PART 3 || Bertemu, lagi.

27 2 0
                                    

Setelah urusannya ditempat perkumpulan OSIS se Jakarta sudah beres, waktunya Kiana dan anggota lainnya untuk beristirahat di rumah masing-masing.

Awalnya Kiana tentu sangat bersemangat untuk menghadiri acara ini, lama-kelamaan perkumpulan ini sangat membosankan dan menyebalkan. Disana orang-orang tak ada henti-henti mengoceh panjang lebar kali sisi kali tinggi, belum lagi jatah makan siang yang diberikan panitia. Ya walaupun jatah milik jonathan sudah ia lahap juga, tapi tetap saja! panitia itu tak mengerti keadaan Kiana.

Saat ini Kiana pulang diantar Jonathan. Meskipun Jonathan menyebalkan tetap saja Kiana merasa tak enak hati, jatahnya makannya ia ambil tapi Jonathan tidak marah dan malah dengan senang hati mengantarnya pulang.

"Lo ngga mau mampir? makan dulu gitu, dari pagi lo belum makan, ini juga udah malem tau"

"Justru karena udah malem, gue harus buru-buru, kasian nyokap gue sendirian di Rumah sakit, lagian kalo gue mampir... gimana ya..."

"Sorry, gue ambil makanan lo"

"Gapapa, apasih yang nggak buat si cantiknya gue"

"Aaaaa Jo nya gueee. Btw thanks ya udah dianterin"

"Iya, jangan lupa bintang 5 nya ya, kak!"

"Siap bang!"

"Gue pulang."Pamitnya sembari mengacak rambut anak buahnya itu.

"Daah, ganteng!"

* * * *

Baru saja membuka pintu, Kiana dikejutkan dengan Wilan yang berdiri tepat di depan pintu dengan tatapan datar.

"Pulang sama siapa?"

"Em... itu... temen"

"Siapa?"

"Yogi, yah"

"Jangan bohong"

"Mm... Jonathan, yah."Jawabnya ragu

"Berapa kali ayah bilang, jangan deket-deket dia lagi"

"Nggak bisa dong, yah. Jonathan itu Ketua OSIS, otomatis kita selalu bareng"

"Oke, kalau itu ayah masih bisa maklum. Tapi sebisa mungkin kamu jaga jarak sama dia"

"Jaga jarak lagi, jaga jarak lagi. Jonathan salah apa sih sama ayah, sampe ayah sebenci itu sama dia?"

Tak ingin berdebat lebih lama lagi, Wilan segera menyelesaikan ini.

"Udah, sekarang kamu ke atas mandi abis tu istirahat"

"Nggak, yah. Aku butuh penjelasan. Jo itu orangnya baik, yah. Jatah makan punya dia Kiana abisin tapi dia nggak marah sama sekali, malah mau nganterin pulang"

"Kia..."

Kiana menghela nafas
"Oke, yah"

"Abis bersih-bersih kamu turun, ayah mau ngomong sebentar"

"Hm"

* * * *

"Mau ngomong apa, yah?"

Kini Kiana telah siap dan turun ke bawah dengan outfit casualnya, satu set kaus oversize dan celana pendek.

Wilan berdehem"Jadi gini, ayah sama bunda kamu mau ke Kanada seminggu lagi"

Kiana mengangguk paham"Terus, terus?"ujarnya seraya menikmati setoples kacang.

"Ayah sama bunda nggak tega ninggalin kamu sendirian"

"Santai aja kali, yah. Kia gapapa kok"

"Asal papa nggak lupa transfer, hehe"

KIANA : PERFECT WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang