38

1K 112 14
                                    

Di sini lah Taeri berada, di sebuah taman yang sangat sepi di karenakan hari sudah malam. Dia bersandar di sebuah pohon besar di temani oleh laptop dan beberapa alat yang dia gunakan untuk melacak plat mobil yang ingin menabrak Taeyong saat mereka liburan.

Ya, Taeri diam-diam melakukannya. Karena jika Taeyong tau, dia bisa habis:)

Setelah beberapa menit berkutat dengan laptop dan alat-alat lainnya, akhirnya Taeri berhasil melacaknya.

"HJ Company? HJ? Bukannya itu orang yang ngirimin gue kalung sama cincin ya? Jadi, dia orang yang mau nyelakain Taeyong? Tapi kenapa dia malah ngirimin hadiah ke gue?" Monolog Taeri.

Selagi Taeri berkutat dengan pikirannya, terdengar suara tembakan dari arah belakang pohon yang menjadi sandaran Taeri. Sontak Taeri mengintip apa yang sedang terjadi.

"Kau! Akhirnya kita bisa bertemu, hahahaha"

"Heh, kau pikir aku takut dengan mu, hah?!"

"Lah? Ngapain mereka tuh?" Batin Taeri.

Taeri masih mengintip dan menguping apa yang mereka bicarakan. Ya, dia mendapatkan informasi yang sangat mengejutkan.

"WHAT?!! DIA LEADER GANGSTER BLACK MAMBA?! GANGSTER TERKEJAM KE 3 DI DUNIA?! DEMI APA GUE KETEMU LEADERNYA!!" Batin Taeri.

Ya, dia bertemu dengan seorang leader dari gangster terkejam nomor 3 di dunia. Leader ini sedang di kepung banyak orang berbadan besar dan seorang pria bertubuh lebih kecil dari yang lainnya. Taeri memang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan senjata, melacak, kekerasan, pembunuhan, penyiksaan.

Di lihatnya salah satu orang berbadan besar itu ingin memukul leader BM dengan memakai Balok kayu. Taeri spontan mengeluarkan salah satu belati dari belakang jaketnya dan langsung melemparkannya tepat di jantung pria itu.

Semuanya terkejut dengan kejadian tak terduga itu. Taeri perlahan berdiri dan berjalan mendekati orang-orang itu.

"Hey, apa yang sedang kamu lakukan di sini, gadis kecil?" Tanya pria yang bertubuh lebih kecil itu.

Taeri menyeringai "Kalian yang sedang apa di sini? Aku duluan yang berada di sini" Ucap Taeri.

Pria itu mendekati Taeri lalu berucap "Sebaiknya kamu pulang, gadis kecil. Kami ingin mendiskusikan tentang kerja sama kami" Taeri tertawa pelan.

"Gada akhlak kalian. Diskusi di taman, sumpah dah kek gada tempat lain yang lebih enak" Ucapan Taeri membuat pria yang lebih pendek itu marah.

"Jangan cari masalah dengan saya! Kamu tidak tau siapa saya" Taeri tertawa lalu berucap "Ya, memang saya tidak tau anda itu siapa. Tapi yang saya tau, anda berusaha menyerang seseorang yang bahkan tidak bisa melawan kalian"

"Hahaha, itu artinya dia tidak cukup kuat melawan kami!" Taeri mulai tersulut emosi "Ya gak adil dong! Masa kalian ngelawan 1 orang? Sedangkan kalian lebih dari 20?!"

"Hey, kamu tidak udah ikut campur. Aku bisa mengatasi ini sendiri" Ucap leader BM. Taeri berpaling lalu menggeleng "Aku akan membantumu. Aku tau kau adalah leader BM. Walaupun aku tidak selincah kamu dalam berkelahi dan senjata, tapi setidaknya kamu sedikit terbantu" leader BM itu hanya tersenyum kecil.

"Anak ini baik sekali. Dia persis seperti ku dulu" Batin Roy.

Roy Kim adalah seorang leader Black Mamba atau yang lebih sering di sebut BM. Dia blesteran Belanda Korea. Ayahnya Korea dan ibunya Belanda.

"Hoho, ternyata nyali mu besar juga ya. Baiklah, aku akan menguji mu 1:1" Taeri mengangguk "Baiklah, aku akan melakukannya. Tapi ingat, setelah aku melakukannya Anda harus meninggalkan tempat ini segera!" David mengangguk mengiyakan.

David Guetta adalah musuh dari BM yang sudah lama ingin merebut posisi BM. David adalah leader Cakar Naga atau yang sering di sebut CN. Gangster ini berada di posisi ke 6 di dunia.

David memberi kode kepada salah satu anak buahnya untuk bertarung dengan Taeri. Taeri meregangkan badannya dan bersiap melawan pria bertubuh kekar di hadapannya ini.

Terjadilah pertarungan yang dengan mudah di menangkan Taeri. David terkejut melihat seorang gadis yang lebih kecil dari dirinya mampu merobohkan pria yang badannya 2 kali lipat lebih besar daripada badan gadis itu.

"See, sekarang kalian pergi dari sini!" David tertawa "Tidak semudah itu! Serang!" Semua pasukan David maju melawat Taeri dan Roy.

Roy dan Taeri di kelilingi oleh pasukan David "Kalian tidak akan selamat. Dan kau gadis kecil, kau sudah salah menantang ku!" Taeri meludahi wajah David "Cih! Kau kira aku akan menyerah begitu saja? Haha, baiklah. Kita lihat siapa yang memenangkan pertarungan ini" Taeri menyerang pasukan David begitu juga dengan Roy.

Roy berhasil menumbangkan 10 pasukan David. Roy berbalik ke arah Taeri dan melihat salah satu anggota David ingin menusuk Taeri dari belakang. Sontak Roy berlari dan berakhir dirinya yang tertusuk.

Taeri belum menyadari itu, dia masih fokus pada 2 anggota yang tersisa. Akhirnya 2 anggota David tumbang. Taeri berbalik dan terkejut melihat Roy tergeletak dengan darah yang mengalir.

Dia melihat kearah David dan 1 anggotanya ingin kabur. Taeri segera menembak mati keduanya. Kemudian Taeri beralih ke Roy.

"Pak, maaf saya lancang, saya akan menghubungi anggota anda" Roy hanya bisa diam menahan sakit. Taeri segera menghubungi nomor yang berada paling atas.

"Halo ketua, ada masalah apa ketua?"

"Maaf, bisa ke taman xxx? Pak Roy tertusuk di bagian perut akibat berkelahi dengan gangster CN"

"Anda siapa? Bagaimana saya bisa mempercayai anda!"

"Ck! Elah! Ke sini aja ribet amat. Lo mau ketua Lo meninggal kehabisan darah, hah?!"

"I-iya no-nona, saya segera ke sana"

Taeri mematikan sambungannya dan kembali fokus kepada Roy "Pak, tahan sebentar pak, anggota anda sedang menuju kemari" Roy tersenyum. Dengan susah payah dia berucap.

"K-kamu a-k-an s-sa-ya angkat men-ja-jadi an-nak ku" Taeri terkejut mendengar ucapan Roy. Mimpi apa dia semalam sampai leader BM mengangkatnya sebagai anak?

Taeri mengulum senyumnya "Nanti dulu bicaranya ya, sekarang anggota anda sedang dalam perjalanan ke sini"

Taeri merobek baju kaos yang dia pakai lalu meletakkannya di atas luka Roy. Selang beberapa menit anggota Roy datang dan langsung membawa Roy ke rumah sakit.

"Terima kasih nona, karena sudah menyelamatkan ketua kami" Ucap salah satu anggota yang berada di depan.

"Jangan panggil aku nona, panggil saja Taeri. Oh iya, nanti kalau pak Roy sudah sadar, titipkan salam ku padanya" Dia mengangguk.

Taeri berjalan ke luar rumah sakit lalu kembali ke taman untuk mengambil peralatan yang di tinggalnya.

***

Happy Reading~

Maaf ya baru bisa update sekarang:)

Family [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang