45

587 68 0
                                    

Sebuah mobil Lamborghini Aventador SVJ Roadster Grigio Telesto melaju di padatnya jalanan siang itu. Melesat laju menyelip satu persatu mobil di depan yang mengundang amarah orang yang berada di dalam mobil-mobil itu.

Ya saat ini Taeri menuju cafe cabang juldsalue yang merupakan tempat Kimberly bekerja. Sekitar 7 menit melaju, Taeri memarkirkan mobilnya di antara motor-motor yang terparkir rapi.

Taeri keluar dari mobilnya dengan kacamata hitam bertengger manis di hidung mungil nan mancung itu. Dengan hoodie oversize yang di pakainya tadi pagi dia melangkah menuju pintu cafe.

"Selamat datang, Nona. Ada hal penting apa yang membuat Nona turun langsung ke sini?" Charles yang merupakan manajer di cafe cabang ini menyambut Taeri.

"Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan, bisa kita bicara di dalam?" Charles mengangguk dan segera mengarahkan Taeri ke dalam ruangannya.

"Bawakan segelas kopi gula aren ke ruangan saya" Taeri duduk di sofa empuk berwarna hitam di sudut ruangan. Taeri mah luarnya doang kaya, selera miskin. BIASALAH.

"Kamu tau Kimberly?" Charles mengangguk mengiyakan.

"Apakah dia orang yang ramah?" Charles mengangguk.

"Dia sangat ramah dengan semua orang. Dia juga dekat dengan salah satu pegawai yang bernama Luna"

"Panggil orang itu sekarang"

Charles mengangguk dan bergegas memanggil Luna. Tak lama Charles datang dengan seorang perempuan mungil yang terlihat menunduk.

"Charles, tinggalkan saya berdua dengan Luna" Charles yang mengetahui Taeri ingin berbicara serius dengan Luna segera keluar menjauh dari ruangannya.

"Luna, saya boleh menanyakan sesuatu?"

Luna mendongak perlahan menatap Taeri yang menatapnya dingin lalu mengangguk pelan.

"Kamu kenal Kimberly?"

Tubuh Luna menegang. Dengan mendengar namanya saja dia sampai terkejut seperti itu. Taeri memperhatikan tubuh Luna yang saat ini sudah bergetar hebat.

"Omg, calm down Luna. Saya hanya bertanya"

"S-saya mohon jangan b-bunuh saya!" Ucap Luna terisak.

Wtf? Emang muka gue kek pembunuh ya?

"Luna tenang, saya cuma ingin bertanya" Saat ingin di sentuh Luna menghindar merapatkan dirinya ke tembok.

"Luna" Taeri perlahan mendekati Luna yang sudah berjongkok memeluk lututnya dengan badan yang masih bergetar.

Perlahan Taeri menyentuh pundak Luna. Seketika Luna berteriak kencang sampai-sampai Charles, pelanggan, dan pegawainya terlonjak kaget berkat teriakan Luna yang begitu kencang.

"LUNA!" Luna terdiam terkejut dengan bentakan Taeri. Taeri menatap Luna jengkel. Ni anak bikin gua kesel aja. Mau nanya baik-baik malah teriak.

"Saya di sini bukan mau bunuh kamu, saya cuma ingin bertanya tentang Kimberly"

"Gak! Saya gak mau lagi berurusan dengannya!" Luna mencoba keluar dari ruangan. Tapi apa daya dia terlalu panik sampai-sampai membuka pintu saja tidak bisa.

"Kenapa?"

"Pokoknya saya gak mau!"

Sabar sabar gak boleh emosi nanti dia tambah takut.

"Luna, mau tau sesuatu gak?" Luna berhenti lalu menoleh kebelakang.

"Kamu tau kenapa saya menanyakan perihal Kimberly? Dia sudah membunuh orang tua saya" Mata Luna membulat sempurna. Membunuh? Apakah ini alasan kenapa dirinya hampir setiap jam mendapatkan pesan yang mengancam akan membunuh dirinya?

Family [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang