17

1.1K 132 8
                                    


" Even rain knows that I want you."

0o

"Permulaan untuk kita, sebelum menikah agar setelah menikah kau tidak terlalu kaku nona"

Bung

Tiba tiba saja Rose mendorong taehyung hingga kepala taehyung terbentur ke kepala ranjang

"Shitt" Umpat taehyung sambil memegang kepalanya itu

Rose yang melihat itu pun buru buru langsung turun dari ranjangnya, dan menatap taehyung dengan tatapan tak bersalah

" Sorry sir I didn't do it on purpose"ujar Rose dengan senyum manisnya

Taehyung pun meliriknya sesaat lalu membaringkan tubuhnya dan menutup matanya, mengabaikan tatapan Rose

"Kenapa kau bisa ada di kamar ku ini? " Tanya Rose

"Melalui pintu" Jawab taehyung, Rose yang mendengarkan jawaban yang di berikan taehyung hanya menatap malas

"Aku tau itu,tapi tidak baik jika seseorang yang tidak dikenal masuk kekamar orang lain bukan"

Taehyung yang mendengarkan ucapan Rose hanya bisa tersenyum,Rose yang melihat itupun bingung

"Bagimu aku memang orang asing  tapi bagiku tidak begitu, aku yakin kita adalah apa yang sudah direncanakan Tuhan, karena setahuku Tuhan tidak akan mempertemukan kita tanpa suatu alasan. Entah dengan cara kebetulan atau memang sudah jadi rencananya Tuhan,selepas kepergiannya dan mengakhiri kisah cintanya denganku memang tak mudah bagiku untuk kembali mempercayakan diri untuk jatuh cinta kembali pada sosok yang baru saja aku kenal, karena nyatanya melupakan juga tak semudah menggantikan" Taehyung menjeda ucapan nya, mendudukkan dirinya lagi, dan meraih tangan Rose dan menariknya agar dia duduk di sampingnya

"Bukan tanpa alasan kita dipertemukan, buktinya sekuat hati kau mengelak ternyata tuhan tetap mempersatukan dan mempertemukan, jadi sebaiknya kita nikmati saja setiap detik pertemuan tanpa banyak pertanyaan menanyakan semua jawaban. Jadilah kita apa adanya, jika memang semua berubah menjadi cinta biarlah begitu saja. Biarkan waktu yang menjawab semua, biarkan Tuhan mengatur semuanya berdasarkan kehendaknya" Lanjut taehyung, Rose hanya menatap nya dengan tatapan tak percaya, dia mengulurkan tangannya ke dahi taehyung memeriksa apakah manusia di hadapannya ini masih sehat atau sebaliknya

Bukan tanpa alasan Rose melakukan hal ini, tapi emang pada dasarnya taehyung yang Rose kenal tidaklah seperti ini, bisa saja ada jin yang baik hati merasuki taehyung

"Kenapa kau menatap ku seperti itu? Dan juga kenapa tangan mu berada di dahi ku? Kau kira aku sakit? " Pertanyaan yang bertubi-tubi yang di ungkapan taehyung

"Hanya heran saja, kenapa kau bisa berbicara panjang kali lebar" Ucap Rose

"Terserah apa kata mu"

Hening

Hingga beberapa saat suara perut memecahkan keheningan yang ada di ruangan tersebut

"Kau lapar" Tanya taehyung, yup suara perut itu berasal dari Rose

"Ck, hm"

"Ya sudah sana masak, sekalian buatkan aku juga" Ucap taehyung kepada Rose, dan langsung membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya

Rose melihat itupun hanya bisa menggelengkan kepalanya, kok bisa ada tamu yang seperti ini ya? Sudah masuk ke kamar orang sembarangan, dan sekarang dia belagak seperti pemilik apartemen nya

Rose melangkah kan kakinya menuju ke dapur , sesampainya di dapur dia menyiapkan bahan bahan makanan yang akan dia masak

Selama beberapa menit akhirnya makanan yang di siapkan Rose akhirnya jadi juga, tinggal membangunkan sangat bos yang lagi tidur di dalam kamarnya tersebut

Melangkah kan kakinya menuju kamarnya,sesampainya di Kamarnya Rose melangkah ke ranjangnya untuk membangunkan taehyung, tapi sebelum itu, dia menatap wajah taehyung, wajah yang polos seperti bayi, tapi kalau sudah bangun minta di pukul oleh Rose

Mengulurkan tangannya ingin memegangi bahu taehyung, tapi sebelum sampai tiba tiba saja taehyung bergerak dan membuka matanya, tersenyum ke arah Rose

"Makanannya udah siap? " Tanya taehyung, dan Rose hanya mengangguk saja, dan langsung keluar menuju dapur, untuk menyiapkan makanan di meja makan

Taehyung langsung membangunkan dirinya dan menuju ke kamar mandi, mencuci mukanya, dan langsung keluar dari sana menuju ke meja makan, yang memperlihatkan Rose yang menata rapi makanan, tanpa lama lama lagi taehyung langsung memeluk Rose dari belakang, membuat Rose terkejut

"Bisakan kau melepaskanku? " Tanya Rose

Taehyung menaruh dagunya di bahu Rose dan menggelengkan kepalanya, pertanda tidak mau melepaskan pelukan itu

"Ayolah kim, aku kira kau ingin makan? " Tanya Rose

"Aku mau kau menyuapi ku" Ucap taehyung dengan nada manja nya, Rose melotot mendengar apa yang terucap di mulut taehyung

"Ayolah kau bukan lagi anak kecil yang harus di suapin" Ucap Rose dan menghempaskan tangan taehyung dari pinggang nya itu

"Apa salahnya kau menyuapi ku, lagian juga kalau kau menyuapi ku tidak ada bencana yang akan terjadi" Ucap taehyung

"Jangan memaksa kim" Tegas Rose dan menarik salah satu kursi, mendudukan bokongnya di kursi itu

Rose mulai mengambil satu persatu makan yang ada di meja itu ke piringnya mengabaikan taehyung yang menatap nya seperti anak polos

Menyuap kan makanan itu ke mulutnya sendiri hingga beberapa suapan, dengan taehyung yang terus menatap nya dengan tatapan yang sama, Rose yang merasa risih pun akhirnya menyerah

"Buka mulut mu" Ucap Rose dan taehyung langsung tersenyum, tidak sia sia dia menatap Rose

Rose mulai menyuapi taehyung dan menyuapi dirinya sendiri, ya kali taehyung makanan dia tidak

Setelah drama suap suapan tersebut akhirnya mereka selesai juga, dan Rose merapikan meja makan, membawa piring kotor ke pencucian piring, di ikuti taehyung yang selalu ada di belakang nya

Selesai membereskan semuanya, Rose dan taehyung menuju ruang tamu, Rose menundukkan bokongnya di sofa panjang, tanpa aba aba tiba tiba saja taehyung menaruh kepalanya ke paha Rose, dan meraih tangan Rose menuju ke rambutnya

"Usap" Ucap taehyung dengan mata terpejam

Mau tidak mau Rose mengikuti apa yang di ucapkan taehyung, perlahan lahan taehyung tertidur karna usapan yang berada di kepalanya itu

Rose menatap taehyung dengan tatapan yang sulit untuk di mengerti, dia mengingat apa yang di ucapkan taehyung di kamarnya

"Aku tidak pernah membenci pertemuan, karena yang aku benci ialah kenyamanan, aku takut di saat hati ku sudah nyaman bersama mu justru kau yang meninggal ku dengan rasa nyaman dan menyisakan luka di hati ku"

𝙊𝙗𝙨𝙚𝙨𝙨𝙞𝙤𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang