Selamat Malam Nina

47 12 3
                                    

Follow sebelum membaca><

Jangan lupa follow instagram:

@iniapril

So, selamat membaca❤~

____________________________

Hari kian larut,namun seolah tak mengahalangi hasrat Vena untuk menikmati sepotong demi sepotong daging segar yang dimakannya dengan rakus,layaknya singa yang tak mendapat mangsa selama berhari-hari.
Matanya merah menyala,rambuntanya panjang menjuntai hingga berserak di atas lantai,dengan kuku hitam panjangnya ia menguliti mayat segar itu dengan beringas.

Darah segar membasahi gaun putihnya.
Ya,gaun putih yang menjadi saksi ketika kata"Sah"memenuhi ruangan kala itu.
Hari yang tak terlupakan oleh Vena.
Wajah ayu beparas ageng,lengkap dengan 9 canduk mentul menambah kesan sempurna bagi Vena sebagai ratu sehari kala itu.
"Selamat ya,Nduk,semoga kelak Rumah Tanggamu langgeng selalu dan di beri keberkahan oleh Gusti pangeran,"Ucap wanita berkebaya coklat sembari memeluk tubuh Vena.
"Dan untukmu Le,jangan kamu sia-siakan anak semata wayang Simbok,jaga dia dan muliakanlah dia sebagai istri pertama dan terakhirmu"Tambah wanita itu.
"Baik,mbok.Saya berjanji akan menjadi suami yang bertanggu jawab untuk Vena."Timpal lelaki disamping vena.

....

Usai menikmati mangsanya,Vena terduduk lemas,matanya kembali sayu,tanganya meraih sendok berwarna emas dibawah kolong ranjangnya,sedangkan tangan kirinya memegang sebuah gelas kaca.

Ting...Ting...Ting
Suara nyaring itu kembali terdengar kala Vena mengaduk gelas kosong itu untuk kedua kalinya.
Tatapannya kosong,mulutnya berkomat-kamit mengucap nama,"Nina..Nina..Nina"
Tangannya terhenti ketika sebuah lentera menyala dengan sendirinya.
Bercak darah pun muncul disekitar Vena,akar-akar Berduri terlihat mencuat dari atas lantai, dan diantara tumpukan akar berduri itu muncul gadis kecil nan cantik, Iya bergaun putih, dengan rambut panjangnya sepinggang.
Vena tersenyum lebar meskipun ia menatapnya dengan tatapan kosong.
Tangannya terbuka seolah memberikan sambutan untuk gadis kecil itu.
Perlahan gadis mungil itu berjalan dan meraih tangan Vena.
Vena memberikan pelukan hangat untuk tubuh kaku berkulit dingin itu, tangannya mengelus lembut dengan lembut rambut panjangnya, sementara mulutnya Tak henti mengucap nama,"Nina...Nina...Nina"
Gadis yang dipangkuannya perlahan memejamkan matanya usai Vena menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur.
Vena membelai dengan lembut tubuh kurus, berlumur darah, wajah membusuk,dan bermata1, pemandangan mengerikan itu terlihat dari balik cermin yang tergantung di depan Vena.
" Selamat Malam,Mina"

Jangan lupa jejak❤

See you next part❤

Selamat Malam NinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang