Part 1 : About Routinity

16 1 1
                                    

"Routinity Make Me Boring... Then I Want Wonderful Life Everyday"
(eVadeD, 2021)

Maret, 2020

Zaman semakin maju. Banyak hal yang terjadi,terutama pada waktu sekarang. Semua ini karena virus corona.virus yang membuat diriku harus Kembali kekampung halaman walaupun baru 1 bulan kuliah di Jakarta. Banyak hal buruk yang terjadi,tapi dalam kejadian ini aku mendapat setitik cahaya baik,terutama hal yang berhubungan dengan perjalanan Pendidikan dan kegiatan manajemen tim esport.

Kurang lebih 2 bulan sudah sejak libur semester empat. Kuliah baru berjalan 2 minggu,tapi tiba-tiba ada berita bahwa di Indonesia telah ditemukan penduduk positif virus corona. Seketika setelah kejadian itu pertemuan kuliah dialihkan menjadi pertemuan online. Sungguh hal ini sangat berat bagi diriku,terutama karena aku tidak memiliki alatnya. Saat itu aku hanya punya HP Android yang kebetulan aku beli hasil mengikuti lomba salah satu kegiatan esport di Jakarta.

Kuliah yang semula dikelas,semuanya beralih di kamar kosan kecil ku. Jujur aku sangat tertekan dalam kegiatan yang bersifat online,karena dari aku sendiri tidak mencintai kegiatan yang bersifat online. Contohnya saja sosial media. Orang-orang yang mengirim pesan ke diriku pasti mengeluh karena jarang dibalas ataupun dibalas dalam waktu yang sangat lama. Ya.... Karena emang dasarnya aku bukan pencinta sosial media,jadi yaa begitulah. Notifikasi kadang aku cuekkan,bahkan kadang aku matikan agar tidak ada yang menganggu kegiatan pribadiku dikosan. Kosan yang menjadi saksi tempat ku berdiam dan tidak melakukan apapun selama 6 bulan karena waktu itu mendengar berita berpisahnya orang tua ku. Pada akhirnya akupun mau tak mau harus siap menjalani kuliah ini sebaik mungkin. Tapi tuhan dan jiwaku berkata lain.

Yaa....aku Kembali teringat momen-momen indahku dimasa lalu. Momen dimana sebelum semuanya berubah karena yang Namanya perpisahan. Saat itu aku masih ingat jelas melihat dia pergi kepelukan Tuhan tepat di depan mataku. Dalam pelukan ibunya dia pergi bukan untuk sesaat,tapi untuk selamanya. Sejak saat itu semuanya berubah. Aku menjadi manusia berwajah dua. Memaksakan terlihat baik didepan orang lain,tapi terlihat sangat buruk Ketika dalam kesendirian. Sudah banyak teman yang berusaha mengingatkanku agar merelakan dan melepaskan dirinya dengan hati yang ikhlas,tapi aku tidak bisa. Yaa aku tidak bisa karena pada dasarnya dia adalah orang yang membuat diriku menjadi lebih baik.dia yang membawa diriku keluar dari jurang yang sangat gelap serta mengangkatku kedalam kehidupan yang lebih baik. Sayangnya Ketika diriku baru bisa memulai berjalan dan masih belajar untuk terbang menembus impian ku dia pergi secara tiba-tiba. Dalam sebuah kecelakaan yang juga saat itu aku lihat dengan jelas.

Hari hari selanjutnya aku lewati dengan kehidupan yang serba online. Belajar online,beli makanan online,beli keperluan kosan online,serta hal lainnya hampir dilakukan secara online. Hanya satu hal yang bisa dilakukan tanpa melibatkan internet,yaitu tidur. Ketika ada perintah untuk dirumah aja aku memanfaatkannya untuk tidur dan tidur. Karena hanya dengan tidur aku bisa melupakan sejenak penatnya kehidupan ini.

29 maret 2019 menjadi hari dimana aku memutuskan untuk Kembali ke kampung halaman. Setelah kurang lebih dua minggu aku hanya mengurung diri di kosan. Ibuku dan bapakku menyuruh pulang agar setidaknya menghadapi pandemi corona ini di kampung halaman. Dan perjalanan ku dibelitung segera dimulai.

To Be Continue


hiiii...... Terimakasih sudah baca cerita awal ini... jangan lupa komen,vote dan share keteman-teman kalian yaa... makasih udah mampir dan juga nanti kita bercerita tentang banyak hal lainnya... :)) Love u All My Readers

(Daewo "eVadeD" Andika

Hieroglyph EvadedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang