part 8| Makanan

4.3K 570 183
                                    

"kok di lihatin doang?, Katanya lapar. makan sana"
.
.
.

"Shht ah pelan-pelan"

"Ini juga udah pelan-pelan"

"Lo kasar banget anjing!"

"Bawel banget sih lo"

"Setth sakit anjing, Lo mah nekennya gak pake perasaan!"

"CK, gue buat pingsan lagi. mampus lu"

"AP- AW!!, DAJJAL!!" Yeonjun mengumpat saat soobin dengan sengaja menekan luka yang ada di wajahnya dengan kasar.

Soobin kini berhenti sebentar dengan mata yang menatap yeonjun dengan tajam Tampa berbicara. Aura di sekitarnya mendadak gelap dan itu membuat bulu kuduk yeonjun merinding.

Yeonjun yang merasa terancam kini menelan ludahnya kasar dengan mulut yang tertutup rapat. Pandangannya dia edarkan kemana saja asal jangan mata soobin yang sedang menatapnya dengan tajam sekarang. Sungguh dia merasa kurang nyaman dengan mata itu, apalagi aura di sekitar soobin agak gelap menurut yeonjun saat ini.

"Kenapa diam?!. Bacot lagi coba" ucap soobin dengan dingin, masih dengan menatap mata yeonjun tajam tidak suka. Gemas juga dia dengan kelakuan yeonjun yang tidak berhenti perotes dari tadi.

"Ya... Makanya pelan-pelan~" yeonjun kembali membuka suaranya dengan volume yang mengecil sambil memajukan bibirnya yang luka itu lucu Tampa sadar.

Wahhh lihatlah bibir tebal dan merah milik yeonjun yang di majukan sekarang. itu terlihat sangat menggoda iman, sungguh. apalagi dengan luka yang entah mengapa menambahkan kesan seksi di mata soobin saat ini. jika soobin tidak ingat  masih ada luka yang harus di obati sudah bisa di pastikan bibir itu habis di lahap olehnya detik ini juga.

Soobin menghela nafas pelan, berusaha untuk menjernihkan pikirannya. Tangannya kembali terulur untuk mengobati luka yeonjun dengan telatan.

"Setth" yeonjun kembali meringis tertahan dengan mata yang menatap takut-takut kepada soobin.

"Tahan, dikit lagi kelar kok." suara soobin kali ini melembut masih fokus dengan mengobati luka-luka milik yeonjun. "Sekarang tutup mata coba" lanjut soobin.

Yeonjun menurut, dia kini memejamkan matanya karna Soobin sedang mengobati lembab di sekitar matanya yang terasa kebas sekarang akibat kena tonjokkan tadi.

Sementara itu soobin yang sudah selesai mengobati area mata yeonjun nampak memperhatikan setiap inci wajah yeonjun yang masih menutup kedua matanya dengan rapat. Senyum tipis nampak menghiasi sudut bibirnya. Lihatlah, apa benar anak ini seorang berandalan?, Bahkan wajahnya ini lebih cocok menjadi ibu dari anak-anaknya. Terlepas dari sifat barbar dan anarkisnya ini. Dia bahkan tadi harus menyeret yeonjun ke apartemennya untuk di obati.

Iya, sekarang keduanya sedang berada di dalam apartemen milik soobin. duduk di atas sofa dengan kotak obat p3k yang terhambur di sekitar keduanya. Ini pertama kalinya dia membolos di sekolah barunya dan penyebabnya adalah rubah yang sedang menutup mata dengan rapat di hadapannya sekarang. CK, tapi tidak apa-apa. Membolos sekali-kali tidak membuatnya bodoh bukan.

"Udah?" Tanya yeonjun tiba-tiba dengan mata yang masih tertutup karna merasa soobin tidak lagi menyentuh wajahnya dengan kapas ataupun peralatan yang dapat mengobati lukanya.

"Hm" gumam soobin pertanda mengiyakan.

Yeonjun kini membuka matanya perlahan. Soobin yang masih menatap wajahnya dengan posisi yang dekat membuat pandangan yeonjun mau tidak mau menatap mata soobin. Yeonjun mematuk Sebentar, pandangannya di kunci Dan saat ini Tampa sadar dia  semakin mempersempit jarak antara keduanya perlahan-lahan dengan refleks Yeonjun kembali menutup kedua matanya dengan rapat saat jarak keduanya semakin dempat sampai akhirnya

THE DEVIL (soojun/binjun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang