-K I A N A-
Kringgg!! Kringgg!! Kringgg!!
Bunyi bising yang bersumber dari jam weker di atas nakas, cukup membangunkan tidur si gadis cantik bernama Kiana liya anindhita.
Kiana menggeliat meregangkan otot-otot tubuhnya dibarengi tangan kiana bergerak mematikan benda berisik itu.
"Brisik! kayak jonathan."ucapnya setengah sadar.
Pandangan kiana beralih ke sisi kanan tempat tidurnya, ia tak menemukan siapapun. Keberadaannya pun masih sama seperti sebelumnya, masih dalam kamarnya yang aesthetic.
Oh tidak! ia belum melihat jam berapa sekarang. Segera tangan Kiana menggapai jam weker.
Matanya membola sempurna ketika jarum jam itu mengarah ke salah satu angka.
"Demi apa?! jam tujuh?!"
Cepat-cepat kiana berlari ke kamar mandi dan siap-siap untuk sekolah.
* * * *
"BUNDAAA!"
"AYAAAH!"
Ketika sampai dibawah, Kiana tak menemukan orang tuanya, ini aneh tak seperti biasanya.
Lalu, matanya tak sengaja menangkap sosok wanita paruh baya sedang mengelap meja.
"Pagi, bi Lani!"
"Eh neng geulis"
"Ayah bunda kemana bi?"
"Bapak sama ibu pagi-pagi banget keluar, katanya mau ngelayat kerumah temennya yang meninggal"
"Innalillahi, siapa Bi?"
"Bibi kurang tau"
"Bi, cowok itu kemana?"
"Pak yadi?"
"No"
"Pak nurdin?"
"Ihh bukan, Bibi"
"Lah terus siapa lagi? disini kan yang cowok cuma pak supir, pak satpam sama bapak"
"Itu lho Bi, yang masih muda"
"Siapa? bibi nggak tau"
"Hah?."Kiana menyergit bingung, apa mungkin Bi Lani tak mengetahui tentang pernikahan konyol itu.
"N-nggak lupain aja, Em... kalo gitu aku berangkat dulu, bye!"
"Neng Kia! sarapan dulu!" teriak bi Lani ketika Kiana sudah menjauh.
"Gak sempet!"
"Cowok muda yang mana? aneh banget Neng Kia nggak biasanya"Gumam Bi Lani
* * * *
KAMU SEDANG MEMBACA
KIANA : PERFECT WIFE
Teen FictionTidak pernah di sangka sebelumnya, mimpi buruk itu berlanjut hingga saat ini. Pagi itu ia terbangun lalu beberapa saat kemudian, pemilik iris coklat itu sadar bahwa kejadian kemarin itu hanya sebuah gambaran di dalam mimpinya saja. Yah, sepertinya K...