11

2.3K 322 14
                                    

0o0

Seokjin memberhentikan mobil mewahnya di depan rumah taehyung, seakan membiarkan para tumpangan nya itu turun disini dan tidak mengantarkan nya masuk ke dalam rumah mengingat mereka berdua sedang dalam keadaan terluka

"Cepat masuk dan obati luka kalian aku dan dell hanya membantu kalian sampai sini"

Rose memeluk fredella dan Seokjin secara bergantian sebagai rasa Terima kasihnya

"Terima kasih banyak"

"Dengan senang hati, lain kali kita harus bertemu kembali"

"Apa maksud mu honey membantu kami sampai sini?? " Tanya nya, ucapan Seokjin di telinga nya adalah kalimat ambigu

"Dan kapan kau menemuiku lagi?"Ucapnya lagi, Seokjin melemparkan pistol kepada taehyung

"When you die, maybe?? " Jawab Seokjin santai dan di akhiri dengan nada pertanyaan

Taehyung memandang pistol yang di berikan oleh Seokjin secara lekat lekat, ini bukan sebuah pistol biasa, pistol pemberian Seokjin ini adalah pistol yang tidak di jual sembarang tempat, perlu khusus memesannya untuk mendapatkan sebuah pistol dengan sebuah ukiran pisau kecil di bawahnya dan ada sebuah ukiran berbentuk tulisan 'A Xender' memang taehyung lebih di kenal dengan nama Xander atau X.

"Ini bukan sebuah pistol biasa, terdapat peluru dengan racun yang mematikan, reaksi nya cepat hanya satu tembakan karna aku sudah menggunakan nya, gunakanlah itu sebaik mungkin"

"Aku merestui mu dengan fredella" Ucap taehyung Seraya menepuk bahu sang kakak sebanyak 2 kali

Kemudian taehyung dan Rose keluar dari mobil fredella lalu mereka berdua masuk ke dalam rumah taehyung untuk mengobati luka mereka masing masing

***

"Kau pernah sekolah kedokteran?? " Ucap taehyung Seraya menahan ringisannya ketika Rose menekan bagian luka tembaknya menggunakan obat merah

"Tidak, aku bisa melakukan ini karena dulu ayahku sering terluka" Jelasnya tanpa menatap taehyung sedikitpun, ia fokus mengobati luka tembak di bahu taehyung

"Tidak ada informasi tentang ayah mu, aku hanya tau kau memiliki seorang ibu dan kakak"

"Jangan kan dirimu, aku saja tidak mengetahui keberadaan nya"

"Maksud mu?? "

"Ayahku pergi meninggalkan rumah setelah bertengkar hebat dengan ibuku, itu terjadi sebelum aku menjadi seorang artis"

Rose memasukkan kembali peralatan ke dalam kotak obat, luka taehyung sudah ia obati, namun taehyung menahan tangan Rose dan mendorong perempuan itu duduk bersandar di sandaran sofa, Rose sempat menahan nafasnya ketika posisinya dengan taehyung sangat berdekatan

"Pipi mu terluka, aku akan mengobati mu"

Taehyung memberi jarak  di antara mereka, mengambil alih kotak obat dan mulai mengobati luka Rose secara perlahan

"Who is your woman? " Tanya nya memberanikan diri

Mendengar pertanyaan Rose, tubuh taehyung sempat menegang, gerakan jarinya yang sedang mengobati luka Rose juga sempat berhenti, namun taehyung pintar untuk menutupi reaksi alaminya ketika di tanya soal hera

"She's hera"

"You Love her so much, she's a lucky woman" Rose meraih tangan taehyung dan di usapnya punggung tangan itu secara perlahan, taehyung tertegun dengan sikap Rose

"Where is she?"

"In rest peace" Jawab taehyung setelah terdiam cukup lama

Rose memejamkan matanya ketika mendengar Jawa yang di berikan oleh taehyung, sedangkan taehyung sendiri memasukkan kembali obat ke dalam kotaknya

"Aku mengerti aku turut berdukacita"

"Don't say it"

"Maafkan aku"

Taehyung meletakkan  kotak obat di atas meja, ia menyandarkan tubuhnya di sudut sofa, kemudian ia menepuk-nepuk pahanya memberi kode kepada Rose, dengan gerakan kaku, Rose berbaring dengan kepala berada di atas paha taehyung, tangan taehyung bergerak untuk mengusap lembut rambut Rose

"Kembalikan warna rambut aslimu" Dengan mata terpejam, Rose menganggukkan kepalanya

"Ceritakan" Ucap Rose dengan posisi masih sama

"Tentang apa?? "

"Masa lalu mu"

Taehyung menarik napasnya dalam dalam, kemudian mengalirkan cerita masa lalu taehyung yang begitu memilukan di indra pendengaran Rose, hingga tanpa di sadari mereka berdua terlelap dengan posisi seperti itu, terlalu lelah, air mata, amarah, bunyi tembakan, luka dan darah menghiasi kisah cinta taehyung dan hera.

Rose terbangun dari tidur nya, membenarkan posisi tidur taehyung menjadi terbaring di sofa, di usapnya pipi kiri taehyung dengan lembut

"Jangan bertindak seolah mencintai ku, jika nyatanya kau tidak mencintai ku sedikit pun"

"Jangan bertindak seolah mencintai ku, jika nyatanya kau tidak mencintai ku sedikit pun"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝙊𝙗𝙨𝙚𝙨𝙨𝙞𝙤𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang