Chapter 05 📽️ Many Face

857 37 11
                                    

WARNING 🔞 MINOR & HOMO PHOBIC DO NOT READ‼️

***

*

*

***** "Apa aku boleh bergabung?" tanya Yixing polos ketika melihat apa yang tengah Kris dan Chen lakukan.

Minseok dan Bram menoleh pada Yixing dengan bibir menyeringai; menyetujui ide rekannya itu. Lalu keduanya tanpa izin langsung melepas seluruh pakaian dan berjalan menghampiri Chen dan Kris sambil memegangi buah zakar mereka.

Kris yang tahu apa yang akan mereka lakukan langsung bergegas mempercepat sodokannya pada lubang aπal Chen hingga membuat tubuh lelaki mungil itu terhentak-hentak hebat hingga mulutnya tak berhenti mendesah.

Chen tersenyum sayu ditengah persetubuhannya dengan Kris pada ketiga rekannya. "Ayo, perkosa aku semua," gumam Chen lemah.

Bram meminta Kris untuk sedikit bergeser, membuat Kris mendengus tak rela meski pada akhirnya tetap memberi ruang bagi penis panjang Bram untuk masuk.

Sedangkan Minseok memilih meraih kepala Chen, mencium bibir kucing itu sebentar sebelum akhirnya ia bungkam mulut itu dengan peπisnya yang telah menegang.

Minseok memajukan tubuhnya, menaikturunkan benda kebanggaannya itu pada rongga mulut Chen. Memperkosa mulut kecil yang dengan suka rela diperlakukan semena-mena olehnya.

Bunyi kolohan keluar dari mulut Chen seiring dengan lidahnya bermain pada buah zakar yang tengah memporak-porandakan mulutnya. Membuat mulutnya Minseok tak henti mendesahkan namanya memuji.

"Ah, yah, lebih cepat, Chen!"

Sementara Kris dan Bram tak begitu mempedulikan apa yang tengah Minseok dan Chen lakukan. Kedua laki-laki itu fokus mencari kenikmatan mereka sendiri lewat lubang aπal sang profesional.

Dua buah kejantanan yang silih berganti masuk dan keluar secara teratur dari lubang aπal yang terus berkedut lapar. Keduanya seakan berlomba mana yang paling membuat Chen kewalahan.

Yixing sendiri baru selesai melepas seluruh pakaiannya ketika ia naik ke atas kasur dan bergabung ke dalam pesta. Ia meraih tangan kiri Chen dan memaksa lelaki itu untuk mengocok miliknya.

Dengan sikap, Chen mencengkeram milik Yixing, meremas dan memelintir peπis pemuda China itu. Tidak ada keraguan sama sekali, ia sudah sangat terbiasa dengan benda yang berada ditangan, mulut, dan selangkangannya itu.

Sementara Chen tengah memberikan servis untuk dirinya. Kedua tangan Yixing sibuk mengatur kamera dan merekam aktivitas yang tengah mereka berlima lakukan.

"Wow, Yixing. Apa yang tengah kau lakukan?" seru Kris dengan napas tersengal setelah mendapatkan orgasmenya.

"Mengabadikan momen panas kita," jawab Yixing meringis ketika tangan Chen meremas miliknya terlalu erat ketika pemuda itu merasakan pelepasannya lagi.

Kris beranjak dari tempatnya setelah menampar pantat Chen, ia lalu mendengus. "Pastikan kau menyamarkan wajah kita jika ingin mempostingnya, aku tidak ingin kekasihku kembali mengamuk kalau dia sampai tahu aku menggauli Chen lagi."

"Hm oke."

Bram yang merasa mendapatkan ruang lebih luas mencabut miliknya. Ia lalu memasukkan kepalan tangannya pada milik Chen. Membuat pemuda itu melotot penuh di dalam dirinya, baik yang dibawah maupun dimulutnya.

Tubuh Minseok bergetar selama beberapa saat ketika cairan putih kental itu sepenuhnya dia semburkan pada mulut Chen.

"Telan, Chen!"

BLUE CHEN | CHANCHEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang