Kyung-soo kembali kekamar Hongjoong dengan termometer dan obat penurun panas ditangannya. Lalu duduk di pinggir ranjang king size milik putra bungsunya, ia mulai meletakkan termometer di ketiak Hongjoong. Setelahnya tangannya terangkat untuk mengusap pucuk kepala Hongjoong yang penuh keringat.
"Hhhhh.... Kapan ya kira kira trauma ini sembuh.." gumam Kyung-soo diiringi dengan helaan napas beratnya. Ia merasa sedih karena trauma Hongjoong yang tak kunjung sembuh.
Lama bergeming dengan pikirannya, sampai ia tak sadar bahwa Namjoon sudah berada di depannya.
"Ma..." Panggil Namjoon pelan. Namun bisa membuat sang ibu terkejut sampai memegang dadanya. Lalu tersadar
"Kenapa kak?" Tanya Kyung-soo
"Aku berangkat ke sekolah dulu ya. Soal sarapan nanti aku beli diluar jam-nya masih cukup kok kalau aku beli makan dulu." Pamit Namjoon, Lalu mencium pipi kanan Kyung-soo. Dan berjalan keluar kamar adiknya.
.
.
.
.
Other side...
"PERGI LU BANGSAT JAN GANGGU GUA!!!" Teriakan itu berasal yeoja cantik yang sedang memilih milih baju disebuah toko baju. Dengan seorang yang tampak ingin memaksanya untuk ikut dengannya. Sontak semua perhatian orang orang yang ada disitu langsung tertuju padanya. Tampak sekali bahwa yeoja itu benar benar marah, dengan alis yang menukik tajam serta tatapan matanya yang menyiratkan kebencian.
Lalu yeoja itu menjatuhkan baju yang sudah ia pilih tadi dan pergi meninggalkan tempat itu dengan tangan mengepal. Sementara namja itu tetep mengejar.
"Ayolah Ra kali ini aja kasih aku kesempatan" ucapnya setelah berhasil menghentikan lari Zara. Ya, yeoja itu adalah Zara.
"Sekali nggak ya tetep nggak, apa lu kagak punya telinga?! Gua tau, lu kan yang nyuruh orang buat ngebully Wooyoung??! Terus lu ngelakuin kayak gitu mau ngejebak Wooseok kan??? Hah??! Jawab gua bangsat!! Jangan diem aja kalo lu masih bisa denger dan punya mulut!!"teriak Zara dengan mata yang hampir ngeluarin air matanya. Banyak yang memperhatian pengunjung mall itu karena teriakan Zara yang menggelegar.
"Kau kenapa melakukan itu,hah??!"- Zara
"Aku ingin kau kembali padaku"- pemuda itu sambil berusaha memegang tangan Zara.
"Kau pikir setelah melakukan itu, aku akan kembali padamu, iya??? Tidak kau malah semakin membuatku benci dan yakin kalau kau tak mencintaiku dengan tulus. Dan apa perlu kemauanmu pacaran denganku aku bongkar didepan umum sekarang, hah??!- ucap Zara dengan nada cepat. Layaknya orang rapper.
Pemuda itu menunduk lalu melenggang pergi dari kerumunan itu begitu saja. Sontak membuat Zara mengangkat alisnya sebelah, heran. Lalu ia membungkuk meminta maaf atas keributan yang ia sempat ia buat tadi.
Ia keluar dari pusat perbelanjaan itu dengan mobilnya, dengan kecepatan normal. Saat dilampu lalu lintas ia berhenti, karena memang sedang lampu merah. Mata kucingnya melihat sesuatu yang tak asing. Ia segera berbelok keparkiran sebuah sebuah kafe miliknya.
"Loh San! Kamu ngapain disini?? Kok nggak didalem bantu bantu" Tanya Zara pada pemuda yang ia panggil San itu.
"Eh ini kak, Adek saya mau ikut bekerja dikafe yang kakak berikan pada saya. Namun saya menolak karena dia masih terlalu muda untuk bekerja, dan saya menyuruhnya untuk fokus sekolah saja." Jelas San panjang lebar ke Zara . Lalu di balas anggukkan Pelan oleh orang yang San ajak bicara itu. Pandangan Zara beralih ke seorang remaja laki laki yang menunduk dan masih mengenakan seragam SMP. Tampaknya anak itu bolos dan kabur dari sekolah.
Lalu tangan Zara terangkat untuk mengusap Surai anak itu "Kau masih terlalu belia untuk bekerja. Kau tak perlu khawatir soal biaya yang akan kau gunakan untuk sekolah. Kau hanya tinggal belajar dengan rajin disekolah itu. Biaya sekolahmu sudah saya lunasi sampai kau lulus nanti. "Ucap Zara pada anak itu.
Jadi Choi San adalah siswa yang waktu itu hampir Zara bunuh diruang eksekusinya, karena membully Wooyoung *kalian pasti ingat beberapa chapter lalu* dan setelah mengetahui fakta kalau San membully karena disuruh dan membutuhkan biaya jadi Zara memberikan kafe yang berada ditengah kota Canada itu untuk dikelola dan sebuah rumah sederhana namun nyaman beserta fasilitas lengkapnya kepada San. Dan anak remaja laki laki yang masih mengenakan seragam SMP itu adalah Choi Jongho adiknya. Soal pengobatan ibu Choi, juga sekarang sedang dirawat di rumah sakit keluarga Kim yang ada di kota itu. Itu juga San tak perlu memikirkan biayanya.
"Kau Jongho-ssi setelah lulus SMP ikut kabari aku" ucap Zara kepada Jongho yang masih menunduk. Dengan cepat namja itu menatap Zara dengan tatapan bingung.
"Untuk apa kak?" Bukannya mengangguk Jongho, malah balik bertanya.
"Nanti juga kamu akan tau" balas Zara dengan senyuman manisnya.
"Sudah kalau begitu saya harus pergi, masih ada urusan. Permisi..." Pamit Zara lalu mulai pergi dari area kafe itu.
"Iya kak hati hati!" Ucap San dan Jongho secara bersamaan.
.
.
. Zara dah sampai dirumahnya. Dia rebahan sebentar disofa sambil
'bbbrrrrrrr'
Itu suara Zara karena bosen. Kalo difikir fikir Wooyoung dan Wooseok dan berangkat ke Korea lebih dulu. Dia bahkan hampir lupa ingin teriak manggil Wooyoung.
"Bosen juga kalo Wooyoung dah Korea kagak bisa gua jailin dah" monolog nya.
"Nanti malem deh baru balik ke Korea" ucapnya lagi entah pada siapa itu. Abis itu dia diem lagi sambil ngelamun mungkin.
"Nak..."
Zara auto noleh kaget dia tuh. Lagi mikirin dimana reaksi Hongjoong nanti pas dia balik ke negara orang tuanya tinggal itu. Tiba tiba ada suara gitu...
"Eh, nenek duduk dulu atuh." Ucap Zara sambil cengengesan.
"Ada apa nek?" -Zara
"Kamu jadi kapan berangkatnya? Katanya tadi subuh dah berangkat. Kamu kok masih disini?- tanya nenek Zara lembut.
"Oh itu nek, tadi tiba tiba ada urusan mendadak. Zara aja juga baru dikasih tau ama Johnny jam 3 pagi tadi nek" ucapnya seadanya.
"Jadi kamu berangkatnya kapan?" -nenek Zara.
"Nanti malem nek" -Zara.
Skip malam...
Sekarang Zara sudah dibandara bersama neneknya saja. Karena kakeknya tak bisa keluar rumah.
"Nek, Zara berangkat dulu ya. Nanti Zara bakal kabarin kok kalau udah sampai sana." Pamitnya sambil mencium tangan neneknya.
"Iya nak. Hati hati, kalau habis dah sampai rumah yang disana, kamu langsung istirahat." Ucap neneknya sambil ngusap surai lembut cucunya.
"Woyy gua berangkat Yee... Jangan kangen lu pada. Kalo senggang gua bakal kesini lagi kok." ucapnya pada Johnny dan Mark.
"Halah, kagak bakal kangen guanya. Gua malah seneng lu kesana. Disini gua kagak ada yang jailin." Saut Mark pada Zara. Zara pun tertawa, meskipun Mark berkata begitu Zara tau kalau itu hanya bercanda. Karena mereka bertiga memang sudah berteman dari kecil. lalu melambaikan tangannya, dan mulai masuk kedalam pesawat pribadinya.
.
.
.
.
TBC....
Eheehehe...😆
Maaf karena jarang up🙏🙏😭😭😭
Lagi kehabisan ide 😭😭
Sorry for typo🙏
Maap kalo chapnya pendek🙏😭😭
See you.... Selamat bertemu di chap selanjutnya.....→
Terima kasih❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
My little brother
Fanfiction"Hyungggg.....tolong bantu aku....."sambil mengeluarkan aegyo. "Ada apa sih dek,masih pagi kok ribut banget.Bantu ada emangnya hm?"sambil ngrakul adeknya. Kepo ya??? Langsung baca aja kuyy.... Cast akan bertambah seiring berjalannya cerita :› Jan l...