanggil Meira.

"Meira!" Teriak Axel namun tidak terlalu keras. Meira pun langsung noleh ke arah asal suara tersebut.

"Eh, kakak gw sudah dateng Kar." Meira menghampiri mobil Axel, meninggalkan Karina yang masih kegirangan. "Buset Mei, tunggu!" Karina langsung mengikuti Meira dari belakang.

"Halo, kak Axel!" Sapa Karina. "Hai Karina, masih suka nungguin Meira dijemput ya." Ujar Axel sembari tersenyum. "Aduh kak, jangan senyum dong. Manisnya ga ketulungan." Gombal Karina.

"Hey, bisa aja lu." Axel mengacak rambut Karina dari kursi kemudi. Jangan heran kenapa bisa, Tubuh Axel sangat ramping dan sedikit fleksibel.

"Ekhem, kakak udah punya adek baru ya.." Ucap Meira sambil memutar bola matanya malas. "Eh, lupa ada adek kesayangan. Canda dek." Axel mencubit pipi Meira gemas.

"Ah, udah deh. Aku capek berdiri terus nih." Meira langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di jok penumpang depan pastinya.

"Karina mau nebeng ga?" Tanya Axel. "Ga usah kak, gw habis ini mau naik angkot aja pulangnya." Tolak Karina.

"Ga sekalian main kerumah ku?" Tanya Meira.

"Lain kali aja Mei, gw mau ngedekor ulang kamar soalnya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All I NeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang