Aku lupa kapan terakhir kali perasaanku bisa benar-benar tertuang bebas dalam tulisan.
Aku banyak mengekang diri belakangan.
Beberapa waktu lalu aku terseok-seok mencoba mendaki sebuah bukit,
kemudian belum sempat menegakkan tubuh di puncaknya aku malah tergelincir sebab tanah berlumpur yang terjal dan licin,
dan keseimbangan tubuhku yang ambruk oleh lelah.
Aku masih berantakan dengan baret-baret luka yang memerah.
Ini masih sakit,
tapi kurasa aku baik-baik saja.
Aku bisa mengatasinya dengan lebih baik sekarang.
Tidak apa-apa.
Setidaknya aku belajar.
Mencapai puncak bukit itu mungkin bukan satu-satunya jalan.
Aku akan baik-baik saja.