Wow...kesan pertama kali yang lisa sematkan pada ruangan besar dan rapi saat kaki nya menginjak ruangan si boss bermata tajam tersebut. Padahal lisa sudah berdoa didalam hati bahwa ia tidak akan melawan lagi atau apa pun itu yang mengancam pekerjaan nya, deretan piring-piring antik yang menjadi hiasan dinding lalu lemari yang penuh dengan berbagai rasa wine serta berbagai warna.
Tutup mulut nanti air liur mu terjatuh dan mengotori lantai ini~taehyung berucap ketus dirinya duduk di kursi kebesar nya menatap tajam lisa yang berdiri tak jauh dari nya.
Cih..~lalisa mendecih kecil lalu menutup mulut nya. Dasar tua arogan angkuh, bermulut pedas ku sumpahi mempunyai istri yang baik. Eh.
Tahu kesalahan mu kan, aku sangat membenci kerusakan dan pelayan yang buruk~dalam nada berat taehyung tersirat amarah tatapan tajam nya tak pernah lepas dari lalisa yang kini hanya menunduk.
Maaf...boss tapi...~lalisa berusaha sabar karena sungguh sekarang yang ia pikirkan bagaimana caranya keluar dan menganti perban ditangan nya karena sungguh ini sakit.
Kau pikir aku BODOH oh...atau kau memang mau keluar dari sini dan bekerja di club bukan~taehyung bersmirik melirik lalisa yang mengepalkan tangan nya.
Hiks..lalisa akhirnya menangis tersedu-sedu bukan karena perkataan kim si mulut pedas tersebut namun karena tangan nya yang kini mulai bereaksi tak seperti tadi. Taehyung melirik lalisa lalu pergi begitu saja meninggalkan lalisa seorang diri di ruangan nya, lalisa ingin keluar namun ternyata kim taehyung kembali lagi dengan sebuah kotak bernama p3k.
Kemari~nada perintah seorang taehyung yang duduk di sofa membuat lalisa sedikit lega ternyata si orang kaya ini peka dan mau membantu nya. Lalisa lalu berdiri di sebelah taehyung mengulurkan tangan nya pada taehyung yang membuat taehyung bingung.
Obati sendiri jangan manja~taehyung berucap ringan membuat lalisa mendengus lalu duduk disebelah nya membongkar p3k nya. Taehyung hanya sibuk dengan ponsel nya, lalisa mulai membuka perban ditangan nya dengan suasan diam.
Lagian aku tidak sudi untuk mengobati mu, aku jijik bersentuhan dengan wanita miskin tak terawat seperti mu~taehyung memecah keheningan membuat lalisa sejenak berhenti dengan pengobatan nya telinga tak salah mendengar nya bukan. Kembali ia lanjutkan mengobati luka nya dengan sesekali meringis serta membutuhkan waktu yang lama karena ia bergulat dengan diri sendiri.
Kembali lah bekerja jangan menangis hanya karena luka kecil seperti itu, kau harus menjadi kaya agar dipandang orang~taehyung bangkit berdiri lalu berlalu begitu saja tanpa memperdulikan lalisa yang kini menggenggam erat perban tersebut.
Aku membenci mu kim taehyung, jika saja aku bisa menyumpal mulut mu dengan sepatu bekas ku maka akan kulakuan~batin lisa geram.🐈🐈🐈🐈
Meja makan megah dan mewah itu kini terisi dengan beberapa manusia berpangkat serta dipenuhi kaya akan lauk-pauk, malam ini ntah angin darimana masion kim taehyung dipenuhi oleh manusia tak seperti biasanya. Namun suasana nya bukanlah hangat atau pun senang ketika berkumpul.
Aku tidak mau~kim taehyung menolak untuk kesekian kali nya.
Tapi kakek mau cucu dari mu sekarang~Jinseo kim lantang, rambut yang memutih tidak membuat nya terlihat tua namun kelihatan masih muda, wajah nya memang menunjukan beberapa keriput namun stamina nya boleh di adu. Malam ini dia datang untuk kembali lagi meminta cucu nya segera menikah karena sang kakek sudah tua dan tentu saja sebelum meninggal ia ingin sekali melihat cucu nya menikah dengan orang yang tepat tidak sembarangan lagi meniduri wanita.
Aku tidak mau kakek~taehyung menatap tajam sang kakek yang duduk di kursi kepala yang hanya tertawa melihat nya. Ayolah ini seperti tatapan anak lelaki kecil yang direbut mainan nya, tidak takut tentu saja ia bahkan bisa dengan mudah memukul kepala taehyung.
Ayah rasa benar umur mu sudah matang tae,kai sudah memiliki semuanya lalu apa lagi~Kim taewan menyeruput wine nya dengan angkuh sangat khas citarasa orang kaya.
Tae cucu ku, apa kau masih menunggu dia~jinseo kim melirik taehyung yang terkejut atas pertanyaan yang sekaligus mengundang masa lalu.
Aku tidak mau menikah, jangan mengukit masa lalu kalian tahu aku sangat membenci nya~taehyung masih berusaha menahan emosi garpu dan sendok ia genggam erat melampiaskan amarah nya.sungguh ia sangat tidak suka ada yang mengundang masa lalu dirinya atau setidaknya kembali membuka luka lama yang sayang nya masih hidup berakar di relung hati terdalam.
Wae, kakek mu benar mengapa masih menunggu dia yang jelas meninggalkan mu jangan berakhir menyesal seperti ayah mu ini~kim taewan tersenyum namun jauh didasar hati nya perkataan nya menyakitkan untuk diri nya. Ia seperti bercemin pada diri sendiri saat melihat taehyung dan ada rasa tidak suka sebenarnya melihat taehyung harus seperti nya.
Ctak..aku sudah katakan jangan menyebarkan jala masa lalu mengapa kalian begitu suka untuk membicarakan nya dan kalau pun aku menunggu apa itu menjadi urusan kalian ha~taehyung membanting garpu dan sendok nya ke atas meja dengan kasar kadar emosi nya sudah tertinggi. Bukan kah sudah ku katakan jangan sekali pun memancing amarah seorang kim taehyung jadi nya berabe seperti ini, tak perduli sekalipun sedarah sederajat siapa pun yang memancing nya maka akan habis.
Jika dalam waktu dekat ini kau belum mengenalkan calon istrimu pada kakek maka maaf untuk semua aset atau pun tahta yang aku punya mengalir atas nama mu, aku akan mencabut semua nya dan menberikan pada cucu ku yang lain~ jinseo kim tersenyum sinis melirik taehyung yang kaget dengan tubuh bagai patung. Jangan ini sudah gawat memberikan semua aset dan ahli waris pada cucu yang lain yang berarti rival kim taehyung, tidak ini tidak bisa bagaimana mungkin apa memang keluarga nya ini ingin membunuh nya secara perlahan.🦍🦍🦍🦍
Ibu ini apa~teriakan keras dari lalisa malam itu memenuhi rumah, haruto yang sedang bermain playstation dikamar nya pun keluar dari kamar menuju jeritan sang kakak. Setelah mereka makan malam bersama lalisa yang memang disuruh ibu nya untuk mengambil obat di kamar orang tua nya pun kaget saat melihat surat pra nikah yang ditulis kedua orang tua nya memang sudah usang dan kumuh namun ada satu lagi surat yang membut lalisa berteriak kencang adalah surat pengadilan yang harus didatangi kedua orang tua nya tepat nya 2 hari lagi.
Kakak ada apa~haruto berdiri tak jauh dari nya dengan nafas yang tersegal-segal dan keringat yang mengalir di pelipis nya. Lalu di ikuti kedua orang tua nya berdiri dibelakang haruto mereka kompak melihat genggaman kertas di tangan lalisa dan wajah nya berubah sedih.
Kenapa tidak mengatakan nya dari awal~lalisa memecah keheningan di ruang makan tersebut bersama kedua orang tua nya. Haruto ia suruh masuk ke kamar nya karena ini urusan orang dewasa terlebih ia tak mau adik nya sedih dengan kenyataan ini.
Lalisa~sang ibu melirik lalisa yang tidak memandang mereka berusaha keras menjelaskan apa yang terjadi, memang mereka lah yang salah dari awal. Menikah karena perjodohan dan membuat anak tanpa rasa cinta hingga akhirnya sepakat untuk memutuskan berpisah, lagian suami nya telah memiliki simpanan yang hanya diketahui oleh nya. Ia tak ingin kedua anak nya tahu biarlah dia yang menanggung semuanya, biarlah dia yang terluka dan terlihat bodoh tidak dengan lalisa&haruto.
Ayah sudah menikah lalisa~sang ayah akhrinya angkat bicara ia ingin mengakhiri semua nya dengan baik. Salah kan dia tapi ia memang tidak menyukai ibu nya lalisa namun tidak kedua anak nya. Lalisa meremas kertas yang ada ditangan nya, air mata nya tak bisa keluar hancur sudah semua harapan keindahan keluarga nya. Ini gila ia ingin mengakir hidup nya bagaimana bisa kedua orang tua nya menyembunyikan masalah penting seperti ini kepada mereka anak nya apa mereka sengaja agar melukai disaat yang tepat seperti ini.
Kenapa...kenapa baru sekarang ayah ibu~lalisa meneteskan air mata nya memandang kedua orang tua nya dengan wajah sedih penuh penyesalah. Basi bukan kah besok akan resmi bercerai lalu apa yang bisa diselamatkan dari keluarga kecil ini, sudah tidak ada lagi harapan untuk nya. Mengapa Tuhan begitu jahat pada nya menuliskan skenario hidup yang awal nya indah namun begitu terpukul kuat dengan ini.
Ayah akan meninggalkan rumah ini, Kalian baik-baik yah~Siwon Manoban tersenyum memandang lalisa yang menatap nya tajam namun jauh di dalam mata nya menyimpan kepahitan terdalam.
Aku membenci kalian, aku benci ibu mengapa berbohong selama ini mengapa ibu melukai dan tidak berbagi luka bersama ku. Aku benci ayah karena menorehkan luka dalam kepada kami, Lalu sekarang setelah kami besar kau memilih dengan keluarga baru itu, menjijikan tahu tidak~lalisa menghapus air mata nya yang mengalir deras.
Karena ayah tidak mencintai ibu mu, pernikahan kami karena perjodohan lalisa~Siwon memberitahu ia harus segera menyelesaikan semua nya.
Terserah pada kalian, aku terlalu lelah dan selamat malam. Jangan memberitahu haruto apa pun~lalisa kesal bangkit lalu pergi menuju kamar nya. Tidak ia bukan lelah namun sekalipun menangis toh semuanya tidak bisa diperbaiki lagi bukan, seperti sebuah kaca jika pecah maka tak dapat disatukan kembali. Layak nya kertas jika terkena air pasti akan terkoyak dengan sendiri nya, maka itu lah yang terjadi.
Blam...gebrakan pintu tertutup terdengar lalu lalisa menjatuhkan badan nya ke kasur dan menangis sepuasnya, mungkin hingga esok pagi.11480+words, lumayan. Lumayan bikin mata lelah wkwkwk, gimana lah lagi memang sabeet suka dengan yang panjang🤫🤨🤔 ceritanya maksudnya loh. Dianjurkan tidak usah dibaca jika tidak menship taelice or taelizkook dan percayalah gulali masih akan sangat panjang disimpan dengan baik480+words, lumayan. Lumayan bikin mata lelah wkwkwk, gimana lah lagi memang sabeet suka dengan yang panjang🤫🤨🤔 ceritanya maksudnya loh. Dianjurkan tidak usah dibaca jika tidak menship taelice or taelizkook dan percayalah gulali masih akan sangat panjang disimpan dengan baik
Eits..jangan lupa klik bintang nya dan jika ada comment monggo dibuka untuk halayak umum wkwkwk, siapa pun dapat berpendapat ditampung dengan baik.😊
![](https://img.wattpad.com/cover/256436721-288-k109330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets(Not)Falling in Love
Fanfic(M)(End) Perjanjian yang kita buat adalah sama-sama menguntungkan. Kamu yang butuh uang dan saya yang butuh pendamping bukan kah kita cocok~Kim taehyung. Aku membenci mu namun aku tidak bisa menampik bahwa aku juga mencintai mu~Lalisa Manoban H...