13

1.9K 259 6
                                    

Rose masih bergetar ketakutan, bagaimana ia tidak gemetar jika baru saja ia terjun dari gedung setinggi 59 lantai tanpa menggunakan alat pengaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose masih bergetar ketakutan, bagaimana ia tidak gemetar jika baru saja ia terjun dari gedung setinggi 59 lantai tanpa menggunakan alat pengaman.

Sungguh, rasanya Rose ingin menangis sekencang kencangnya saat ini juga, taehyung adalah pria paling gila dari sekian banyak pria yang sering Rose jumpai.

DORR

Taehyung menarik Rose secepat kilat untuk menghindari serangan tembakan yang berasal dari atas gedung, untuk menghindari tembakan tanggal sekian banyak, taehyung kembali menarik tangan Rose dan berlari bersama lagi.

" Siapa mereka?! "

"Seperti nya mereka adalah pembunuh bayaran" Jawabnya tanpa menghentikan langkah larinya

"Bagaimana bisa?? "

"Aku telah membunuh istri daeshim jadi dalam satu tahun terakhir ini dia berusaha membunuh ku dan mencoba merebut kembali perusahaan nya yang aku rebut melalui tender kemarin"

Rose menatap taehyung dengan tatapan tak percaya "kali ini aku sangat yakin jika kau sudah gila"

"Dan pria gila ini sedang berlari bersamamu"

Taehyung semakin cepat berlari saat melihat sebuah  mobil hitam yang terparkir di pinggir jembatan, hal itu membuat Rose semakin sulit untuk menyamakan langkah kaki taehyung yang besar

0o0

Didalam mobil itu ada daniel, anak buah taehyung yang paling bisa di andalkan, Daniel langsung menginjak pedal gas nya dalam dalam seketika taehyung dan Rose sudah masuk kedalam mobil, mereka berusaha meninggalkan daerah ini sejauh dan secepat mungkin

"Mana pistol ku? " Tanya taehyung seraya sibuk mengatur napasnya yang terengah-engah akibat terlalu lebih berlari

"Sudah ku lemparkan saat kita turun dari gedung tadi"jawab nya

" Kalu membuang kedua pistol itu ?"Rose hanya menjawab nya dengan anggukan, jujur saja, kakinya masih bergetar hingga saat ini, Rose menatap taehyung dengan tatapan terbencinya yang ia punya

"Itu tidak sebanding dengan kau membuang gak tinggi berharga fantasis itu, di tambah aku harus turun dari atap gedung tanpa pengaman. "

Taehyung mengangkat kedua tangannya, mengalah, iya tak ingin melanjutkan pertengkaran ini, Rose menghela napas dengan gusar sambil mengacak-acak rambutnya, kesal, lelah, dan lapar menjadi satu.

Yang lebih sial nya lagi , suara perutnya Rose yang kelaparan berhasil menarik perhatian taehyung

"Itu suara perutmu??"

𝙊𝙗𝙨𝙚𝙨𝙨𝙞𝙤𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang