Part 6 || Rileks, Ki.

26 4 0
                                        

Rasanya melelahkan sekali berinteraksi dengan para tamu undangan, dan sekarang waktunya pengantin baru itu bisa beristirahat dengan tenang.

Di kamarnya, cowok itu tengah berbaring dan memejamkan mata lengkap dengan tuxedo dan sepatu yang masih terpakai. Sedangkan Kiana, cewek itu hendak membersihkan diri di kamar mandi. Namun ada yang terlupa. Dan sialnya, dirinya udah melepas semua pakaian.

"Rey, ambilin baju ganti gue dong!"

"Reynal!"

"REEEEEEEEYY"

"Kemana sih tu orang" gumamnya.

Kiana membuka pintu sedikit, hanya satu matanya yang terlihat.

Kiana menghela nafas, dilihatnya Rey tengah tertidur pulas.

Dengan perasaan takut dan khawatir, Kiana pelan-pelan membuka pintu dan bergerak menuju ranjang dengan hanya memakai selembar handuk. Ia menggapai kaus dan celana pendek yang masih terlipat rapih di samping Rey.

Namun, sebelum ia menarik kembali pergelangan tangan di sisi ranjang, Rey lebih dulu menariknya sehingga tubuh Kiana ambruk di atas dada Rey.

Deg.

Beruntung karena cowok itu masih terpejam. Cewek itu mengangkat tubuhnya kembali, namun tangan Rey menahan pinggangnya.

"Buset" Ucap Kiana pelan.

Dengan hati-hati, Kiana menyingkirkan tangan berat itu namun di waktu yang bersamaan Rey mengerjap perlahan.

Gila.

Kiana kaget bukan main begitu juga dengan Rey, nyawa cowok itu belum terkumpul sempurna. Karena ini kesempatan emas bagi Kiana, buru-buru Kiana menjauh dari Rey.

Tapi lagi-lagi Rey menahan punggungnya.

"Rey, lepas"

"Ngapain, hm?"

Kiana memalingkan wajahnya dan memejamkan mata sejenak.

Duh, gimana nih?

Perhatian Rey beralih ke bahu gadis itu yang sama sekali tak tertutup apapun.

"Nggak capek? entar malem kan bisa"

"Apaansih! lepasin gue plis..."

"Kenapa, hm?"

"Gue malu anjrot, gila apa ya!"

Kiana memberontak, namun Rey dengan liciknya malah semakin mengeratkan pengangannya pada pinggang istrinya.

"Lep...pas!"

Tanpa banyak kata, Rey menarik pinggang Kiana sehingga sekarang Kiana tepat berada di atas tubuhnya.

"Rey, lo apa-apaan sih!"

"Menurut lo?"

Rey membelai rambut Kiana dengan senyum licik terpampang di wajahnya.

Cowok itu mendekatkan bibirnya ke telinga Kiana lalu berbisik.

"Are you ready, baby?"

Dengan gerakan cepat, Rey membalikkan tubuh istrinya sehingga saat ini posisi Rey berada di atas Kiana.

"Lo jangan gila, inget perjanjian kita"

Rey yang sedang membuka jas, menghentikan kegiatannya.

"Perjanjian? semua orang juga tau, kita nggak pernah janji-janji apapun"

"Lo telat, Ki" lanjut Rey.

"Plis, Rey. Lo jangan gila! kita masih SMA, bangsat!"

"Lo tau kita masih SMA, begitu juga sama gue. Tapi karena keegoisan orang tua kita, sesuatu yang harusnya nggak terjadi sama anak SMA malah terjadi sama kita!"

KIANA : PERFECT WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang