40

1.1K 111 12
                                    

Tepat 4 tahun sudah Taeyong menempuh pendidikannya di Taiwan. Sekarang Taeri sedang dalam perjalanan ke bandara menjemput Taeyong. Untungnya selama 4 tahun LDR mereka bisa menjaga keharmonisan hubungan mereka, walaupun masih ada pertengkaran yang mereka selesaikan dengan kepala dingin.

30 menit menempuh perjalanan, Taeri sampai di bandara. Terlihat seorang pria berbaju hitam dengan celana berwarna senada sedang makan donat dengan tangan kiri memegang jaket Levis.

 Terlihat seorang pria berbaju hitam dengan celana berwarna senada sedang makan donat dengan tangan kiri memegang jaket Levis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah Taeyong, Lee Taeyong. Orang yang di tunggu Taeri selama 4 tahun. Taeri mengembangkan senyumnya "Tiwaaayy!!" Taeyong menoleh lalu merentangkan tangannya yang di sambut hangat oleh Taeri "Aku kangen banget sama kamu" Taeri semakin mengeratkan pelukannya.

 Taeri mengembangkan senyumnya "Tiwaaayy!!" Taeyong menoleh lalu merentangkan tangannya yang di sambut hangat oleh Taeri "Aku kangen banget sama kamu" Taeri semakin mengeratkan pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu apa kabar sayang?" Taeyong menatap wajah cantik gadisnya itu "Baik kok, tambah baik hari ini karena kamu kembali" Taeri mendaratkan sebuah kecupan ringan di bibir Taeyong. Senyum Taeyong tambah lebar. Bentar lagi tu mulut robek:)

"Kamu udah makan?" Tanya Taeri sambil berjalan menuju mobilnya. Akhirnya rindu yang selama ini di tahannya terbayar sudah. Lelaki yang berjalan di sampingnya, lelaki yang selama ini dia rindukan akhirnya berada di dekatnya lagi.

"Akutu kangen banget tau gak sama kamu. Aku mau habisin waktu aku hari ini sama kamu" Taeri menggeleng keras "Gak! Hari ini kamu harus istirahat. Besok baru jalan sama aku" Taeyong merengek kesal. Wajar dong ya mau menghabiskan waktu sama gadisnya ini.

"Kamu mah! Aku mau hari iniii" Taeri menggeleng tegas. Taeyong tetap merengek seperti anak kecil "Besok atau gak sama sekali" Mendengar itu Taeyong segera mengangguk patuh lalu memasukkan barang-barangnya ke bagasi mobil Taeri. Lalu mobil melaju dengan kecepatan sedang yang di kemudikan Taeyong.

Skip malam

Drtt drtt

"Siapa sih! Ganggu gue kerja aja" Taeri menatap layar ponselnya yang menampilkan 12 digit nomor tak di kenal. Siapa nih? Jangan-jangan stalker?!! Eh gak boleh gitu, gak boleh nuduh sembarangan. Angkat aja kali ya? Kali aja penting.

Taeri memutuskan mengangkat panggilan itu "Halo?" Taeri mengernyitkan dahinya bingung. Gak dijawab! Di kerjain gue?!

Taeri yang merasa dirinya dikerjai ingin mengakhiri panggilan itu. Namun suara di sebrang sana mengintruksikan untuk tidak menutup panggilannya.

"Kamu lupa saya siapa?"

Taeri sekali lagi mengernyitkan dahinya bingung "Anda siapa ya?" Terdengar suara tawa yang mengerikan di sebrang sana.

"Wah! Sepetinya anak angkatku melupakan ku"

Mata Taeri membulat sempurna. Anak angkat? Pak Roy! Ketua BM?! Untung aja gue gak nyumpah serapah, bisa ditebas kepala gue.

"Pak Roy? Maaf pak saya tidak tau kalau itu bapak" Roy terkekeh lalu menjawab "Bisa ketemu sebentar? Ada yang mau saya bicarakan" Tanpa pikir panjang Taeri menyetujui pertemuan mereka. Daripada gue tolak nanti malah nyawa gue melayang.

Taeri segera mengganti bajunya yang awalnya piyama tidur bermotif beruang kini telah berganti menjadi celana jeans dan sweater berwarna hitam. Taeri segera melesat pergi tanpa berpamitan dengan abang-abangnya.

Taeri menuju taman di mana tempat pertemuan pertama dirinya dengan ketua BM itu "Sudah lama menunggu gadis kecil ku?" Terlihat seorang pria berdiri di hadapan Taeri dengan balutan jaket berlambang sayap dengan tulisan BOSS di tengah-tengah.

"Selamat malam, Pak Roy" Sapa Taeri. Roy menggelengkan kepalanya "Jangan panggil saya Pak, panggil saja ayah" Ucap Roy dengan senyum tipisnya. Taeri mengangguk antusias "Baik ayah!" Roy terkekeh geli sambil mengusap rambut Taeri.

"Jadi, apa yang membuat ayah meminta untuk bertemu dengan ku?" Roy berdehem lalu mendudukkan dirinya di samping Taeri "Jadi seperti ini, kamu tau kan ayah sudah tua, ya walaupun belum tua-tua banget. Ayah ingin anak ayah memegang kendali BM, tapi ayah tidak mempunyai anak. Namun setelah bertemu kamu, ayah langsung memantapkan diri untuk menjadikan kamu penerus ayah, memegang kendali BM" Taeri terbelalak kaget. Gue?! BM?!!! SERIUS?! EH INI GUE GAK MIMPI KAN?!!

Taeri mencubit tangannya sendiri. GUE GAK MIMPI! Taeri menatap Roy yang juga menatapnya "Ayah" Roy menaikkan alisnya "Ayah serius?" Roy mengangguk mantap "Ayah serius, walaupun ayah bukan ayah kandungmu dan kita baru bertemu, ayah percaya kamu bisa memimpin BM" Mata Taeri berbinar senang. Roy menatap Taeri "Bukan cuma udah tua, ayah juga mau fokus mimpin Águila" Taeri mengernyit bingung "Águila?" Roy mengangguk. Taeri mencoba mengingat Nama gangster-gangster paling berpengaruh di dunia. Águila? Namanya gak asing. Gue pernah denger dimana ya?

Taeri mengacak rambutnya kesal. Roy terkekeh geli melihat Taeri tidak bisa mengingat nama itu "Biarkan aku membantumu mengingatnya" Taeri menoleh lalu mengangguk "Águila adalah kelompok mafia terkuat nomor 1 di dunia" Mata Taeri terbelalak mendengar tutur kata Roy "Jadi ayah akan mimpin mafia terkuat di dunia?!" Roy mengangguk. Taeri menampakkan tatapan kagum kepada Roy. Roy mengusap pelan rambut Taeri sembari terkekeh "Penobatan akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Kamu bisa datang ke markas, nanti di jemput John" Taeri mengangguk antusias. Mimpi apa gue jadi mimpin kelompok mafia?!!!

***

Diriku kembali dengan membawa 700+ kata. Chapter selanjutnya gue usahakan 1k+ kata.

Happy reading~

Family [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang