Dia tidak bisa menulis apapun. Kisah haru penuh refleksi dan inspirasi hanya mengendap jadi ide kosong di sudut kepalanya.
Dia hanya bisa menenggelamkan diri pada rasa; yang bergumul ricuh di celah hati terdalamnya, pada pengalaman yang sedang dan akan dilaluinya.
Dia mendapatkan apa yang pernah dia harapkan pada waktu itu. Sebuah hal yang dia dapatkan dengan melepas hal lainnya.
Menarik diri dari kekayaan yang paling akrab dengannya, berusaha sekeras mungkin untuk sama seperti yang lain; memiliki semua pengalaman yang dia inginkan secara aktual.
Dia dalam perjalanan. Namun, apa yang salah di sini hingga dia tidak dapat menikmatinya? Kenapa dia selalu merasa seperti ada yang hilang?