Sebuah dahan yang berukuran besar jatuh tepat di hadapan tuan park dan namja manis itu. Banyak hal yang berada di fikiran kedua namja itu, memikirkan hal yang hampir sama.
'ada apa dengan jantungmu ini park haiss' batin tuan park merutuki detak jantungnya yang kian semakin cepat.
'mengapa sangat nyaman?' sedangkan namja manis sedang berperang batin.
Ketika tuan park menyadari akan dahan yang akan jatuh dia menarik namja manis itu ke arahnya. Dan berakhir sekarang mereka beradu pandang dalam satu pelukan.
"e-ehem" deheman keluar dari bibir tuan park memecah keheningan antara keduanya.
"k-kenapa kau seenaknya memeluku?!" ucap namja manis itu dengan sedikit meninggikan suaranya.
"aku memelukmu???" tanya tuan park menjunk dirinya sendiri.
"siapa lagi kalau bukan kau tuan park bodoh" jawab namja itu dengan malas.
"aku tidak memeluk--tunggu kau memanggilku apa tadi?" tanya tuan park meyakinkan pendengarannya.
"m-mwo?" kata namja manis sedikit tergagap kala tuan park memparsempit jarak diantara keduanya.
"tadi kamu memanggilku apa manis?" ucap tuan park mengunci namja di samping mobilnya.
Kini tidak ada jarak diantara kedua namja itu. Terlihat jelas wajah sangat dekat bahkan bisa dirasakan hembusan nafas keduanya.
"me-menyingkir dariku tuan park" ucap namja menatap dalam mata namja didepannya.
"jawab pertanyaanku terlebih dahulu manis" kata tuan park walaupun dirinya mulai melangkah sedikit kebelakang.
"pertanyaan apa?" tanya namja manis dengan malas, matanya meliat ke arah lain.
'aish masih muda tapi sudah tuli. Untung manis' batin tuan park memperhatikan namja didepannya.
"kau tadi memanggilku dengan sebutan apa?" ulang tuan park ikut berbicara sedikit malas bahkan tuan park memilih melihat sebuah pohon di sampingnya.
"ohh, aku memanggilmu tuan park BODOH. Wae?" ucap penuh penekanan.
"Annia, tapi siapa namamu dan kenapa malam seperti ini masih di luar rumah?" tanya tuan park masih setia dengan pandangannya.
"Baekhyun. Mencari udara sega......" ucap baekhyun terkenti membuat tuan park bingung.
"Apa yang kau katakan baek?" tanya tuan park menatap baekhyun.
"Tuan.....apa kau melihat orang di bawah pohon itu?" tanya baekhyun menunjuk sebuah pohon menggunakan dagunya.
"Orang?" ucap tuan park mencari yang dimaksud.
"Aku tidak melihat apa-apa di pohon itu" lanjut tuan park kala tidak menemukan siapapun disana.
"Aneh sekali aku sangat yakin seperti melihat orang disana, tapi kenapa kau tidak melihatnya park?" jelas baekhyun menajamkan matanya ke arah pohon itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.