cahaya matahari dari jendela kamar mengusik penglihatan jeno. jeno mengerjapkan matanya, "oh my─"
jeno ingat, jeno semalam bermimpi tentang kucingnya─nana, yang tiba-tiba berubah menjadi manusia ketika jeno mencelupkannya ke dalam air dibathtub saat jeno hendak memandikannya.
jeno menggelengkan kepalanya, lalu menertawakan dirinya sendiri, "astaga, mimpinya aneh"
"jeno mimpi aneh apa?"
GUBRAK !
"WHA- SIAPA?!"
lelaki tampan berambut putih? pirang? agak pink? entahlah, bertubuh kurus, kulitnya berwarna pucat, dan TELANJANG!
jeno terkejut hingga terjatuh dari kasur, menatap lelaki asing didepannya dengan mata yang melebar shock, mulutnya ternganga lebar. lelaki asing itu sampai tertawa melihat reaksi jeno.
"jangan pingsan lagi, berat tau" lelaki asing itu langsung duduk di kasur jeno tanpa beban, membuat jeno semakin was-was.
"kamu siapa? kenapa tau namaku? kenapa bisa disini? yang paling penting, KENAPA KAMU TELANJANG?" astaga, bahkan jeno bisa melihat belalai besar milik lelaki itu yang menjuntai dengan bebasnya.
lelaki asing itu berjalan menghampiri jeno, "santai jeno, santai"
"BAGAIMANA BISA SANTAI KETIKA ADA ORANG ASING TELANJANG DIRUMAHKU? KAMU APAIN TUBUHKU SEMALAM?" jeno berteriak histeris membuat lelaki asing itu menutup telinganya. polusi suara.
"pertama, aku nana, kucingmu. lalu─"
"wait, nana?" rasanya jantung jeno sudah berlarian kesana kemari dan tertawa. ini gila.
"yep. lalu, bukannya aku udah nolak buat dimandiin? ini lah kenapa aku gamau kena air!" lelaki yang mengaku 'nana' itu mempoutkan bibirnya, membuat jeno semakin bingung.
lelaki tersebut menjulurkan tangannya ke arah jeno, ingin memperkenalkan diri, lalu tersenyum, "na jaemin"
"n-na jaemin?"
--
"coba jelasin dari awal?"
saat ini mereka berdua sedang berada duduk di sofa yang ada diruang tamu. pria yang mengaku bernama 'jaemin' itu duduk disebelah jeno, hanya tersenyum dan tersenyum sambil menatap jeno, membuat jeno merasa agak tak nyaman.
"o-oke, stop senyum-senyum, jelasin"
"aku kesini buat bikin anak"
UHUK !
"B-BIKIN ANAK?"
jaemin menganggukkan kepalanya sambil tersenyum polos. "iya. bikin anak. spesiesku kan hampir punah. jadi kami harus cari manusia buat berkembang biak"
"wait, spesies? berarti yang kayak kamu gini bukan cuma kamu aja?" jeno memiringkan kepalanya bingung.
jaemin mengangguk, "yap, kita berbaur sama manusia setiap hari, kok. cuma kalian aja yang ngga sadar. tapi ya, populasi kita nggak banyak. bisa dibilang, jumlah kita cuma 1% dari 100% manusia dibumi"
jeno menganggukkan kepalanya mencoba mengerti, "kalian ini semacam siluman atau hybrid?"
jaemin menggelengkan kepalanya, "kita bukan semacam hybrid, apalagi siluman. kita ini ya, kita"
sebenarnya jeno merasa ini semua tak masuk akal. namun karena jeno sudah lelah, jeno hanya bisa mengiyakan perkataan jaemin, setelah ia melihatnya dengan mata kepala sendiri.
jeno menjentikkan jarinya, "nah. kamu bilang, kamu mau berkembangbiak kan?"
jaemin mengangguk.
"terus, ngapain kesini? ngapain ke rumahku?" jeno menghela napas lelah.
jaemin menyengir kearah jeno, "ya, mau berkembangbiak bareng jeno"
"heh, sembarangan. kamu nggak bakal bisa berkembangbiak kalo sama aku. cari wanita lain sana" jeno memberi gesture mengusir kepada jaemin, membuatnya bibirnya langsung turun karena sedih.
"kenapa? nana suka jeno"
"aku mana bisa memberimu keturunan" jeno berucap dengan nada datar. jaemin hanya memberinya tatapan meminta penjelasan.
"begini, jaemin, nana, whatever. aku nggak bisa hamil buat kamu, kamu nggak bisa hamil buat aku dan harusnya kamu nggak berkembangbiak sama laki-laki. karena kamu juga laki-laki" jeno menjelaskan sambil menatap jaemin tajam.
jaemin menundukkan kepalanya sedih, "tapi, teman nana ada yang sesama laki-laki. mereka bisa punya anak, tuh"
jeno menghela napas lelah, tampaknya ini akan lebih rumit dari yang ia duga. bahkan otak jeno masih belum bisa percaya apa yang terjadi dihadapannya saat ini.
"beda. sebagian dari mereka spesial. dan aku bukan salah satu dari mereka" jeno mengelus surai putih agak pink milik jaemin, mencoba menenangkannya.
"aku nggak bisa bantu kamu, nana. maaf ya" jeno tersenyum, membuat jaemin yang menatapnya ikut tersenyum.
"nggak apa-apa, jeno. makasih" jaemin langsung memeluk jeno erat, membuat jeno tersadar akan sesuatu.
jeno melepas pelukannya. lalu langsung berdiri, "nah, sekarang, kamu pake baju dulu biar enak diliat, ok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
purrfect - jaemjen [ paused ]
Fanfiction"kamu kucing darimana sih?" bxb | mature content | fantasy | romance semi-baku , lokal au ©ianiesy ' february, 2021