|10| : Teka teki.

196 31 22
                                    

-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-


Hendery bersandar pada kursi kebesarannya dikantor. Ia memijat pelipisnya pusing. Rasanya kepalanya seperti akan pecah kalau berlama lama seperti ini. Memikirkan suatu artikel serta tulisan yang membuat matanya sakit.

Hendery membuka berkas berkas didepannya. Mencari serta meneliti sesuatu jika ada yang terlewat. Ia harus menemukan jalan petunjuk untuk hal ini. Masalah ini belum selesai belum dibebani perkerjaan kantor serta keamanan wilayahnya. Apakah mereka tidak tahu bahwa Hendery hanya memiliki dua tangan serta satu otak?!

Hendery mengambil handphone digit apple yang tergeletak dimeja kantornya. Ia mengotak atik benda tipis tersebut lalu menempelkanya ke telinga. Suara sambungan telepon masih terdengar hingga ada yang menjawab.

'ya halo! Ada apa?'

"Ke kantor ku 15 menit sekalian bawa San tidak ada penolakan." Ucapnya lalu mematikan panggilan itu sepihak.

Hendery menyeruput kopi panas yang sudah tersedia dari tadi sambil memandang laptop didepannya. Mengecek pendapatan serta kenaikan saham. Hingga ia menemukan sebuah perusahaan yang meminta berkerja sama dengan perusahaan Hendery. Hey! Mereka harus benar benar menyiapkan semuanya dengan matang jika mau menjadi partner kerja H'King Anthony Group yang terbilang ketat dan tegas. Mereka akan mencari seluk beluk perusahaan tersebut serta pendapatan jika menanam saham atau berkerja sama atas pembangunan. Jika ia mendapat keuntungan melebihi sang pengajak baru Hendery akan menerimanya. Licik memang tapi itu sudah biasa didunia bisnis yang terbilang tak ada yang bersih.

Ceklek!

Pintu hitam tersebut dibuka seseorang dan masuklah dua orang laki laki dengan Kemeja kantor berwarna pulm dan satunya hanya memakai pakaian santai. Mereka berjalan ke arahnya dengan tatapan datar.

"Apa?" tanya Sejun datar. Well Sejun masih kesal saat Hendery tiba tiba menyuruhnya ke kantornya tanpa alasan. Ingin rasanya ia memenggal kepalanya.

Hendery menyeringai kecil. "Aku menemukan petunjuk kecil yang membuat teka teki mereka terungkap tetapi aku belum menemukan pelakunya."

San dan Sejun duduk di kursi berhadapan dengan Hendery yang terhalang meja kerjanya. "Bagaimana bisa kamu tahu? Bahkan aku dan Sejun sudah mencari tapi tidak ketemu juga." Ujar San sambil menatap Hendery intens.

Tawa keras Hendery menggema diruangan yang terbilang hening tersebut. San dan Sejun sontak merinding mendengar tawa jahat tersebut.

Hendery menyeringai. "Kalian tahu? Aku terlalu pintar berakting hingga dapat mengelabuhi semua orang saat itu. Mungkin aku akan debut menjadi aktor dan memerankan sebuah orang yang sedang bersedih mungkin?" Tawa Hendery kembali terdengar.

Hendery menghentikan tawanya lalu menatap dua orang didepannya. Ia menyerahkan satu berkas bermap merah kepada Sejun. Mereka lalu melihat foto foto didalam berkas tersebut. "Lihat dan teliti fotonya." Ucap Hendery.

Mereka membolak balik foto yang ada didalam berkas. Menyamakan dengan foto seseorang yang sama tapi ada perbedaan.

Hendery menatap mereka sambil bertopang dagu dimeja. "Kalian lihat difoto griselda ada bekas sayatan kecil didekat lehernya?" Mereka berdua mengangguk.

"Dan difoto mayat Griselda kemarin aku tak menemukan bekas luka disana. Padahal luka itu didapat karena terkena goresan anak panah dulu dan itu mungkin permanen karena Griselda menolak pengobatan dan penghilangan bekas luka.."

"Kalian pasti ingat, Griselda memiliki tahi lalat ditangan kiri dekat dengan jari kelingking. Kemarin saat aku melihatnya secara langsung disitu bahkan tangannya tak ada tahi lalat sama sekali.."

Between You And Time [HenXiao : On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang