Angin pagi yang sejuk..... sedikit berguna menghilangkan kotoran beribu polusi dari paru-paru.
Mengingat kota yang cukup besar dan banyak kendaraan yang menyebabkan polusi. Ya... Walaupun sebagian sudah ada yang menggunakan tenaga listrik.
Kwon Eunbi dengan segelas susu di tangan nya , menikmati detik-detik muncul nya sang surya , Sedikit bersyukur ia terlahir di keluarga yang berada.
Namun.... Mengingat cara berpikir bodoh dari orangtuanya , rasanya ia ingin pergi dari rumah ini.
Masih ingat yeoja yang menarik eunbi menjauh dari lapangan basket?
Ya... Lee Sian dia tunangan dari Kwon Eunbi , mereka di 'Jodohkan' satu tahun yang lalu hanya untuk kerjasama bisnis.
Dan sial nya.... Kontrak itu berlaku hingga 3 tahun ke depan. Mungkin saja mereka juga bisa beralih ke jenjang pernikahan.
Orang-orang di luar sana mengira mereka berdua hanya pasangan biasa belum sampai ke pertunangan , eunbi yang meminta ini semua di rahasiakan ia tidak mau orang-orang di sekitarnya menjauhi dirinya hanya takut kepada seorang Lee Sian.
"Eunbi...!"
menghela nafas lirih , ini masih pagi tidak ada kah ketenangan?.
Melangkahkan kaki nya masuk yang sebelumnya berada di balkon kamar miliknya. Ia Menghampiri seseorang yang belakangan ini sudah sangat biasa menginap dan tidur bersama nya
"Kenapa?"
"Kamu dari mana?"
"Aku cuman dari balkon..."
"Jangan pernah keluar dari kamar... Sebelum aku bangun dan sudah rapih. Ara?"
Eunbi menghela nafas lalu persekian detik ia mengangguk , seposesif ini lah sian , dan itu sangat menyiksa eunbi. Bahkan terkadang beberapa kali sian bermain tangan padanya
Sudah beberapa kali eunbi berbicara pada sang papah dan hasilnya nihil... papa nya percaya pada wajah polos dari lee sian,Dan dia sangat pandai merangkai cerita bodoh.
Eunbi hanya bisa duduk dan mengamati pergerakan dari tunangan nya , sian turun dari ranjang miliknya lalu berjalan ke arah ruang wardrobe yang tersambung dengan kamar mandi
"Aku mandi dulu , siapin baju aku"
See? Eunbi sudah terikat dengan nya, bahkan hanya sebuah pertunangan eunbi merasa sudah menjadi milik orang lain seutuhnya.
Dan Sesuai keinginan Tunangan-nya, eunbi menyiapkan pakaian sian yang memang ada beberapa sengaja di tinggal.---
20 menit kemudian eunbi masih menunggu sian siap , bulter rumahnya sudah memanggil mereka berdua atas utusan sang papah
"Ayo turun..."
Eunbi meletak kan ponselnya lalu beranjak dari ranjang , mengikuti sian yang sudah keluar terlebih dulu
Dan di meja makan ternyata papah dan mamah nya sudah menunggu kehadiran mereka berdua untuk sarapan bersama , eunbi menarik senyum manisnya hanya untuk sebuah topeng
"Pagi pah mah"
"Pagi sian..."
"Ayo duduk dulu... Kita sarapan"
Tuan kwon mempersilahkan anak dan 'Calon Mantu' nya itu untuk bergabung bersama mereka...
Eunbi membalikkan piring milik sian... Dan mengambilkan nasi dan lauk , hanya untuk sebuah penyelamatan diri dari kemarahan sang papah...
Kedua orangtuanya tersenyum senang melihat perilaku eunbi yang terlihat menerima pilihan nya , walaupun nyatanya tidak!
"Sian eomma kamu tadi telphone mamah... , Katanya kamu di suruh pulang , appa kamu sudah datang"
Eunbi bernafas lega.... Akhirnya...
"Nde sian pulang setelah ini mah" senyum manis terukir , membuat eunbi ingin menusuk orang di sebelahnya ini dengan garpu yang ia genggam
"Mah pah , Eunbi habis ini izin keluar"
"Kemana?"
Bukan orangtuanya yang bertanya namun gadis di sampingnya ini...
"Kerumah minju ada kepentingan osis"
"Aku anter..."
Eunbi menghela nafas lirih , ayolah... Dia hanya ingin bebas sejenak!
Garpu yang eunbi genggam ia lepas , tangan nya terulur menyentuh pergelangan Sian.
"Aku cuman ke rumah minju , lagian eomma udah nunggu , jangan buat eomma marah.."
"Tap-"
"Eunbi bener sian , sebelum eomma kamu marah mending kamu pulang aja , eunbi bisa jaga diri kok"
Eunbi sangat berterimakasih di dalam hatinya pada sang papah , sudah pasti sian menurut jika papah nya yang berbicara.
--
"aku pulang dulu , nanti kalok udh sampek rumah minju kabarin , jangan sampek aku nyamperin kamu dan nyeret kamu !"
"Sian bisah nggk sih--"
Bruk!
"Shhh~"
Ringisan telontar dari mulut Kwon eunbi.
Sian dengan kasar memutar dan menabrkan tubuh eunbi pada pintu mobil nya , wajah mereka sangat dekat , tubuh eunbi terhampit oleh tubuh Tunangan nya , lebih tepatnya sengaja di hampit.
"Sian ini di depan rumah!"
"Aku nggk perduli di manapun sekarang! Yang jelas... Kamu tau aku nggk suka di bantah kan?! Jadi ikuti semua omongan aku!"
"Ngerti!"
Bisa di lihat mata yang memancarkan ketidak sukaan dari diri tunangan nya , ini sangat mengerikan , namun eunbi tidak bisa apa-apa , dia hanya bisa mengangguk dan...
"Mianhae"
"Eunbi sian! Ini masih pagi!"
Teriakan sang mamah seketika membuat sian yang tadinya terlihat seperti monster , tiba-tiba tersenyum manis kepadanya.
Chup!
Oh god!
Eunbi benar-benar jijik di situasi seperti ini...
"Aku pulang dulu okay , jangan lupa kabarin aku nanti , i love you.."
Hanya anggukkan yang di berikan oleh eunbi sebagai balasan 'I love you' dari tuangan nya , karna nyatanya dia tidak mencintai tunangan nya ini.
Tubuh eunbi di tarik lembut untuk menyingkir dari pintu kemudi , setelah senyuman yang sangat mengerikan untuk eunbi , tubuh Tunanganya menghilang di Balik pintu mobil dan eunbi menunggu mobil sian sampai keluar dari area mansion keluarga nya , itu sudah menjadi kebiasaan/kewajiban!
Bergegas masuk setelah mobil sian menghilang dari pandangan nya , langkahnya terhenti saat sang mamah masih berdiri di ambang pintu bersama senyum menggoda yang tercetak di wajah cantik nya.
"Mamah ngapain berdiri di sini?"
"Ngeliat anak mamah di cium tunanganya..."
Eunbi memutar bola matanya malas , lalu melangkah masuk menuju kamarnya , tidak peduli dengan godaan sang mamah yang mebuat nya semakin jijik!
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
SIX SISTERS
FanfictionEnam saudara denga kisah cinta mereka masing-masing , bahagia atau sebaliknya...? Ikuti cerita mereka... Gxg