[✓] My mate is a vampire || Jakehoon

9🦇🐺

2 weeks later.....

Jake mengayun-ayunkan kakinya, dirinya duduk di ranting pohon yang cukup tinggi. Sudah biasa, seperti kelelawar.

'Kau kemana?!' Jay mengirim mindlink pada nya.

'Hutan. Mengawasi orang-orang yang mencari ku.'

'K hyung mencarimu.'

'Besok saja.'

'Tap-'

Jake mengabaikan mindlink dari sahabatnya itu. Matanya yang bewarna merah melihat ke sekeliling hutan.

Bukk

Ia turun saat merasa bosan di atas pohon. Apa salahnya mengelilingi hutan yang sangat besar itu.

Matanya terpejam saat merasakan sesuatu. Sebuah aroma yang sangat familiar baginya. Ia mengikuti arah bau tersebut.

"Hikss..."

Kelopak mata Jake terbuka menampilkan matanya yang merah menyala. Ia langsung mendekati seseorang yang menggeliat bak cacing kepanasan.

Ia mengusap pipi orang tersebut. Perlahan orang di temuinya membuka mata, menatapnya sayu. "A- alphaa..."

Jake langsung memeluk submissive nya. Membawa Sunghoon bertelepostasi ke apartemen Jay. Ia langsung memakai kan Sunghoon cincin penetralisir bau vampire, werewolf, witch, healer atau manusia.

Seketika tirai jendela tertutup, pintu kamarnya dikunci dan lampu ia matikan.

"Kenapa kau pergi saat sedang heat, sayang?"

Sunghoon hanya menangis. Nafsu nya benar-benar membuncah, ia butuh sentuhan mate nya. Ia perlu sentuhan Jake atau lebih dari itu.

Jake langsung mencium bibir omega dibawah kungkungan nya. Sedangkan si submissive hanya pasrah menerima perlakuan dari si putra mahkota dari bangsa vampire.

Keduanya melupakan bangsa mereka yang saling bermusuhan. Melupakan janji yang keduanya buat, terutama janji Jake untuk tidak menyentuh Sunghoon.

Tapi malam ini. Keduanya melampiaskan nafsu yang menggelora. Padahal Jake seorang vampire, hanya mencium bau feromon Sunghoon sudah membuatnya seperti orang mabuk.

Kelopak matanya yang dihiasi bulu mata yang lentik perlahan terbuka. Ia merasakan tubuhnya remuk, seperti jatuh dari bangunan tinggi.

Tunggu! Ini bukan kamar di rumah nya atau kamar di istana. Dan tangan siapa yang memeluk pinggangnya?

Dengan perlahan sunghoon menoleh ke belakang nya. Ja- Jake? Ia langsung tersadar tubuhnya sudah naked.

"Kenapa kau berkeliaran saat heat?"

Tanya Jake tanpa membuka matanya. Ia bahkan tidak tidur setelah melakukan hubungan intim 5 hari tanpa henti untuk makan atau menghirup udara sebentar.

Ia vampire murni, tidak bisa tidur sama sekali. Mau mencoba berpuluh-puluh kali, ratusan kali bahkan ribuan kali, ia tidak akan bisa tidur. Kecuali benar-benar tenaganya sudah habis.

"Untung saja aku yang menemukan mu." Jake terlihat sangat marah, sorot matanya terlihat tajam.

"I-istana werewolf di serang hikss hikss."

Jake terkejut mendengar perkataan dari submissive nya. Diserang? Siapa yang menyerang? Tidak mungkin kalau kerajaan nya.

"Kawanan rogue tiba-tiba menyerang. Heeseung hyung meminta ku untuk pergi, kalau tidak aku akan disetubuhi rogue-rogue itu."

Jake langsung memeluk Sunghoon yang terlihat sangat sedih. Ia tidak bisa menolong submissive nya, keduanya berbeda bangsa, mereka berbeda. Kalau ia datang ke teritori werewolf akan memperburuk keadaan di sana.

"Maaf, maaf karena memarahi mu." Jake mengecup pucuk kepala submissive nya, tangan kanannya mengusap-usap punggung Sunghoon.

"Or- orang hikss tua ku."

Jake hanya diam. Ia benar-benar tidak bisa membantu Sunghoon. Bahkan dirinya sedang kesusahan, hidupnya saja seperti buronan.

"Mianhae." Jake hanya bisa mengucapkan satu kata itu. Jari telunjuknya menempel di leher Sunghoon, ia akan menghilangkan rasa sakit dan memberi sedikit energi pada submissive nya.

Kissmark di leher dan dada Sunghoon mulai menghilang, bahkan rasa sakit dibawah sana tidak terasa lagi. Tubuhnya tidak terasa remuk. Tapi hatinya masih sakit, ia harus meninggalkan keluarga nya saat di serang kawanan rogue.

To be continued....